18. Mimpi Buruk

38.2K 5.7K 143
                                    


"Bagaimana?" Tanya Varold ketika tabib menghampirinya.

"Maafkan Saya Mi Lord, saya tidak bisa mendeteksi penyakit Lady." Mendengar itu, seketika tangis Cleon menjadi keras.

"Huaaa kakak Hiiks! Hiiks! Kakak...."

"Cleon diamlah! Kau bisa memperburuk kondisi Eileen!"

"Ayahanda...."

"Alice! Cepat bawa Cleon ke kamarnya!" Perintah Varold pada pelayan pribadi Cleon.

"Aku tidak mau pergi! Hiiks! Hiiks! Aku mau disini!"

"Cleon menurut!" Ujar Varold tegas dengan tatapan mengintimidasi dan akhirnya Cleon menurut untuk pergi.

"Apa maksud perkataanmu tadi Tabib?"

"Seluruh organ Lady berkerja dengan baik, menurut pemeriksaan kondisi Lady juga baik-baik saja."

"Baik bagaimana! Eileen kedinginan di tempat panas seperti ini!" Jereon menyela. Kini Varold melirik tajam anak itu.

"Jadi apa yang harus kita lalukan Tabib?"

"Panggil saja Tabib kerajaan Duke Varold! Tabib ini tidak bisa berkerja dengan baik!" Kata Jereon sinis.

Varold memijat keningnya pening.

"Maaf Yang Mulia, Tabib manapun tidak akan mampu menangani kondisi Lady Eileen. Karena menurut pemeriksaan saya, bukan tubuhnya yang bermasalah tapi Mana di dalam tubuh Lady Eileen."

"Mana? Apa hubungannya dengan Mana! Bilang saja jika kamu tidak mampu! Asal kau tahu, aku bahkan bisa membawa semua tabib terbaik di dunia!"

"Maaf Yang Mulia, jika kita menunggu pemeriksaan tabib lainpun percuma, karena saya yakin hasil pemeriksaan kami akan sama, selain itu juga kondisi Lady bisa semakin memburuk jika dibiarkan lebih lama."

"Maka dari itu! Aku siap mendatangkan tabib manapun! Karena kamu tidak mampu!"

"DIAM!" Sela Varold sebelum tabib itu menjawab.

"Yang Mulia! Tolong diamlah! Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk putri saya!"

"Tapi Duke Varold, tabib ini...."

"Ini adalah wilayah saya! Jika Anda masih mencoba mengatur saya, lebih baik Anda pulang saja!"

Jereon melengos hingga manik birunya bersitatap dengan Aston dan Kevland, mereka menatap Jereon penuh peringatan dan kini atensi Jereon tertuju pada Eileen yang masih memejamkan mata dengan tubuh menggigil. Sesekali terlihat pelayan mengusap wajah Eileen yang masih mengeluarkan keringat dingin.

"Tabib apa yang harus saya lakukan?"

"Saya menyarankan Anda menghubungi Nyonya Neelam Mi Lord,"

"Kenapa tidak sekalian saja Kuil Agung atau Menara Sihir!"

Gigi Varold mengertuk mendengar perkataan Jereon. Sedari tadi ia sudah cukup menahan emosinya agar tidak berkata lebih kasar pada Jereon karena statusnya sebagai seorang Pangeran.

"Pangeran! Jika Anda masih tidak mau diam saya tidak akan segan menyeret Anda dari kamar ini!" Sertak Kevland yang juga terbawa emosi.

"Baik Tabib, saya akan melakukan apa yang disarankan."

"Gene! Pergi ke Akademy Aerum, minta Nyonya Kalandra Neelam datang kesini, segera!"

"Baik Mi Lord!"

"Aku menyarankan untuk memanggil tabib kerajaan Duke Varold," Jereon kekeh pada pendiriannya.

"Kevland! Tolong antar Pangeran Jereon pulang, sepertinya Yang Mulia Pangeran sedang kelelahan."

Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang