Reynald 24

160 5 1
                                    

Anggi duduk di pinggir rooftop menikmati makan siangnya seorang diri. Entah mengapa kini Anggi ingin menjadi diri sendiri saat seorang diri atau persisnya topeng dia baik-baik itu bisa dibukanya saat dia sendiri. Semua hanya tahu Anggi bahagia hidup dengan ibu kandungnya tanpa tahu isi didalamnya.

Hari ini dirinya dilarang izin lagi oleh Reynald untuk menemaninya di rumah sakit, padahal bersama Reynald seenggaknya Anggi bisa melupakan sesaat beban yang menghimpit hidupnya.

Brakkk....

Anggi menatap sengit kearah pintu besi rooftop yang ditendang seseorang dan dengan seenaknya pula. Mata Anggi menatap jengah saat yang muncul empat kecebong dengan nafas yang tak beraturan namun tanpa ingin peduli Anggi kembali menatap hamparan awan diatas.

"Lo semua dikejar setan??" Tanya Anggi disela fokusnya menatap awan.

"Nggi... Reynald kabur dari rumah sakit" celetuk Cakra membuat tatapan Anggi beralih dari awan kearah para kecebong itu.

"Lo becanda, Cakra. Tadi gue masih chat sama dia, dan dia bilang mau tidur selesai minum obat" tutur Anggi yang memperlihatkan isi chat dirinya dengan Reynald.

"Kita serius, Nggi. Buat apa kita ngeprank hal kayak gini" lanjut Arnold.

Anggi diam, berarti Reynald membohonginya namun untuk apa? Anggi terus bertanya-tanya dalam hatinya.

Suara notifikasi muncul di ponsel salah satu para kecebong dan membuat semua menatap kearah ponsel Matthew yang ternyata mendapatkan chat dan si pemilik ponsel terlihat pucat pasi entah kenapa hanya Matthew Tuhan dan ponsel serta pengirim yang tahu.

"Kita lagi panik jangan Lo tambah panik dengan tampang nahan boker gitu, Matt" celetuk Arnold yang kesal dengan keterdiaman Matthew yang tak seperti biasanya.

"Kenapa?" Tanya Dino penasaran dengan perubahan Matthew.

Tangan Matthew dengan lincah memberikan chat yang masuk ke ponselnya pada tiga cebong yang penasaran dan kini ketiganya diam dan menatap Anggi miris.

"Kenapa lo semua natap gue kaya mau makan gue hidup-hidup??" Tanya Anggi risih di tatap keempat cebong itu lekat.

"Lo semua nyembunyiin apaan dari gue" tanya Anggi kembali namun semua kompak menggeleng.

Anggi tersenyum dia tahu ada yang disembunyikan mereka dari dirinya dan Anggi bukan orang bodoh dan polos. Anggi berjalan kearah keempat cebong itu dan menatap mereka satu persatu dengan tatapan datar.

"Lo tahukan Cakra. Kita sahabatan dari bocah ingusan dan lo mau rusak persahabatan kita dengan nutupin ini dari gue" ucap Anggi tenang.

Semua menatap Cakra berharap Cakra tak membongkar apa yang tadi dilihatnya.

"Reynald aman" singkat Cakra dan berusaha bersikap tenang.

"Aman??" Beo Anggi namun menatap kearah Matthew. "Lo tahukan, Matt. Sepintar-pintarnya tupai meloncat akhirnya bakalan jatuh juga" sindir Anggi.

"Nggi, Lo bisa percayakan sama kita semua" ucap Arnold.

"Mana hape lo gue liat" pinta Anggi pada Matthew tanpa mengindahkan ucapan Arnold.

Drttttt.......

Belum juga mendapatkan jawaban ponsel di saku rok Anggi bergetar dan terlihat foto dikirim seseorang. Tangan Anggi bergerak lincah dilayar ponsel membuka chat dari no yang tak dikenalnya beserta foto yang dikirimnya. Tawa Anggi seketika meledak saat foto berhasil dibuka sepenuhnya namun antara tawa itu airmata ikut menetes membuat Anggi meluruh dilantai.

Cakralah yang sigap langsung memeluk Anggi. Cakra tahu pasti Karina'lah yang mengirimkan foto yang sama pada Anggi.

****

Reynald kini menatap sekeliling kamar yang tadi ditempatinya, kini dirinya sudah terbangun dari tidur dan tak mendapati Karina didalam kamar apartemen itu.

Ting....

Pintu apartemen terbuka dan membuat Reynald beranjak dari tempat tidur untuk melihat siapa yang datang ke apartemen miliknya itu.

"Lo mau kemana, Rey??" Tanya Karina yang tiba-tiba muncul dari dalam kamar mandi dengan rambut basah dan baju kebesaran milik Reynald.

"Gue mau liat siapa yang datang, gue kira lo yang baru buka pintu apartemen" jawab Reynald tenang.

Karina berjalan mendekati Reynald dan memeluk Reynald sebagai rasa terimakasihnya dan disertai senyum seringai yang tak Reynald ketahui.

"Karina, lo udah baik-baik aja'kan??" Tanya Reynald memastikan kondisi Karina yang hanya diangguki Karina.

"Makasih, Rey. Lo selalu ada saat gue butuh lo dan selalu jadiin gue no satu dihidup lo walau lo udah punya Anggi yang berstatus pacar lo"

Reynald diam, dia hanya tak mau membuat Karina berpikir semua meninggalkannya hanya karena perempuan yang sama.

Brakkk...

Pintu kamar apartemen terbuka menampakkan Cakra yang berdiri dengan nafas memburu sedangkan Anggi menatap datar kearah Reynald yang masih memeluk Karina.

Reynald yang terkejut dengan kedatangan sahabat juga Anggi dan Martha tak bisa bergerak sedikitpun. Pelukan Karina berusaha dilepasnya walau dengan tanpa dorongan Reynald pun Karina sudah akan melerai pelukannya dari tubuh Reynald.

"Sialan Lo, Rey" teriak Cakra emosi yang langsung membohonginya Reynald tanpa basa-basi.

Reynald diam matanya terus mengarah pada Anggi yang masih diam ditempat dengan tatapan yang sulit diartikan. Sementara Martha dan tiga cebong sibuk memisahkan Reynald dan Cakra.

"Nggi" panggil Reynald parau.

Anggi hanya tersenyum tanpa berkata apapun. Reynald berjalan kearah Anggi dan meraih tangan Anggi namun belum sempat digenggam Anggi melepaskan tangannya dri tangan Reynald.

"Semuanya salah faham" ucap Reynald pelan.

"Bilang salah faham setelah ketahuan, hello orang goblok juga bisa nyimpulin" celetuk Della yang sejak tadi diam bersama Dyah menyaksikan dari jauh adegan Reynald dan Karina.

"Jangan hubungin gue lagi, Rey" putus Anggi membuat Reynald diam namun terus menggelengkan kepalanya tanda menolak keputusan Anggi. "Percuma kita saling jujur kemaren kalo sekarang tetep lo nyimpen rahasia dari gue lagi"

Reynald menggenggam erat tangan Anggi walau Anggi terus berontak. Martha sebagai ibu hanya bisa menatap karena bila posisinya seperti ini walau alasannya apapun Martha tak akan membenarkan.

"Ini keputusan gue, kak Rey!!" Ucap Anggi yang terdengar sangat formal. " Jadi tolong lepasin tangan lo, kak. Sakit pergelangan tangan gue" pinta Anggi yang diikuti oleh Reynald.

"Makasih atas waktunya dan mau nerima cinta gue yang alay dan egois ini" tambah Anggi "semoga Karina jadi cewe terbaik buat lo gak kaya gue yang terlahir sebagai anak dari istri simpanan"

****

Reynald✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang