8: To Know Him

582 78 3
                                        

Sebuah gedung di kawasan Hongdae bernama YG Entertainment merupakan salah satu rumah bernaungnya sebagian artis di Korea Selatan. Gedung yang tidak pernah sepi dari wartawan maupun penggemar ini telah menjadi rumah bagi Dara. Ia selalu menyempatkan diri untuk sesekali mampir ke 'rumah'nya ini sekalipun tidak terlalu banyak yang bisa ia lakukan disini semenjak 2NE1 diputuskan untuk bubar. Mungkin kehadirannya tidak terlalu penting, karena meeting sekarang bisa dilakukan dimana saja, tetapi rasa rindu terhadap 'rumah' akan selalu melekat pada Dara. YG yang sudah menjadi rumah inilah selalu menarik Dara untuk kembali, bahkan untuk hal sekecil makan siang.

Hari ini ia tidak bertemu dengan Chaerin dan Park Bom seperti hari-hari biasanya. Setelah mengajak mereka untuk makan siang di group chat, ia baru mengetahui kalau Chaerin sudah kembali ke Amerika untuk fokus mengerjakan debut internasionalnya. Terbesit sedikit rasa iri  ketika terbayang Chaerin yang menghabiskan waktunya di studio rekaman atau studio dance karena Dara ingin sekali merasakan kembali hal-hal tersebut seperti waktu dia masih aktif sebagai 2NE1. Namun ia teringat faktanya Chaerin yang sendirian dalam menjalani hal yang dahulu mereka jalani sebagai grup juga membuatnya hatinya sakit, karena Chaerin juga sama sepertinya yang kadang masih sulit menerima bahwa 2NE1 sudah tidak ada, begitu juga dengan Park Bom dan Minzy.

Berbeda dari Park Bom yang masih menetap di YG, maknae grup mereka yaitu Minzy memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Setelah Yang-nim membiarkan grup mereka hiatus sebelum dibubarkan selama kurang lebih satu tahun, pada akhirnya ia memutuskan untuk terbebas dari sangkarnya dan melebarkan sayapnya dengan caranya sendiri. Dara tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, namun ia menyadari Minzy yang masih muda dan ingin merasakan banyak hal, ingin mempunyai banyak pengalaman dan tetap berada di atas panggung. Minzy yang tidak bisa terus menerus ditahan tanpa kepastian akhirnya mengucapkan perpisahan kepada kakak-kakaknya yang telah bersamanya selama di bawah nama 2NE1. Meskipun berbeda jalan Chaerin, Bom, dan dirinya tidak akan pernah berhenti untuk terus menyayangi dan mendukung Minzy dari kejauhan. Minzy pun berjanji tidak akan melupakan waktu-waktu bersama 2NE1 dan rumahnya di YG dulu.

Sembari menunggu makanannya untuk disiapkan ia mengamati seluruh kantin. Matanya dengan seksama memperhatikan satu meja yang menjadi spot favorit tempat ia biasa makan atau hanya menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Ia kembali teringat akan dahulu YG yang hanya punya 2NE1 dan Bigbang. Di meja yang sama mereka duduk dan mempunyai listening party sederhana semalam sebelum album pertama Bigbang dirilis. Perasaan bahagia yang meluap-luap mereka rasakan waktu Jiyong memperlihatkan album fisik mereka yang bertajuk Bigbang Vol. 1 di meja yang sama.

Suatu malam yang jatuh di hari Rabu dimana meja yang terletak di sudut kafeteria terisi penuh dengan beberapa kaleng bir dan snack yang sebagiannya sudah terbuka. Waktu itu Bigbang dan 2NE1 masih sangat hijau, mereka terlihat menantikan sesuatu dengan antusiasnya. Ketika orang lain yang berharap-harap cemas dan memutuskan untuk tetap diam di tempat, Seungri yang merupakan member Bigbang yang paling muda menjadi ekspresif dalam penantiannya. Ini sudah putaran kelima sejak setengah jam mereka berkumpul di meja ini, dan ia tidak terlihat punya keinginan untuk berhenti.

"Aku bisa gila kalau menunggu begini terus." gumamnya sesekali sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia gelisah dan tidak sabaran dalam waktu yang bersamaan.

"Seungri-ya, yang seharusnya gila kan aku karena kamu terus bertingkah seperti ini!" gertak Seunghyun yang hampir melepas sepatunya dan melemparkannya ke Seungri sebelum Youngbae menghentikannya.

"Hyung, kalau dia pingsan, siapa yang akan membereskan semua ini?" Taeyang berusaha untuk melemparkan candaan agar semua lebih luwes dan tidak tegang, namun sepertinya tidak bekerja sesuai harapannya. Ini sama menegangkannya dengan menantikan hasil ujian masuk perguruan tinggi yang bergengsi atau menerima penghargaan pertama. Kamu tidak akan bisa tenang maupun tertawa lepas sebelum mengetahui jawabannya.

Get You // daragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang