14: Who You?

450 56 8
                                        

Seminggu setelah konsernya di Seoul, tiba saatnya bagi Jiyong untuk memulai tur dunia yang sesungguhnya. Pertunjukan kedua akan bertempat di Macau, setelah itu dia akan menghabiskan berbulan-bulan berada di luar negeri. Bukan pertama kalinya Jiyong akan meninggalkan kota kelahirannya selama itu tetapi masih saja terasa berat setiap dia harus pergi karena semua yang ia sayangi masih disini. Sahabat-sahabatnya di Tokyo, galeri dan museum seni di Paris, keramaian jalanan di Hongkong, dia juga menyayangi yang diluar sana sama besarnya, tetapi Seoul akan selalu menjadi rumah yang mempunyai magnet tersendiri untuk menariknya pulag kembali dengan cara apapun meski sudah sejauh manapun.

"Hey, kok kamu bengong?" tiba-tiba Teddy datang dan duduk di depan Jiyong yang tengah menghabiskan segelas iced americano.

"Nggak kok, tadi aku menunggumu."

"Ini remix yang paling baru, aku mengganti urutan beberapa lagu supaya bisa sesuai dengan seleramu."

"Begitu kah? Kau memang mengenal diriku lebih baik dari diriku sendiri, Hyung."

"Oh ya, tadi aku berpapasan dengan Dara. Kalian bertengkar ya? Kok seperti menghindari satu sama lain." Teddy yang sudah mengamati pergerakan pasangan baru favoritnya itu juga merasakan keanehan pasca insiden after party dengan Seunghyun kemarin. Ia memang telat datang tetapi dia tidak akan telat untuk gossip, apalagi jika Seungri adalah saksi mata dari semua yang terjadi di malam itu. Jiyong sontak tersedak kopi yang ia minum setelah mendengar pertanyaan Teddy yang spontan, sesuatu yang sangat jarang mereka berdua bahas adalah urusan asmara masing-masing. Mengingat hal itu membuat Jiyong merasakan bahwa usahanya untuk menghindari Dara sudah tidak bisa ditutupi lagi.

"A-ah, nggak kok. Aku memang lagi sibuk persiapan tur saja jadi kami nggak sempat bertemu." dalih Jiyong.

"NAH! Nggak usah bohong deh, kau sendiri yang bilang kan aku lebih mengenalmu daripada dirimu sendiri. Oleh karena itu aku akan membantu." Teddy kemudian memanggil seseorang, "Dara-yaaaaa~"

"Yak! Hyung! Apa-apaan ini!?" Jiyong spontan menjadi panik saat Teddy ternyata diam-diam mengajak Dara untuk bertemu dengannya. Dara berjalan sembari melambaikan tangannya ke Jiyong, menyapanya seperti biasa. Mau tidak mau Jiyong pun juga melempar senyum kearahnya, meski sedikit kecut karena terpaksa.

"Hey, kuberitahu ya. Dara yang sudah lama kamu impi-impikan itu sekarang ada ditanganmu! Jangan kamu sia-siakan karena tidak akan ada lagi gadis seperti dia. Kalau ada masalah lebih baik kalian selesaikan saja baik-baik, kalau menghindar justru akan memperburuk segalanya. Oke?" bisik Teddy sebelum ia pergi meninggalkan Jiyong dan Dara berduaan. Jika seseorang harus ditunjuk untuk menceritakan kisah 'Daragon' dari sudut pandang Jiyong, yang lebih dalam dan detail sejak hari pertama maka Teddy adalah orang yang tepat. Ia tahu persis bagaimana Jiyong selalu menyukai sosok Dara sejak pertama kali bertemu, bahkan ia juga tahu apa kesan pertama Jiyong saat baru bertemu dengan Dara "Hyung, jika aku menulis lagu cinta, dan kau bisa merasakan itu adalah lagu yang tulus dan benar-benar perasaanku sesungguhnya, maka lagu itu untuk Dara-ssi."

Anak ini benar-benar jatuh cinta kepadamu, Dara. Kuharap dia tidak akan bertindak bodoh menyia-nyiakan perasaannya selama ini hanya karena pertengkaran biasa.

"Aish, Hyung, apaan sih? Kok kau tiba-tiba jadi sok bijak begini." gerutu Jiyong sembari tidak berhenti mengutuk dirinya sendiri dalam hati, mampus-aku-mana-dia-cantik-banget-hari-ini!

Dara berjalan melewati Teddy yang menepuk pundaknya sebelum mendekati Jiyong. Entah mengapa ia merasa gugup, entah itu adalah sesuatu yang wajar atau janggal, karena terakhir ia bertemu Jiyong tidak meninggalkan kesan yang baik. Oleh karena itu sebelum Jiyong pergi dalam waktu yang lama, dia ingin sekali memperbaiki semuanya.

Get You // daragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang