Ferdi dirumah seperti biasa kali ini, dia mempelajari apa yang dia dapatkan dari systemnya itu agar mudah di mengerti.
"System ada berapa tingkatan penguasaan keterampilan di dunia ini?" tanya Ferdi penasaran.
[Ding! Didunia ini tingkatan kemampuan dibagi menjadi Pemula, Mahir, Master, dan Grandmaster. Sementara tingkat yang di miliki host itu ada Pemula, Mahir, Master, Grandmaster, Dewa, dan Supreme!]
"Apa? Lalu kemampuan tingkat dewaku artinya bisa ditingkatkan ke Supreme?"
[Ding! Ya, tapi otoritas host tidak mencukupi karena itu skill yang dimiliki host saat ini hanya bisa sampai ke tingkat Dewa]
"Begitu ya... Jadi pasti ada tingkatan lainnya kalau begitu tapi otoritasku terlalu rendah ya mau bagaimana lagi aku baru saja memilikimu~" kata Ferdi ringan.
"Skill yang aku miliki hanya kemampuan mengemudi tingkat Dewa, kemampuan bela diri tingkat Grandmaster, dan kemampuan ilmu gaib tingkat Master... Dua kemampuan itu adalah tipe support dan menyerang, satu adalah kemampuan layanan..." kata Ferdi sambil berpikir.
"Meski ada kemampuan ilmu gaib tapi aku tidak boleh menggunakannya secara sembarangan, karena disetiap ada sebab maka pasti ada akibat, semakin aku memggunakannya untuk keburukan maka itu akan berakibat ke keturunanku akhirnya!" kata Ferdi didalam hati berpikir.
"Tidak hanya keterampilan saja yang didapat tapi juga properti seperti mobil dan perusahaan namun tidak semua penumpang yang memberikan bintang lima bisa mengaktifkan system... Haa~" kata Ferdi memghela nafas.
Dia melihat hari masih siang jadi lebih baik keluar dengan advanzanya, waktu bersama Annisa untuk makan malam dia kehabisan uang tapi hanya beberapa hari dia sudah mendapat 100 miliar, itu pun bukan dari system melainkan orang lain.
"Nee system apa ada orang yang memiliki system juga didunia ini?" tanya Ferdi ingin tau.
[Ding! Otoritas host terlalu rendah untuk mengetahui hal ini]
"Baiklah, dari penumpang sebelumnya maka itu iya tapi systemnya mungkin berbeda toh mana ada orang biasa yang memberiku 100 miliar secara percuma?" kata Ferdi yang tidak bodoh.
Bila system mengatakan otoritas artinya itu sesuatu yang lebih kuat darinya, dia hanya bisa bertambah kuat dan berhati-hati siapa tau bertemu pengguna lainnya dan menyinggung mereka.
Meski sebenarnya Ferdi tidak keberatan membuat masalah tapi dia masih memiliki adik dan sekarang dia ada kekasih jadi mana mungkin dia bisa membuat mereka berdua terlibat dalam urusannya.
Ferdi saat ini sedang berjalan santai di luar jalan raya sembari mencari penumpang, saat sedang mencari tiba-tiba ada pesanan tapi itu di bandara yang cukup jauh dari posisinya.
"Kenapa akhir-akhir ini banyak orang yang keluar masuk bandara si? Tapi sudalah~" kata Ferdi bingung.
Karena cukup jauh jadi dia menjalankan mobilnya sedikit ngebut, karena dia hanya menggunakan Advanza jadi tidak secepat Zenvo miliknya.
Oh ya karena rumah sudah selesai jadi Ferdi membawa Zenvo dan Advanzanya kesana dengan bantuan Annisa, Annisa awalnya terkejut tapi akhirnya hanya menghela nafas.
Setelah itu Ferdi menantar Annisa ke universitasnya, meski Annisa memberinya bintang lima tapi tidak mengaktifkan system jadi ganya bintang lima standar.
Kembali lagi ke cerita, Ferdi berjalan dengan cepat lalu berhenti di pintu masuk Bandara, dia juga turun dari mobilnya dan melihat siapa yang memesan.
"Mas Ferdi, kamu yang menjemputku?" kata sebuah suara yang cukup familiar.
"Nona Andin? Ah aku tidak melihat siapa yang pesan dan ternyata itu kamu, apa ada barang yang bisa ku bawa?" kata Ferdi terkejut dan ramah.
"Um, aku bawa koperku, bisakan kamu taruh di bagasi mobil mu itu?" kata Andin dengan ramah.
"Tentu" Ferdi langsung membawanya ke bagasi mobil dan memasukkannya kesana, lalu kembali membuka kan pintu untuk Andin.
"Silakan nona cantik~" kata Ferdi menggoda dengan ramah.
"Ufufufu mulutmu sepertinya sudah terbiasa menggoda gadis ya? Ayo ngaku sudah berapa banyak gadis yang sudah kamu goda?" kata Andin becanda dengan berpura-pura marah.
"Entahlah, aku tidak tau soalnya terlalu banyak pelanggan~" kata Ferdi polos.
"Oh ya, kalau aku manggil mas hanya dengan Ferdi saja tidak masalah?" tanya Andin ragu.
"Tidak masalah kok, malah bagus kalau~" kata Ferdi ramah.
"Kalau begitu kamu juga memanggilku dengan nama jangan pake nona lagi!" kata Andin dengan nada memerintah.
"Baik nyonya~ ahahaha~" kata Ferdi bercanda.
"!!!" Andin tertegun karena di panggil nyonya oleh Ferdi tapi akhirnya tertawa kecil.
"Kamu masih belum memikirkan tawaranku itu?" tanya Andin tiba-tiba.
"Aku sudah memikirkan tapi jawabanku tetap sama yaitu aku masih ingin jadi supir taksi online aja~" kata Ferdi santai.
"Haa~ kalau begitu beri aku nomormu, kalau aku perlu sesuatu aku bisa kan menelponmu langsung?" kata Andin dengan sedikit malu.
"Baiklah~" kata Ferdi dan menyerahkan ponselnya ke Andin.
Dia sedang asik mengemudi jadi berikan saja ke andin biar dia sendiri yang melakukannya.
Andin juga tidak sopan dan langsung mengsave nomor Ferdi dan juga mengsave nomorny ke ponsel Ferdi, dia juga sedikit jahil dengan melihat beberapa riwayat pesan Ferdi.
"Ini? Jadi dia sudah punya pacar ya?" kata Andin merasa kehilangan sesuatu di hatinya.
Keheningan terjadi yang membuat Ferdi mengangkat dahinya bingung, dia memanggil Andin berulang kali tapi tidak ada tanggapan jadi dia mencoba mendiamkannya dulu.
Akhirnya mereka sampai tujuan yaitu rumah Andin, rumah Andin sebenarnya terlihat minimalis tapi terkesan mewah, mungkin karena tinggal sendiri dan suka kebersihan jadi rumahnya selalu bersih.
"Maaf, aku tadi diam saja dan terima kasih!" kata Andin sedikit malu.
"Tidak masalah, kalau kamu menyukai layanan taksi kami silakan beri aku bintang lima!" kata Ferdi dengan ramah.
"Kamu bisa tenang tentang itu!" kata Andin dengan ringan lalu berbalik dengan kopernya
[Ding! Selamat host mendapatkan bintang lima(21) menghadiahkan 60% saham hotel Semesta]
Hotel Semesta adalah hotel berbintang 5 yang terkenal di Indonesia dan memiliki banyak cabang di Indonesia atau di Malaysia dan Singapura.
Pendapatan mereka juga sangat tinggi yang senilai 300 miliar lebih, dan itu adalah hasil bersih tanpa ada potongan sama sekali.
Mendengar itu Ferdi mengangguk puas, dia juga mengetahui banyak hal tentang hotel Semesta seperti pelayanan yang baik, interior hotel yang mewah dan berkelas, makanan yang enak, dan tempat yang strategis.
Disana juga sering jadi tempat para turis di jakarta pernah tinggali bahkan ada rumor yang mengatakan para presiden dan duta luar negeri sering tinggal di hotel tersebut jadi jelas ini bukanlah hotel biasa.
Setelah mendapatkan notif, Ferdi melanjutkan narik taksi online lagi sampai sore karena memang tidak ada kegiatan dirumah dan juga kos kosan memang sedang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]
Fantasyberkisah seorang pemuda yang berinkarnasi ke dunia pararel yang hampir sama seperti bumi didunia modern. dia di lahirkan ke keluarga kaya yang tidak diketahui hasil ngepet dari mana, namun di tengah hidup mewah nan glamornya terjadi sebuah insiden d...