Reynald 13

272 8 0
                                    

Semua diam tanpa bersuara menanti pintu IGD rumah sakit PERSADA yang masih tertutup rapat. Sementara Cakra berusaha menenangkan Anggi didalam pelukannya walau hatinya sama khawatir terhadap kakak tirinya itu.

"Lo tau bokap gue, dia gak mungkin biarin anaknya ngelepas nyawanya dengan mudah" ucap Cakra yang sekali lagi berusaha menenangkan Anggi.

"Kalo terjadi apa-apa itu semua karena lo" tuduh Karina membuat Anggi dengan mata sendunya menatap kearah Karina. "Ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu??"

"Mulut lo bisa gak sih digunain dengan baik bukan nyalahin si Anggi terus menerus" potong Matthew yang geram dengan sahabat pujaan Si Reynald yang bisanya selalu menyalahkan orang lain.

"Itu kenyataannya" sinis Karina

"Gue gak ngerti si Reynald nemu sahabat dari mana, medusa kek gini dibikin sahabat" sindir Arnold.

"Apa??? Lo mau ngadu sama sahabat lo itu??" Ucap Matthew kembali "otak lo gak dipake atau waktu pembagian lo gak ikut yah??? Jelas lo yang bikin dia makin memburuk kondisinya karena lo bikin masalah sama Anggi dan lo nyalahin cewe si Reynald yang bikin tuh nyawa pacarnya diambang kematian, bagus goblok lo udah terlalu istimewa" lanjut Matthew geram.

"Udah, kita disini tuh bukan buat ribut. Kalo emang lo mau nyari masalah bukan sekarang waktunya" Anggi akhirnya bersuara saat Matthew akan mengeluarkan kekesalannya kembali.

"Lo harusnya doain sahabat lo bukan ngelimpahin masalah kejadian tadi sama Anggi" bijak Cakra walau sesungguhnya dia ingin membogem wajah Karina saat ini karena ucapannya yang asal.

Semua kembali diam dengan pikiran masing-masing. Sampai pintu IGD terbuka menampakkan wajah Reynald yang duduk dikursi roda didorong oleh perawat yang membawa file milik Reynald.

Anggi menghampiri Reynald yang tersenyum dengan bibir pucatnya. Anggi men-sejajarkan tubuhnya dan tubuh Reynald menatap wajah pucat itu dengan wajah dihiasi nassal canula.

"I'm fine" kata Reynald pelan.

"Bohong" cicit Anggi yang hanya mendapat senyum jahil dari Reynald.

"Bisa saya bawa pasien ke kamar perawatannya" tanya perawat itu sopan yang hanya diangguki Anggi sebagai tanda setuju. Anggi segera berdiri kembali dan kini berada disisi Reynald mengikuti kekasihnya itu dibawa kedalam ruangan.

Sementara disisi lain Matthew memegang paksa tangan Karina saat mengetahui Reynald yang muncul dibalik pintu IGD. Dan, itu membuat Karina tak bisa menghampiri Reynald saat berhenti didepan pintu dan hanya menatap jengkel saat Anggi'lah yang menghampiri Reynald.

"Ini balasan buat lo yang udah bikin gara-gara" ucap Arnold dengan seringai "urus medusa satu ini" perintah Arnold pada Matthew yang diangguki tanda setuju.

****

"Gimana masih sakit??" Tanya Dino saat selesai mengobati luka di beberapa tangan dan wajah Dyah akibat ribut tadi.

"Makasih"

"Gue tanya masih sakit, tapi jawaban lo gak nyambung" seru Dino fokus merapihkan alat p3k milik uks sekolahnya.

"Maaf, udah gak sakit kok"

"Lain kali jangan nyampe babak belur gini, malu sama orang masa pacarnya jago dimedan tempur cewenya meye kaya tempe mendoan"

"Sialan" gerutu Dyah membuat tawa Dino meledak. Mata Dyah mengabadikan wajah bahagia Dino yang jarang terlihat itu. "Kamu ganteng kalo ketawa selepas itu"

"Pacar gue baru sadar??"

"Gak sih, udah tau sih lo ganteng tapi tetep aja di sekolah kita ganteng lo ratingnya no 4"

Reynald✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang