Reynald 36

160 6 0
                                    

Anggi menyusuri koridor rumah skit dengan membawa paper bag berwarna merah maroon. Anggi tak ingin melewati hari-hari terakhirnya didekat Reynald sebelum sang kekasihnya itu berangkat kuliah dan entah kembali kapan. Ditambah kini Anggi sedang siaga 1 terhadap perawat gatel yang selalu mencari cara untuk bertemu dengan Reynald dan bercengkrama singkat.

"lo mau kemana?" tanya seseorang yang menghentikan langkah Anggi dengan menahan pergelangan lengan Anggi. Yah, Anggi sudab tahu itu suara Matthew namun Anggi tak tahu lelaki itu muncul dari sebelah mana.

Mata Anggi menatap bongung sekaligus malas kearah Matthew karena malas berdebat drngan satu makhluk yang anehnya masuk nominasi sahabat Reynald. "lo nanyain pertanyaan kaya gitu sama gue? Gak salah dengerkan telinga gue!!" imbuh Anggi seraya melepas pergelangan tangannya dari tangan Matthew.

Matthew diam bingung, jelas dia sedang berusaha memutar otaknya yang sudah lama tak digunakannya untuk berfikir keras.

"drama apa yang lagi lo peranin? Lupa jalan kamar Reynald" todong Anggi.

"gue gak bermaksud maen drama" ucap Matthew tak enak hati

"trus? Lo pilih jujur atau gue cari tau sendiri?"

Matthew menelan salivanya perlahan. "Reynald cuma lagi nyelesein masalahnya aja sebelum dia berangkat, and then dia gak mau lo tau hal itu" jawab Matthew ragu

"masalah?" beo Anggi yang tak mengerti maksud dari pembicaraan Matthew, namun Matthew hanya mengangguk tak jelas. " trus yang lain kemana?" tanya Anggi makin curiga karena tak melihat baik Cakra, Dino ataupun Arnold.

"Cakra jadi supir Reynald"

"yang lain?"

"otewe di tkp"

Anggi hanya mengangguk dan berbalik arah menuju koridor tempat parkiran berada. Tapi, kembali Matthew mencegah pergerakan Anggi dan membuat Anggi jengah sendiri.

"lo mau kemana?" tanya Matthew kembali.

"Balik" jawab Anggi ketus, "Reynald yang mau gue jenguknya aja gak ada! Trus gue mesti jenguk siapa?" tambah Anggi "lagian yang sakitnya juga udah sehat dan bisa kemana-mana tanpa mikirin gue khawatir apa enggak"

"biar gue anterin lo balik, gue takut lo kenapa-napa soalnya lo orangnya nekat" ceplos Matthew dan sungguh disesalinya.

Kini Anggi tersenyum sinis dan menggelengkan kepalanya tanda menolak tawaran Matthew. Tanpa ragu Anggi menyodorkan paperbag yang sejak tadi dibawanya dan disodorkan pada dada Matthew dengan kasar.

"lo pasti capekan jadi satpam didepan kamar Reynald, dan juga cape mikirin alasan pas gue dateng sementara pemilik kamar entah berada dimana" sindir Anggi. "jadi mending lo makan tuh!!" suruh Anggi "tapi kalo gak enak bisa lo buang ke tempat sampah" tutur Anggi seraya berlalu meninggalkan Matthew.

Matthew sendiri tak bisa mencegah kepergian Anggi, dirinya hanya merutuki mulutnya yang tak bisa di rem. Dan didalam hatinya juga merutuki sikap Reynald yang memilih menemui Karina walau ditemana sahabat lainnya.

****

Reynald memasuki area cafe d'rain, musik live terdengar saat Reynald membuma pintu cafe tadi. Matanya masih terus beredar mencari kesetiap penjuru cafe keberadaan Karina. Saat melihat Karina yang duduk di pojokan sambil mengaduk-aduk minuman didepannya dengan tak jelas, kaki Reynald segera berjalan kearahnya dan duduk tanpa menunggu dipersilahkan. Sementara itu Karina tersenyum hangat saat mendapati Reynald dihadapannya.

"lo mau pesen minuman apa, Rey?" tawar Karina terdengar begitu bahagia karrna suaranya yang begitu tenang dan hangat.

"makasih, tapi gue masih....."

Reynald✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang