Reynald 14

268 7 0
                                    

"Nggi" panggil Cakra yang duduk dibangku kemudi sedangkan yang dipanggil masih dalam dunia lamunannya. "Anggi" sekali lagi Cakra memanggil disertai tepukan di pundak Anggi membuat lamunannya buyar seketika.

"Harusnya gue gak pulang!! Harusnya gak gue biarin Karina bareng Reynald disana" gumam Anggi entah pada siapa.

"Lo kenapa, Nggi??" Tanya Cakra heran.

"Enggak" singkat Anggi disertai senyuman palsu.

"Nggi, gue gak pernah suka lo murung atau sedih kayak gini" ujar Cakra "kalo emang lo gak mau ninggalin Reynald disana bareng Karina, lo bisa nolak perintah Reynald. Dan bisa nyari alasan apapun"

"Bang" panggil Anggi dan bila panggilan itu sudah keluar berarti Anggi dalam keputus asaannya.

"Apa yang ada dipikiran lo" tanya Cakra serius.

"Gue gak pantes gitu? Buat dapetin cinta Reynald aja, sekalipun lo tau sendiri perjuangan gue selama ini dapetin dia kaya gimana"

"Maksud lo??" Tanya Cakra tak mengerti maksud perkataan Anggi.

"Gue gak tau dia tahu darimana asal usul keluarga gue, dan gue ngerasa bener-bener ngerasa insecure kali ini apalagi dia bandingin keluarga gue, keluarga lo sama Reynald dan juga keluarga dia. Padahal lo tahu sendiri mama sama papa anggep gue kaya anaknya sendiri."

"Karina ngebahas status lo?" Celetuk Cakra.

"Jangan bilang Reynald" pinta Anggi.

"Kalo Reynald gak pernah persoalin soal status lo anak siapa, kenapa lo mikir sejauh itu sih, Nggi"

"Karena gue gak mau bikin malu dia sama keluarga lo juga diakhirnya"

"Lo kayak gak tahu keluarga gue aja!! Lagian bunda udah kenal lo dari dulu"

"Trus sekarang mau gimana??" Tanya Anggi bergaya polos dengan puppy eyes membuat Cakra kesal sekaligus gemas.

"Otak lo ditaro dimana??? Yang punya hubungan elo tapi malah elo yang nanya hubungan sama gue, gilak kali yah lo" semprot Cakra kesal melihat tingkah Anggi yang langsung membuat Anggi tertawa, mungkin karena tingkat humornya rendah hari ini.

"Iya....iya..... gue pamit, salam kiss bye buat bebep Anggi dirumah sakit yah" ucap Anggi seraya turun dari dalam mobil.

"Ogah gue nyampeinnya" ucap Cakra pura-pura menolak untuk melanjutkan salam dari Anggi untuk Reynald.

"Ih ntar dedek gemes ngambek sama lo, Mau???"

"Bawel ahk, sana masuk"

"Iya dadah calon ade ipar" ledeknya seraya berlalu masuk kedalam rumahnya. Meninggalkan Cakra yang masih menatap pintu yang sudah tertutup rapat kembali.

****

Suasana ruang rawat Reynald penuh gelak tawa, siapa lagi kalo bukan Arnold, Matthew pelakunya karena Dino tidak termasuk. Yah, tahu sendiri Dino banyak bicara bila memang perlu dan hanya didepan Dyah. Suasana ruang rawat itu bukan layaknya seperti dirumah sakit tapi lebih persis seperti kamar hotel yang disewa karena mereka bebas melakukan banyak hal sampai bungkus snack saja berserakan didekat sofa.

"Ngakak gak sih" seru Matthew tak menghentikan tawanya.

"Receh lo goblok!! Dari mana lucunya??" Tanya Arnold yang masih mengunyah kacang dimulutnya.

"Udah tau dia goblok lo jabanin, jadi lo sama dia sama-sama goblok kuadrat" celetuk Reynald.

"Kali ini gue setuju" timpal Dino.

"Eh patung archa gue bisa ngomong sekarang" ledek Matthew

"Sialan lo" seru Dino melempar kulit kacang bekas ke muka Matthew

Reynald✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang