"System, gunakan potion secara otomatis saat aku terluka!" Kata Ferdi dengan cepat ke System.
[Baik!]
Setelah itu Ferdi berdiri dengan tubuh yang kaku tapi setelah beberapa detik barulah Ferdi merasa sakit serta luka di tubuhnya sudah membaik.
Disaat yang sama Roro melontarkan serangan ke Ferdi, Ferdi melihat sesuatu dari tanah bergerak ke arahnya membuatnya melompat tinggi dan dengan bantuan jimatnya dia dapat melompat sangat tinggi.
Tapi sayang karena disaat yang sama sebuah selendang hijau mengarah kepadanya dari bawah tanah, Ferdi melepas baju hijaunya juga lalu memukul selendang tersebut dengan baju hijau itu.
Selendang tersebut di paksa jatuh ketanah tapi saat selendang satu muncul tiba-tiba ada empat lagi yang menyegel arah kabur Ferdi ke keempat arah.
"Sial! Teknik tawuran sarung : perisai lingkaran!!" Kata Ferdi dengan nada yang tenang lalu baju hijau itu di buat berputar ke segala arah.
Teknik pertahanan tersebut mampu melindungi Ferdi dengan baik bahkan ada tanda lingkaran di sekitar Ferdi.
"Teknik tawuran sarung : sambitan mematikan!" Kata Ferdi dan baju hijau itu di lempar ke arah Roro.
Roro melihatnya tidak terkejut dan berniat untuk menangkisnya tapi siapa sangka di belakang dari baju tersebut ada sebilah pisau yang memotong sehelai rambutnya.
"Bajingan!" Kata Roro kesal.
Dia bergerak maju sambil menyerang Ferdi dengan selendangnya, sementara Ferdi membuat dua pedang di tangannya dan mulai melakukan gerakan bertahan di tempat.
Disaar Roro bergerak tiba-tiba gerakannya tertahan oleh sesuatu, dia melihat ke bawah dan itu adalah sebuah pasir yang menghisap kakinya, hal ini cukup merepotkan bagi Roro.
Melihat hal ini Ferdi berniat mengarahkan pedangnya ke arah Roro tapi beberapa dayang maju dengan pedang ke arah Ferdi.
"Tsk!" Ferdi mengertakkan giginya dengan kesal.
Meski dia dapat menangkis tapi tubuhnya masih saja terkena pedang tersebut dan melukainya namun Ferdi juga dapat melukai semua dayang tersebut.
Disaat Ferdi lengah tiba-tiba Roro sudah ada di depannya dan menendang perut Ferdi sampai Ferdi terpental ke luar dunia gaib.
Gerbang saat ini ada di bawah laut membuat sebuah ledakan keras saat Ferdi keluar dengan cepat, Ferdi saja sedang berada di atas langit akibat hal ini.
Warga mendengar sebuah ledakan di laut membuat mereka kembali cemas, efek dari ledakan tersebut bahkan sampai mengenai posisi mereka.
"Ferdi!" Kata Zaki khawatir.
Tidak hanya Zaki tapi semua orang disana khawatir tapi tujuan kekhawatiran mereka beragam.
Di atas langit Roro juga kembali menyerang Ferdi dan membuat Ferdu terpental ke daratan dan menghantam sebuah pohon kelapa.
"Akh! Uhuq!" Ferdi batuk darah karena serang tersebut, dia tertangkap tidak siap menerima dua serangan dari Roro.
"Ferdi!"
"Nak Fer!"
Teriak Zaki dan keluarganya yang berniat berlari mendekati Ferdi namun Ferdi mengangkat tangannya untuk memberikan tanda agar mereka berhenti, Ferdi bangkit dan ada senyum di wajahnya.
Matanya tertuju kelaut dimana Roro sedang Berdiri menunggunya.
"Ghahahaha, gadis kecil ini sangat nakal juga, karena ini mau mu maka aku tidak akan menahan diri lagi!" Kata Ferdi dengan sangat senang.
Dia melempar 7 jimat secara bersamaan, ketujuh jimat tersebut memberikan armor tak terlihat dan memberikan Ferdi buff kecepatan serta kekuatan.
"Khukhukhu, apakah anda perlu bantuanku, tuan?" Kata Kurumi yang tiba-tiba muncul dari balik bayangan pohon kelapa.
"Lumpuhkan para dayang yang mencoba ikut campur, ingat hanya lumpuhkan!" kata Ferdi dengan ringan.
"Ufufufu, serahkan hal itu kepadaku, tuan!" kata Kurumi dengan senang hati.
Ferdi lalu melesat ke arah Roro, disaat bersamaan Ferdi menendang air laut membuat air disana membeku dan memberikan duri tajam ke arah Roro.
Melihat hal itu Roro langsung membuat perisai air untuk bertahan dan pergi ke samping untuk menghindarinya, Ferdi tidak membiarkannya dan membuat tembok di kedua sisi Roro.
"Naga air!" kata Roro memanggil sesuatu.
Tiba-tiba terjadi tiga pusaran air yang mulai membentuk tornado tapi di tiba-tiba muncul kami serta kepala naga di bagian atasnya, ketiga naga itu langsung menghancurkan dinding serta serangan Ferdi.
"Serang!" kata Roro dengan tenang.
"naga es!" kata Ferdi yang juga memanggil jenis naga es yang sama-sama berbentuk seperti naga china.
Jumlah naga yang Ferdi panggil juga berjumlah tiga, keenam naga tersebut bertarung dengan sengit sampai akhirnya hancur akibat serangan mereka yang sangat kuat.
"Ratu!" seru beberapa dayang yang ingin membantu tapi ada sosok lain di depan mereka.
"Ara-ara, tidak akan ku biarkan salah satu dari kalian menganggu pertarungan tuan ku!" kata Kurumi dengan nada santai dan ringan.
"Tsk!" semua dayang mengertakkan gigi.
Pertarungan antara Ferdi dan Roro masih berlanjut, kedua bela pihak masih tidak menunjukkan kelemahan sama sekali, bahkan Ferdi sekalipun masih tidak menunjukkan kelemahannya selaku manusia biasa.
"Gadis kecil, menyerahlah dengan itu mungkin aku akan mengampunimu!" Kata Ferdi dengan nada sombong.
"Tsk, manusia biasa sepertimu memanggilku gadis kecil?" Kata Roro dengan nada yang angkuh layaknya seorang ratu.
"Hee, kalau begitu maaf saja dah!" Kata Ferdi sambil menyeringai.
"A-apa!? Ke-kenapa tubuhku terasa lemas begini!?" Kata Roro yang tiba-tiba terasa lemas dan tak berdaya.
Sebenarnya selama bertarung Ferdi membeli sebuah racun pelumpuh khusus yang tak berbau dan memiliki rasa, racun itu dia berikan dengan keahliannya dalam menggunakan pasir.
Ya bentuk racun itu sendiri adalah sebuah botol kecil dengan keluar asap transparan, karena bentuknya kecil mudah bagi Ferdi untuk mengelabui Roro dan membuat benda itu berada di belakang kepalanya serta asapnya di hirup oleh Roro setiap saat dan baru sekarang racun itu menyebar.
Posisi mereka kebetulan sedang terbang jadi Roro terjatuh, Ferdi segera menangkapnya dan membawanya ke bawah.
"Lepaskan aku, sialan kamu berani menggunakan cara kotor untuk melawankyuu!" Kata Roro mencoba merontah tapi tubuhnya tidak bisa dia gerakan dan saat kalian terakhirnya tiba-tiba sebuah tamparan mengenai pantatnya.
"Bajingan! Beraninya kamu memukul pa- kyaa!" Kata Roro kembali marah namun sekali lagi sebuah tamparan mengenai pantatnya.
"Berani berkata kasar lagi maka aku akan menampar pantatmu lagi? Tenang saja aku tidak akan bosan untuk melakukannya seharian!" Kata Ferdi dengan ramah dan tersenyum manis.
"Hmph, siapa kamu berani mengancamku!? Bahkan bila kamu membunuhku pun aku tidak akan takut terhadap bajingan seperti dirimu!" Kata Roro dengan kesal dan marah, terlihat wajahnya memerah dan ada sedikit air mata di kedua sisi matanya.
"Kalau begitu silakan menerima hukumanmu, gadis nakal!" Kata Ferdi lagi dan mulai memukul pantat Roro dengan kasar.
"Ahh, melihatnya saja membuatku ingin ikut merasakannya~" kata Kurumi dengan nafas yang terlihat berantakam saat melihat Ferdi menampar pantat Roro.
Semua dayang disitu terdiam, mereka tidak menyangka ratu mereka akan di perlakukan seperti gadis kecil yang sedang di hukum oleh Ferdi dan untungnya para manusia di pantai tidak melihat hal ini, kalau tidak pasti mereka akan sangat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]
Fantasyberkisah seorang pemuda yang berinkarnasi ke dunia pararel yang hampir sama seperti bumi didunia modern. dia di lahirkan ke keluarga kaya yang tidak diketahui hasil ngepet dari mana, namun di tengah hidup mewah nan glamornya terjadi sebuah insiden d...