"Kolerasi antara kamu dan aku, tidak ada."
Anakku Zyanpe Giraffa.
***
Kambing pemberian Krisna sudah sampai didepan perkarang rumah Jiran, sekarang hari Sabtu, tentunya ada Arsyad dan Aisyah yang tengah berbucin ria, kedua pasutri itu tengah dimabuk cinta sampai tak sadar keduanya kedatang ojek online yang mengangkut kambing.
"Permisi.." Aisyah menoleh, melepas pelukan suaminya. Ia menghampiri ojol tersebut.
"Kenapa pak?" Tanyanya.
"Ini benar dengan rumah Jiran? Nama lengkapnya Jiran putra Arsyad," Jawab sang ojol, Arsyad yang tengah meminum kopi itu berdiri dan menghampiri keduanya.
Tangannya merangkul pundak sang istri dan sedikit memberi kecupan dipipi yang membuat siapapun iri, kecuali sang ojol yang menatapnya ingin muntah. "Benar pak? Ada perlu apa?"
Ojol tersebut turun dari motor, menarik tali yang berada dileher sang kambing dan membawanya kedalam genggaman Arsyad. "Saya pasti tau bapak ini bapaknya Mas Jiran, jadi ini ada kambing dari temannya mas Jiran, biaya udah ditanggung sang pengirim. Jadi kalau begitu saya pulang ya pak, terima kasih."
Tak menunggu ucapan Arsyad, sang ojol menancapkan gas motornya. Menghindari kesialan yang akan ia terima lagi, memasukan kambing kedalam rumah. Contohnya.
"Lah, beneran si anjir ngirim kambing.. anak pan--" Arsyad menoleh, melihat anaknya yang akan menghampiri kambing.
Ia berucap. "Jadi siapa yang beliin kamu kambing?"
"Krisna."
Jiran jongkok, tujuan berjongkok untuk melihat punting susu kambing. "Temen kamu sengklek ya? Kok bisa-bisanya beliin kambing? Dia orang kaya? Terus nanti kambing ini mau taruh dimana?"
Jiran diam, tangannya yang asik memainkan punting kambing berhenti dan tatapan tertuju pada Arsyad. "Dikamar Apih aja, nanti Amih tidurnya sama Jilan, ya ga mih?"
"Kurang ajar, kambing tanah jahanam ini mending kita lepaskan deh dari pada dikurung. Lihat wajahnya butuh pertolongan, kalau misalnya ini kambing stress terus acak-acak rumah kita, gimana?"
"Ya benerin lah," bukan Jiran yang menjawab, namun seorang anak berhoodie kuning yang asik menopang dagu dipagar.
Cowok itu tersenyum menampilkan deretan giginya, tak lupa ditangannya sudah melambai-lambaikan karet dan batu yang lumayan besar. "Mau di slepet gak om?"
Arsyad memutar bola mata jengah, lain dengan Aisyah yang langsung menghampiri Krisna dan mengusap rambut hitam Krisna, kata Aisyah perawakan Krisna seperti oppa Korea, makannya ia kepicut.
"Kamu dari kapan disini?" Tanya Aisyah, Krisna Salim lalu ikut menghampiri Jiran yang masih memainkan puting susu kambing.
"Dari ojol ngasih kambing Tante, baguskan? Itu kambingnya Krisna datangin langsung. No online-online,"
"Mending bawa pulang deh kambing kamu ini, mana bau bangke." Setelah mengucapkan itu, Arsyad kembali duduk dan menyeruput kopinya lagi.
"Ini kambing baru om, kalau bau bangke ya kambingnya udah mati."
Melepas Hoodie, Krisna menghampiri Jiran. "Suka ga? Jangan nangis lagi ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggal Lanang || Dream
Teen Fictionkita sekumpulan anak tunggal yang begitu mendambakan kasih sayang, kita sekumpulan anak tunggal yang menyalurkan kerinduan. kita sekumpulan anak tunggal yang berdedikasi menyelamatkan negara dengan ancaman-ancaman monster pembunuh perasaan. kita sek...