28. BUSAN THE BEAUTIFUL COASTAL CITY

453 14 0
                                    

ALEA AL ZAHIRA

Aku sudah pulang dari rumah sakit sejak 2 minggu yang lalu.
Sekarang aku sudah benar-benar pulih dan sehat kembali.
Bahkan 1 minggu ini aku sudah mulai memasak makan pagi lagi.

Sebenarnya aku sudah merasa pulih dan sehat sejak keluar dari rumah sakit.
Tapi eonni dan Rae benar-benar tidak membiarkanku melakukan apapun.
Kata-kata favorid mereka setelah aku pulang dari rumah sakit adalah "ALEA BERISTIRAHATLAH".

Padahal sudah kubilang bahwa aku baik-baik saja.
Aku sudah sembuh dan tidak merasakan sakit lagi.
Dan aku terlalu bosan untuk tidak melakukan apapun.
Tapi mereka tetap berkeras bahwa aku harus banyak istirahat.

Beberapa hari yang lalu, Rae mengantarku untuk memeriksakan diri dan konsultasi kepada Dokter Nam.
Dan Dokter Nam sudah mengijinkan aku untuk kembali ke Indonesia karena kondisiku sudah pulih dan sehat kembali.
Dokter Nam membekaliku beberapa macam vitamin untuk menjaga stamina dan imunitas tubuhku.

Dan malamnya aku langsung memesan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia dalam minggu ini juga.
Aku merasa sudah terlalu banyak merepotkan keluarga Mr. Kim, aku merasa sangat tak enak hati.

Dan pada keesokan paginya saat kami sedang makan pagi, aku mengatakan kepada mereka semua bahwa aku akan pulang ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan, aku sudah memesan tiket pesawatnya.
Aku melihat ekspresi wajah Rae yang langsung berubah.
Dia menghentikan makannya dan meninggalkan meja makan dengan makanan yang masih tersisa separuh di piringnya.

"Aku selesai," kata Rae saat itu.

"Hai, makananmu belum habis, selesaikan dulu makanmu," aku memintanya untuk menghabiskan makannya.

"Aku sudah kenyang," katanya sambil berlalu menuju kamarnya.

Dan kami semua yang masih ada di meja makan hanya saling pandang dengan heran.
Karena biasanya dialah yang makan paling banyak.
Tapi saat ini dia meninggalkan meja makan bahkan sebelum menghabiskan makanannya.

....................

3 hari lagi aku akan kembali ke Indonesia.

Tapi ada yang aneh dengan sikap Rae, aku merasa dia jadi lebih pendiam.

Setiap kali aku bertanya padanya ada apa?
Rae hanya menjawab, "tidak terjadi apapun, hanya sedang memikirkan satu dua hal saja."

"Apa ingin membaginya denganku?" tanyaku saat itu.

"Tidak, ini bukan hal yang penting," jawabnya sambil memalingkan wajahnya.

"Ah, baiklah.
Kau tahukan, aku akan selalu siap mendengarmu."

"Ya, aku tau. Gumawo."

Apakah Rae ada masalah lagi dengan Bi mantan kekasihnya itu?
Kenapa harus begini di saat aku akan pulang ke Indonesia.
Sikap Rae membuatku tidak tenang.
Bagaimana aku bisa meninggalkannya dengan tenang jika badai kembali menghampirinya.

Aku kira dia sudah baik-baik saja.
Sudah sembuh dari rasa sakitnya.
Tapi sepertinya tidak.
Sepertinya dia belum sembuh.
Dia belum baik-baik saja.
Lalu apa yang harus aku lakukan?

Ada semacam perasaan tidak rela untuk meninggalkannya pulang ke Indonesia jika dia masih dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Aku ingin menjadi payungnya setiap hujan datang menghampirinya.

Kebersamaan kami selama hampir 4 bulan ini cukup berkesan untukku.

Bisa di bilang saat ini kami sudah cukup dekat.
Ada banyak hal yang aku dan Rae lakukan bersama.

Bernyanyi bersama.
Olah raga bersama
Tertawa bersama.
Bercanda.
Menjahili Nari.
Kami juga pernah beberapa kali menari bersama.
Kami juga cukup sering selca berdua.
Membuat foto-foto atau video konyol.
Dan tentu saja saling bercerita juga.
Bercerita tentang apapun.
Dia bahkan sering bertanya soal agamaku.
Tentang aturan-aturan di dalam islam dan lain sebagainya.

BUSAN, LOVE AFTER GITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang