ALEA AL ZAHIRA
"Apa yang kalian berdua lakukan disini?" teriakan itu membuatku terkejut sehingga membangunkanku dari tidur.
Segera aku menoleh pada sumber suara itu.
Eonni ...
allah, apa yang aku lakukan disini.
Kenapa aku malah tertidur disini.
Duhhh ... bodohnya aku.
Seharusnya setelah mengompres Rae, aku segera kembali ke kamarku."Ada apa?" Kini Mr. Kim telah berdiri di samping istrinya dan menatapku.
"maafkan aku, aku ... aku ...," Apa yang harus aku katakan.
Mereka pasti sangat terkejut melihatku tertidur di kamar adiknya.
Allah ... situasi macam apa ini.
"Semalam aku hampir pingsan, dan dia menolongku," kudengar suara parau Rae menjelaskan kepada eonni dan hyungnya.
"Kenapa kau tidak membangunkanku Alea?" tanya Mr. Kim kepadaku, yang hanya bisa kujawab dengan permintaan maaf.
"Dia akan melakukan itu, tapi aku yang melarangnya," lagi-lagi Rae yang menjelaskannya.
Tiba-tiba eonni menghampiriku kemudian memelukku erat,
"Berhentilah meminta maaf, kau telah menolong Rae kami, entah apa yang akan terjadi jika kau tidak menolongnya, terima kasih Alea."Aku masih saja diam mematung.
Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Bingung dan malu bercampur menjadi satu.
Aku tidak mau keluarga yang telah memperlakukanku dengan baik ini salah paham terhadapku.Lamunanku pecah saat terdengar suara Rae sedikit menghardikku,
"Hai bodoh, mau sampai kapan kau duduk di lantai begitu."Eonni membantuku berdiri, dia menyuruhku untuk istirahat di kamar.
Dan segera saja aku melesat ke kamarku.
Sesampainya di kamar, langsung Kurebahkan tubuhku di ranjang tanpa melepas hijab.
Kututupi mukaku dengan bantal,
aakkhhh ... aku benar-benar malu pada mereka.
Kenapa aku harus tertidur di kamar Rae.
Kamu benar-benar idiot Alea.
Kamu benar-benat bodoh, bodoh, bodoh................
Aku menggeliat sedikit sebelum membuka mata.
Kulirik jam di meja,
sudah hampir pukul 07.30
Untunglah hari ini hari sabtu
Aku libur melatih teater pada hari sabtu dan minggu.Kuambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan merapikan diri, lalu aku keluar kamar menuju dapur.
Di sana kulihat eonni tengah sibuk memasak."Kau sudah bangun?", tanyanya sambil tersenyum ketika melihatku menghampirinya.
"Maafkan aku eonni, aku telah melakukan hal bodoh dengan tertidur di kamar Rae-ssi, aku tahu kau dan Mr. Kim pasti sangat marah kepadaku, aku tidak bermaksud begitu ...,"
Dia mematikan kompor dan kemudian menatapku lembut.
"Sudah cukup minta maafnya.
Aku dan suamiku tidak pernah sedikit pun marah kepadamu.
Justru kami sangat berterima kasih karena kau telah menolongnya, dokter bilang kondisinya bisa saja fatal jika kau tidak segera menolongnya.
Soal kau tertidur di kamarnya, siapa yang bisa menahan rasa kantuk setelah berjam-jam terjaga untuk mengompres seseorang agar demamnya turun, itu hal yang normal.
Jadi jangan kau pikirkan.""Tapi aku benar-benar malu terhadapmu dan juga Mr. Kim."
"Kau sungguh manis.
kenapa harus malu saat kau melakukan suatu kebaikan?
Rae begitu berharga untuk kami dan kau telah menolongnya.
sebenarnya dia sedang dalam kondisi sedikit terguncang, jadi dia sering melakukan hal yang bodoh belakangan ini.
Blue Sky memberinya cuti beberapa bulan untuk menenangkan diri, tapi ya seperti yang bisa kau lihat ...," eonni mengedikkan bahunya putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
Любовные романыCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...