28: Perfect Crime

326 35 10
                                        

Pertunjukan terakhir Jiyong untuk tur Amerikanya baru saja usai. Ia berhasil menampilkan sebuah konser yang solid layaknya seorang superstar. Meskipun rumor yang beredar juga sudah mendunia, namun tidak ada yang kejadian yang berarti sampai harus menunda konsernya. Jiyong merasa lega akan hal itu, jadi ia tidak perlu mengecewakan lebih banyak orang dari sekarang.

"Hyung. Aku punya waktu seminggu ya sebelum kita lanjut ke Australia?" tanya Jiyong tepat sebelum mereka memasuki bandara kepada Manajer Lee.

"Yaa, lebih tepatnya sih kita hanya pulang untuk 5 hari di Korea. Memangnya kenapa?"

"Ada sesuatu yang harus kuselesaikan secepatnya. Ini tentang aku dan Dara."

Manajer Lee yang biasanya strict dan terpaku kepada perintah perusahaan, mulai berpikir ini adalah saatnya agar Jiyong memutuskan segala sesuatunya sendiri. Bagaimanapun juga ini ranah pribadinya dan faktanya Jiyong adalah pria dewasa yang berhak menentukan pilihan dan jalannya sendiri. Ia tidak akan memaksa Jiyong untuk selalu melakukan apa yang diperintahkan perusahaan, apalagi mengenai masalah hati. Jiyong juga manusia biasa sama sepertinya, dia juga bisa jatuh cinta, dan dia berhak memperjuangkan cintanya sesulit apapun jalan yang akan dia hadapi.

"Ya sudah, lakukan saja sesukamu." gumam Manajer Lee singkat sekaligus mengejutkan hati Jiyong. Biasanya dia akan penasaran dengan rencana Jiyong selama istirahat dari tur karena ia harus memastikan Jiyong tidak akan terlalu lelah dan menggunakan waktu istirahatnya dengan baik.

"Hyung, tumben kamu nggak akan bertanya apa yang aku akan lakukan?"

"Tidak. Akan lebih mudah bagiku untuk berkata kalau aku tidak tahu tentang rencanamu kepada perusahaan, dengan begitu aku tidak perlu berbohong. Kamu tahu 'kan, aku benci berbohong."

"Jadi lebih baik kamu tidak tahu, huh..." Jiyong mengangguk paham, sepertinya bukan itu saja maksud Manajer Lee. Ah, apapun itu, dia lega karena mempunyai seseorang yang percaya dengannya dalam segala hal. "Terima kasih sudah mengerti Hyung."

"Aku akan mengecek persiapan kru yang lain." ujar Manajer Lee dan bergegas meninggalkan Jiyong, ia seakan tidak ingin menunjukkan dirinya yang sebenarnya memendam cemas terhadap rumor itu.

***

Sementara di Korea, bahkan setelah berhari-hari memutuskan untuk bungkam, pemberitaan tentang hubungan Dara dan Jiyong tidak kunjung surut seperti apa yang diharapkan oleh YG. Bahkan dari pihak Jooyeon sendiri tidak protes padahal namanya ikut terseret dalam rumor ini, mereka mengatakan kalau lagi-lagi itu urusan pribadi Jooyeon, padahal jelas-jelas nama dan karier mereka bertiga dipertaruhkan disini. Sepanjang perjalanan pulang Jiyong memikirkan alasan mengapa Jooyeon harus bertindak sejauh ini, namun ia tidak kunjung menemukan jawabannya. Memang mereka sudah kenal cukup lama, namun ia tidak pernah mengira kalau Jooyeon bisa menjadi orang yang senekat ini untuk apapun itu tujuannya.

Oleh karena itu sekarang yang bisa Jiyong lakukan adalah menemui Jooyeon secara langsung, setidaknya untuk bisa bertanya tentang apa yang ada di pikiran wanita itu. Ia tidak mau mengulur lebih lama lagi, apalagi dengan sisa waktunya yang cukup singkat di Seoul. Ia ingin sekali mempercayai kalau Jooyeon adalah teman yang baik, sama seperti apa yang Dara selalu coba yakini.

Kalau dia benar-benar menyukai Jiyong secara tulus... seharusnya dia tidak akan mau menghancurkan Jiyong, pikir Dara.

***

Restoran Italia yang menjadi tempat pertemuan Jiyong dan Jooyeon pada waktu itu menjadi tempat pertemuan mereka untuk kedua kalinya. Tidak perlu waktu yang lama bagi Jooyeon untuk menyanggupi ajakan pertemuan Jiyong, karena ia sendiri juga sudah lama ingin bertemu Jiyong. Ia mempersiapkan yang terbaik dari yang ia punya, seperti pergi ke salon dengan MUA paling hits di Seoul, mengenakan perhiasan termewah, dan parfum paling wangi yang menjadi andalannya jika berjanji untuk kencan dengan orang yang ia suka.

Get You // daragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang