KIM RAE
Proyek pertunjukkan teater Alea di tiga tempat dalam rangka Festival Seni Busan sukses besar.
Alea banyak mendapat pujian dari anggota dewan yang menghadiri acara tersebut.Tapi sayangnya aku hanya dapat menghadiri 1 pertunjukkan saja, karena begitulah, aku tidak pernah bisa bebas pergi kemana pun sesuka hatiku.
Aku perlu mendapatkan ijin dari pihak Blue Sky untuk mendatangi suatu acara.Pembukaan pementasan teater yang diadakan di Sekolah Seni Busan tempat Nari bersekolah tidak dapat aku hadiri.
Aku harus puas hanya dengan menontonnya melalui rekaman yang diambil oleh hyeong dan nuna.Pementasan ke-2, yang di adakan di Busan Cultural Center pun tidak dapat aku hadiri, aku tidak mendapatkan ijin untuk menghadirinya dari Blue Sky.
Aku benar-benar frustasi.Saat itu, ingin sekali rasanya aku berlari kesana tanpa memperdulikan semua larangan yang diberikan kepadaku.
Aku hanya ingin melihat secara langsung Nari berlakon di atas panggung teater.
Aku ingin sekali melihat Alea mengatur pertunjukan di sana.Beberapa jam sebelum pementasan dimulai, aku sempat menghubungi Alea melalui sambungan video call.
"Hai, semua berjalan lancar?" tanyaku kepada Alea.
"Tentu saja, semua berjalan sangat baik, tapi aku agak gugup."
"Ini pertunjukkan ke-2 mu, kenapa harus gugup?"
"Entahlah, selalu seperti ini setiap kali akan memulai."
"Kau melatih mereka dengan sangat baik, kau juga sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.
Aku yakin saat ini pun akan sukses besar.""Itu yang aku harapkan," jawab Alea.
"Kau tau," kataku kepada Alea.
"Apa?"
"Aku ingin terbang ke sana sekarang juga,"
"Bersabarlah, semua demi kebaikanmu."
"Akhhh ... aku benar-benar frustasi. aku bosan di rumah sendirian, sedangkan semua orang bisa menikmati pertunjukkan disana.
Aku ingin melihat Nari di atas panggung, aku juga ingin mendukungmu secara langsung di sana.""Do'amu untukku dan Nari, merupakan dukungan terhebat buat kami."
"Katakan bahwa kau ingin aku ada di sana untuk mendukungmu, dan aku akan langsung pergi ke sana sekarang juga."
"Lalu?"
"Aku akan segera berada di sana untuk menemuimu, secepat yang aku bisa."
"Tapi Blue Sky tidak memberimu ijin untuk berada disini."
"Aku ambil resiko itu jika kau katakan, kau ingin aku berada di sana."
"Tetaplah berada di rumah, dukung aku dari sana dengan do'amu, maka aku akan mendapatkan sukses besar untuk pertunjukkan malam ini."
"Kau tidak ingin aku berada di sana untuk mendukungmu?" tanyaku kecewa.
"Tidak untuk saat ini."
Aku menarik nafas panjang.
"Ayolah, Jangan begitu, kau membuat samangatku menghilang.
Tersenyumlah, beri aku banyak dukungan," tutur Alea."Aku harap pertunjukanmu malam ini akan berjalan dengan baik.
Alea, fighting," kataku sambil mengepalkan tangan dan tersenyum lebar."Fighting," balas Alea.
"Ahhh ... aku lupa, aku punya sesuatu untukmu," kataku.
"Apa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
Roman d'amourCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...