Reynald 38

155 9 1
                                    

Reynald berlari tergesa kearah Igd bersama keempat curut setelah mendapatkan lokasi penculikan Anggi dengan bantuan Dino. Kini Reynald hanya bisa menanti dengan tatapan tak fokusnya. Entah mengapa saat ini pikiran Reynald dipenuhi bayangan saat tadi pagi seolah tak memberikan Reynald istirahat dan membuat lelaki itu menyesali apa yang dilakukannya dan tak memaksa Anggi ikut bersamanya.

"Itu bukannya bokap Anggi" seru Matthew seraya menunjuk kearah kedatangan kedua orangtua Anggi terlihat wajah keduanya cemas dan mama Anggi yang tak henti menangis di dalam dekapan ayah Anggi.

Semua menyalami kedua orangtua Anggi sebelum bertanya soal kondisi Anggi dan Karina, semua berharap kondisi keduanya baik-baik saja walau sebenarnya mereka tahu itu tak mungkin setelah melihat lokasi kejadian sebelum mereka menuju rumah sakit.

"Om, tan. Gimana kondisi Anggi?" tanya Cakra tanpa basa basi saking khawatirnya dengan keadaan sahabatnya itu.

Keduanya diam, Ranti hanya bisa menangis kembali tanpa sanggup menjawab pertanyaan Cakra.

"Keduanya sedang ditangani oleh dokter, doa'kan yang terbaik" jawab ayah Anggi berusaha tetap tenang.

"Karina sedang tidak baik, Ji" tekan Ranti "dia sedang bertarung nyawa dimeja operasi dan anakku...." Ranti menjeda sesaat saat nafasnya terasa sesak mengingat kejadian miris beberapa menit lalu "kamu liat sendiri anakku tadi berjuang seperti apa, kamu bilang baik setelah Anggi hampir menyerah disaat dia mengalami henti jantung"

"Apa yang terjadi om" tanya Reynald akhirnya "kenapa Anggi dan Karina menjadi korban"

Ayah Anggi hanya diam tak menjawab karena ini bukan urusan Reynald dan kawan-kawannya.

"Keluarga Anggita Pramesti" teriak suster yang baru saja muncul dari balik pintu Igd, kedua orangtua Anggi segera berjalan menghampiri suster, tanpa menunggu waktu lama suster tersebut menyodorkan kertas didalam map merah kearah ayah Anggi. "Silahkan bapak tanda tangani untuk tindakan operasi saudari Anggita agar anak bapak bisa segera diselamatkan" lanjutnya yang membuat Reynald tercenung

Apa separah itu yang Anggi alami, batin Reynald.

Ayah Anggi segera menandatangani kertas itu dan sang suster berlalu dari keduanya untuk kembali masuk kedalam Igd.

"Tan, aku harus liat kondisi Anggi" paksa Reynald akhirnya, namun belum sempat melangkah, tangan Reynald dicekal oleh tangan Ranti.

"Anggi belum bisa dijenguk siapapun, tante dan om juga belum bisa jenguk dia sejak tadi karena kondisi Anggi yang kritis" ucap Ranti dengan suara serak ciri bahwa Ranti menangis sejak tadi.

"Ditambah sekarang Anggi akan melakukan operasi rahim" jujur Ranti dengan airmata yang kembali membasahi pipinya.

"Operasi" beo Reynald yang hanya sanggup Ranti Angguki sementara sang suami hanya bisa diam tanpa banyak berkata.

"Lebih baik kamu pulang, Rey. Bukannya kamu baru saja keluar dari rumah sakit!! Anak saya tak akan menyukai kehadiran kamu disini karena mungkin akan mempengaruhi kondisimu jika berlama-lama disini dan berakhir dia memarahi saya karena tak menyuruhmu istirahat dirumah" ujar ayah Anggi.

"Tapi om" tolak Reynald.

"Apalagi?" tanya Ayah Anggi secara tegas. "Jangan tambah beban pikiran saya dengan kelakuan berlebihan kalian, tolong ikuti kemauan saya."

"Om" panggil Cakra lembut. "Kita disini siap bantu kok, kalo om emang butuh tenaga kita semua buat nyelidiki masalah yang menimpa Anggi juga Karina" tambahnya.

"Terima kasih tapi sekarang saya masih berusaha mencari tahu sendiri motif anak itu apa, dengan bantuan pihak kepolisian."

Obrolan mereka terhenti saat pintu Igd terbuka, semua menatap kearah pintu saat brankar didorong oleh beberapa perawat dan Anggi tertidur diatasnya dengan banyak kabel menempel ditubuhnya. Semua kini mengikuti kemana arah brankar itu didorong. Ayah Anggi sibuk menenangkan ibu Anggi yang terus menangis apalagi melihat keadaan Anggi. Sementara Reynald segera berjalan beriringan dengan brankar yang Anggi tiduri, tangan Reynald dengan sigap menarik telapak tangan Anggi yang dingin seraya menyatukan jari jemari mereka.

Namun jemari yang saling bertautan itu terpaksa dilepas Reynald saat brankar itu tiba didepan pintu ruang operasi.

"Sebentar suster" pinta Reynald saat perawat akan mendorong brankar masuk kedalam ruangan operasi.

Reynald mengecup lembut kening Anggi yang sama dinginnya dengan genggaman tangan Anggi tadi. Reynald mendekatkan bibirnya kearah telinga Anggi "aku akan nunggu kamu, jadi kamu harus cepet kembali dan sehat lagi" bisik Reynald seraya mengusap airmatanya yang lolos begitu saja tanpa bisa ditahan.

Tanpa menunggu lama Anggipun segera dibawa masuk kedalam ruang operasi.

***

Sudah lebih dari 5 hari namun Anggi masih enggan terbangun dari tidur panjangnya, sedangkan Karina sudah sadar hanya saja kini dia lebih diam dan mendapat penanganan untuk menghilangkan traumanya.

"Kamu kapan sadar sih, Nggi" monolog Reynald "gak kangen sama gue? Kalo lo sadar gue janji kita liburan kemanapun lo mau" ucap Reynald pelan malah sangat pelan.

"Lo harus sadar sebelum gue pergi, Nggi. Sisa hari gue di Indonesia tinggal beberapa hari lagi" ucap Reynald melemah mengingat ucapan ayah Anggi dan permohonannya. "Tolong kerja samanya, Nggi. Gue gak mau ngelepas lo hanya karena masalah kayak gitu!! Gue sayang lo apapun yang terjadi pada lo!! Jadi tolong Anggi, lo sadar" pinta Reynald lagi.

****
"Rey bisa kita bicara berdua" pinta ayah Anggi saat Reynald menjenguk Anggi sehari pasca operasi.

"Bisa om, kita bicara dimana?" tanya Reynald tanpa rasa curiga apapun.

"Dicafe depan rumah sakit aja, kita juga gak akan lama disana"

Reynald hanya mengangguki saja seraya berjalan mengikuti kemana arah ayah Anggi berjalan.

"Sesayang apa kamu pada anak saya?" tanya ayah Anggi

"Om tahukan sayang saya sama anak om seperti apa, apa om tak mempercayai saya" ujar Reynald.

Entahlah apa yang akan diobrolkan ayah Anggi namun dari awal pembicaraan sudah membuat Reynald merasa tak enak. Hingga akhirnya mereka duduk di dalam cafe dan memesan kopi.

"Lepaskan Anggi sebelum terlambat dan kamu menyesalinya" perintah ayah Anggi yang membuat Reynald diam tak percaya.

****

Reynald✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang