Gadis bermanik hijau itu mendesis, lagi-lagi ia tertabrak orang. Hari ini kota sangat ramai, dan karena hal itu ia terpisah dari saudaranya.
"Dimana Mindy? Apa dia meninggalkanku?" Manik hijaunya terus memindai sekeliling hingga tanpa ia sadari kerumunan di belakangnya mulai membelah.
"Nona awas!"
"Nona menyingkir dari sana!"
"Gadis bodoh! Kenapa dia diam saja?"
"Apa dia ingin mati?!"
Umpatan demi umpatan terus di lontarkan, sayang hal itu tak membuat orang yang dituju sadar.
"MAISHA!!" Teriak Mindy.
Maisha menoleh, helaan nafas lega keluar dari bibirnya. Namun hal itu tak berlangsung lama, ia melihat kereta kuda mengangkut barang melaju cepat ke arahnya.
Orang-orang mulai memekik melihat kuda yang tak bisa dikendalikan. Menyadari bahaya mengintainya, tubuh Maisha terasa kaku dengan pasrah gadis itu menutup mata bersiap merasakan sakit yang akan menghantamnya.
Beberapa saat kemudian Maisha merasa tubuhnya di tarik kuat sebelum akhirnya terjatuh pada sesuatu yang terasa keras namun anehnya ia tak merasa sakit sedikitpun.
"Lady apa kau tak berniat bangun?" Maisha tersentak, matanya terbuka dan terlihatlah seorang pria dengan
surai hitam dan manik biru tepat di hadapannya."Aston?" Ucapnya tanpa sadar.
"Ya ini aku. Tolong kau bangunlah."
"Bangun? Eh! Oh iya." Dengan canggung Maisha bangun yang ternyata ia menindih tubuh Aston. Seketika rona merah muncul di pipinya.
"Maisha kau tidak papa?" Mindy datang dan langsung membantunya berdiri.
"Tuan Muda terima kasih atas pertolongan Anda." Mindy membungkuk hormat.
Aston yang telah bangun dibantu oleh teman ksatrianya mengangguk pelan.
"Apa kau terluka?" Tanya Aston pada Maisha.
Maisha menggeleng cepat, dahinya menyerit melihat Aston memegang sikutnya "Apa Anda terluka? Biar saya lihat." Ucapnya panik dan berusaha meraih lengan pria bermanik biru itu.
"Tidak. Aku tidak papa." Katanya seraya menghindari sentuhan Maisha.
"Lady berhati-hatilah, beruntung teman saya menyelamatmu tepat waktu." Ucap teman Aston kesal.
Aston tersenyum tipis, lalu menepuk pelan bahu temannya. "Sudahlah Alex, yang penting semuanya selamat." Katanya bijak.
Maisha yang mendengar itu menunduk sedih, "Maafkan saya, tadi saya mencari saudari saya yang menghilang."
"Hey! Kenapa jadi aku yang salah?! Aku sudah bilang ingin melihat perhiasan! Kau saja yang meninggalkanku!" Seru Mindy tak terima.
"A-aku tidak meninggalkanmu, aku melihat anak kecil yang terjatuh jadi aku kesana untuk menolongnya lalu aku terdorong orang-orang."
Alex dan Aston diam, mereka tak ingin terlibat dalam pertikaian 2 saudara itu.
"Itu artinya salah dirimu bukan aku! Ck menjijikan!" Mindy menatap Maisha sinis lalu melengos meninggalkan mereka.
Maisha menunduk dalam sedangkan Aston dan Alex berdiri canggung di sana. Lalu Alex menyiku Aston memintanya agar melakukan sesuatu.
Aston menatap Alex, matanya melotot dan kepala menggeleng pelan. Alex balas melotot dengan dagu ia menunjuk Maisha. Dan akhirnya Aston menghela nafas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Takdir Antagonis (Slow Update)
Fantasy[BUKAN TERJEMAHAN] Cecillia Ayu Utami, seorang gadis berusia 15 tahun terbangun dalam tubuh seorang bayi setelah tenggelam di kolam renang belakang rumahnya. Awalnya Cecil merasa senang dengan kehidupan keduanya hingga akhirnya ia sadar bawah dia b...