KIM RAE
Kupandangi bintang-bintang di langit sana.
Ada rasa lega dalam hatiku.Tring
Ada pesan masuk di ponselku
Gi mengrimiku sebuah pesan.Dari : Gi
Mianhae,
Aku senang melihatmu baik-baik saja.Ah ... Gi, aku mulai bisa mengendalikan diriku, tapi aku masih butuh waktu untuk membuat semuanya kembali seperti semula.
Kudengar suara langkah kaki Alea berjalan mendekatiku dan kemudian dia duduk di sampingku.
"Nari sudah masuk ke kamarnya?"
aku mulai membuka percakapan."Ya."
Kulihat jam di layar ponselku.
22.26
Ternyata sudah larut malam."Apa kau sudah mengantuk?" tanyaku kepada Alea.
"Belum ..."
"Tolong temani aku di sini malam ini, aku mohon," pintaku kepada Alea sambil menunduk.
Sebenarnya aku merasa tidak enak pada Alea.
tapi saat ini aku butuh teman bicara.
Saat ini aku sedang tidak ingin sendiri.
aku ingin berbagi kegelisahanku pada seseorang.
Aku tidak sanggup menanggung kegilaan ini seorang diri."Baiklah, akan kutemani kau menghitung bintang disini," ucapnya.
"Aku merindukan mereka," kataku.
"Siapa?"
"Hyung L-BOYS ku."
"Sangat jelas sekali," jawabnya sambil tertawa kecil.
"Benarkah?"
"Itu yang tertulis di matamu," Alea menunjuk mataku dengan jari telunjuknya.
"14 tahun aku bersama mereka, jadi kami mempunyai semacam ikatan khusus," aku mulai bercerita banyak kepada Alea.
Aku tumpahkan semua kegelisahanku kepadanya.
Aku luapkan semua rasa yang menggangguku kepadanya.Dia benar-benar pendengar yang baik.
dia memberikan atensi penuh terhadapku.
Dia dengarkan semua ocehanku tanpa bosan dan tanpa intrupsi.Bahkan saat aku mengakui bahwa mantan kekasihku adalah seorang pria, ya, aku mengakui kepadanya bahwa aku mencintai seorang pria, bahwa aku telah di campakkan oleh pria itu dan menjadi gila karenanya.
Sikapnya tetap tenang
Dia tidak menunjukkan ekspresi terkejut, menghina atau merendahkanku.Bahkan saat aku berkata bahwa aku menjijikkan, dengan tegas dia menjawab "tidak".
"Cinta itu anugrah, tidak ada seorang pun yang dapat menolak kehadirannya.
Kau tidak dapat menolak hadirnya cinta, tapi kau bisa memilih cinta mana yang akan kau perjuangkan.
Seperti halnya kau memilih seorang pria sebagai kekasihmu, padahal kau bisa saja memilih wanita menjadi kekasihmu.Jangan menilai dirimu sendiri dengan terburu-buru.
Ada banyak faktor yang membuat seseorang menjadi tidak normal.
Apa kau mempunyai kecenderungan itu sejak kau masih dalam kandungan?
Atau itu hanya disebabkan dorongan napsu saja?
Atau itu disebabkan pengalaman seksualmu sebelumnya?
Atau penyebabnya dari pengaruh lingkungan?Cinta yang bagaimana?
Cinta karena merasa memiliki nasip yang sama?
Cinta karena iba?
Atau cinta karena terbiasa?
14 tahun kalian hidup bersama, berjuang bersama, berbagi suka dan duka, aku tidak akan heran jika diantara kalian tumbuh rasa cinta, tapi cinta yang bagaimana?saat kau sudah yakin dengan apa yang kau rasakan, maka kau akan dapat memutuskan apakah kau perlu sekecewa ini?
Apakah kau perlu sesedih ini?
Apakah kau perlu seterpuruk ini? Apakah kau perlu semarah ini?
Atas putusnya hubunganmu dengan dia.
Apa benar dia berengsek seperti yang kau katakan kepadaku tadi?
atau dia hanya sekedar sadar lebih dulu darimu atas perasaannya yang sesungguhnya, sehingga dia memutuskan hubungan asmara kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
Любовные романыCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...