7. Berburu musang

297 59 8
                                    

Line today!

Terlihat sukses membaduti penggemar, video "cafe 7 Dream" dari NCT DREAM hanya untuk konten April mop, author tunggal lanang pun planga-plongo karna terkejut.

***

Senin hari ini begitu terik, beberapa kali anak SMA Rajawali mendesah lelah. Upacara yang diadakan sudah lebih dari 10 menit, bahkan rasanya guru yang berpidato didepan belum selesai-selesai.

"Ini kapan selesainya sih?" Nazriel menggeplak kepala Krisna.

"Jangan berisik!"

"Yakan gue nanya na, abisnya dari tadi ibu balmon ngomong mulu!" Nazriel mendesah lelah, kepalanya yang panas, keringat yang ikut membasahi baju ditemani bacotan Krisna, perpaduan yang sangat sempurna untuk baku hantam.

"Dibilang apa kata gue waktu kemaren juga bakar sekolah, susah sih Lo pada!" Bagas ikut menimpali, topi yang ia gunakan sudah tidak ada lagi.

Didepan Nazriel terdapat Bagas dan Jiran, dibelakang Krisna ada Syamil dan Raffa. Selain bacotan mereka yang membuat Nazriel pusing, suara erangan dari kelas sebelah juga membuat dirinya ingin muntah.

"Sumpah demi Alek, ini kapan selesai. . ." Ujar Raffa begitu lirih, tangannya beberapa kali mengusap peluh yang membanjiri.

"Jadi kita sebagai anak SMA rajawali harus patuh terhadap aturan--" guru didepan masih asyik berbicara, tangannya terhentak-hentak dengan semangat.

Syamil terduduk lesu. "Terserah deh mau patuh aturan mau patuhin setan, terserah gue dah capek. PMR sini woi! Gue mau pingsan!"

PMR menghampiri Syamil, kedua anak PMR yang bernama Syila dan Riani itu memegang lengan Syamil agar berdiri. "Maaf lancang kak," sebelum mengangkat Syamil, Syila meminta maaf terlebih dahulu.

"Gue pusing. . ." Kini bagian Raffa yang mengeluh, Riani melirik dan melepaskan tangannya yang akan menompa Syamil. Kedua pria itu dituntun menuju UKS.

"Na, mau ikutan pusing nggak?"

"Nana, Nana pingsan? Nana?!" Dengan khawatir Krisna menguncang tubuh Nazriel hebat.

"Diem goblok! Minjem bahu lo! Gue mau nyeder ya," Pipi Krisna memerah begitu saja ada gelenyar aneh yang ia rasakan ketika Nazriel menyadarkan kepalanya dibahu dirinya.

Krisna mengusap Surai Nazriel. "Tidurin aja,"

"Yeuh malah ngehomo Lo pada!" Gertak Bagas, anak itu melempar topi kewajah Nazriel.

Nazriel meringis, memijit hidungnya yang sakit. "Homo bapak Lo! Pala gue pusing, ini malah di lempar topi setan!"

"Santai na," Bak laga seorang penyantuy yang sempurna, Jiran mengeleng-gelengkan kepalanya. Entah apa yang cowok bodoh itu lakukan.

Seperkian detik kemudian Jiran menangkup pipi Nazriel. "Pipinya merah bener, ada jejak tangan lagi. Lo ditabokin bapak Lo ya?"

Jiran tertawa, tidak ada yang lucu sama sekali padahal. "Iya."

"Hah?"

"Kamu di tabok bapak kamu?" Bukan Jiran yang bilang, tapi Krisna. Guratan khawatir berhasil mendeskripsikan bagaimana perasaan Krisna saat ini, nyeri dan emosi.

"Kamu-kamu tai anjing, jijik gue dengernya!"

"Engga na! Beneran Lo di tabok bapak?"

Mendesah lelah, cowok itu malah menyembunyikan kepalanya di ceruk Krisna. "Engga, cuman bercanda. Na, kali ini gue minta Lo diem. Kepala gue mumet banget." Pinta nazriel.

Tunggal Lanang || DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang