Keesokan harinya seperti biasa yaitu Ferdi pergi narik taksi online dengan mobil Karlmann King kesayangannya yang sangat mewah dan nyaman itu.
Saat sedang berkendara santai tiba-tiba ada seseorang yang menelponnya yang tentu langsung di angkat oleh Ferdi.
"Hallo, dengan Ferdi disini!" kata Ferdi dengan santai.
"Hei Fer dah lama nih kita tidak bertemu~" sebuah suara wanita terdengar dari ujung telepon.
"Eh? Siapa ya?" tanya Ferdi yang merasa suaranya familiar tapi dia tidak mampu mengingatnya dengan jelas.
"Andin! Moo kamu pasti melupakanku kan?" kata Wanita itu mengambek dan sedikit sedih.
"Andin? Ahh sori sori, akhir-akhir ini aku sibuk jadi aku tidak menyadari itu kamu, ada perlu apa menelponku?" kata Ferdi minta maaf dan menanyakan maksud tujuan sang penelpon yang tidak lain adalah Andin.
"Apa aku tidak bisa menghubungimu kalau tidak ada sesuatu gitu?" tanya Andin merasa tidak nyaman.
"Ya tidak juga sih tapi tumben aja gitu kamu menelponku~" kata Ferdi santai dan tenang.
"Ya begini, bisa kamu mengantarku ke suatu tempat? Namun aku tidak sendirian lagi kali ini, ada juga Dewi!" kata Andin dengan ringan.
"Baik, aku akan ke sana dengan cepat!" kata Ferdi dengan ringan.
"Aku akan memesan kali ini!" kata Andin senang.
Meski hanya sebentar tapi rasanya cukup lama tidak bertemu dengan Ferdi jadi dia cukup bersemangat kali ini.
Ferdi mengendarai Karlmann Kingnya dengan cukup santai, alasannya karena tujuannya sangat dekat dan tidak macet jadi dengan cepat sampai ke tempat Andin berada.
"Hei Din, apa Ferdi sudah dekat?" tanya Dewi kepada Andin.
"Um, katanya sudah hampir sampai!" kata Andin mengangguk dan dia juga dapat melihat posisi Ferdi di maps apk.
Saat mengobrol seperti itu sebuah mobil SUV hitam futuristik unik berhenti tidak jauh dari mereka, keduanya melihat hal itu cukup tertarik karena meski keduanya jarang mencari hal-hal tentang mobil SUV tapi mereka tau mobil itu bukanlah sesuatu yang murah.
Pemilik mobil SUV futuristik itu tidak lain adalah Ferdi, dia turun dari mobil dan berjalan ke Andin dan Dewi.
Sontak kedua gadis tersebut terkejut saat melihat Ferdi turun dari mobil Karlmann Kingnya, ditambah dia juga menghampiri mereka membuat mereka yakin itu adalah Ferdi bukan seseorang berpenampilan sama seperti Ferdi.
"Hallo nona-nona cantik, apa kalian sudah menunggu lama?" kata Ferdi dengan ringan dan bercanda.
"Ti-Tidak juga, hei Fer apa mobil itu punyamu?" tanya Dewi secara vulgar dan langsung.
"Um, ayo masuk, aku akan mengantar kalian!" kata Ferdi memimpin mereka berdua.
Saat didepan pintu Ferdi langsung menempelkan tangannya ke gagang scan yang mengscan sidik jari Ferdi dan pintu terbuka secara otomatis.
Tentu hal itu disaksikan kedua gadis tersebut dengan terkejut karena sedikit mobil di dunia yang menggunakan scan sidik jari di mobil mereka.
Saat melihat interior dalam mobil membuat keduanya tidak bisa berkata-kata karena itu terlalu mewah bagi keduanya, meski keduanya sering melihat mobil mewah khususnya Andin tapi tetap saja mobil Ferdi cukup mewah dan megah.
"Silakan masuk nona-nona~" kata Ferdi dengan ramah dan membuat sikap 'tolong' ke keduanya itu.
Keduanya masuk dengan linglung sembari menatap interior mobil yang mewah layak untuk mengangkut para petinggi suatu negara atau perusahaan ternama.
Ferdi melihat itu tersenyum, dia sudah cukup melihat beberapa wajah orang yang lebih lucu saat memasuki mobilnya itu jadi dia sudah cukup terbiasa dengan penampilan Andin dan Dewi.
Ferdi ke kursi pengemudi lalu menurunkan tv LED besarnya untuk dapat melihat kedua gadis tersebut dengan santai.
"kemana tujuan kita?" tanya Ferdi bingung dan penasaran.
"Puncak, aku akan mengirimkan alamat lengkapnya ke kamu nanti!" kata Andin dengan santai.
"Baiklah dan nikmatin semua fasilitas disini dengan tenang~" kata Ferdi berniat menaikkan kembali tv LED nya itu.
"Tunggu! Fer apa ini benar-benar mobilmu!?" tanya Dewi tiba-tiba.
"Ya, ini mobilku, ada apa?" tanya Ferdi dengan ramah.
"Tidak, tapi kenapa waktu itu kamu menggunakan Advanza dari pada mobil ini?" tanya Dewi penasaran.
"Uhm... Aku baru beli nih mobil dan juga menunggu costum interior dan eksterior selesai~" kata Ferdi dengan ringan.
"Berapa biayanya?" tanya Dewi.
"Apa kamu benar-benar ingin tau?" tanya Ferdi menatap Dewi sedikit aneh.
"Katakan saja berapa biayanya!" kata Dewi dengan serius dan tidak sabar.
"50 Miliar rupiah untuk bagian dalam dan untuk luar agak lebih, aku tidak ingat berapa!" kata Ferdi dengan ringan dan gaya yang sok mikir.
"Apa!? Kenapa bagian luarnya kamu tidak tau?" tanya Andin kali ini.
Dia terkejut dan sedikit malu saat pertama kali mereka bertemu Andin sedikit maksa untuk menjadikan Ferdi supir pribadinya dengan gaji bulanan 5 juta, tapi mobil ini aja melebihi uang yang dia miliki jadi sekarang dia tau alasan sebenarnya kenapa Ferdi menolaknya.
"Bodynya diganti menjadi anti peluru, kaca juga, mesinnya juga di ubah untuk membuat mobil ini dapat melaju sekitar 300 km/jam, beberapa lagi yang tidak perlu aku jelaskan tapi intinya adalah mobil ini tidak hanya memberi kenyamanan tapi juga keamanan penuh bagi penumpang!" kata Ferdi dengan ringan menjelaskan.
"Glup" kedua gadis itu menelan ludah, bisa dibilang mobil Ferdi itu memiliki pertahanan seperti tank lapis baja berbentuk SUV dan disisi kecepatan maka itu sama dengan mobil sport pada umumnya.
Bisa dilihat dari situ kalau semua ini mungkin melebihi 100 Miliar rupiah dan dana yang digunakan Ferdi untuk membeli mobil tersebut akan berlipat ganda saat memasuki Indonesia jadi menanyakan soal harga adalah lelucon besar disini.
Tapi tetap saja mereka masih tidak habis pikir kenapa pria kaya dan muda seperti Ferdi masih ingin menjadi supir taksi online?
"Fer, kenapa kamu masih ingin jadi supir taksi online padahal kamu kaya?" tanya Andin tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang ada di kepalanya itu.
"Menjadi supir taksi online tuh bebas dan juga dengan ini kita dapat mendekati berbagai jenis makhluk hidup dari setiap kalangan dari pada tetap di kantor atau di rumah yang sepi dan sendirian~" kata Ferdi dengan ringan.
Keduanya mengangguk setuju tapi tiba-tiba terdiam mendengar perkataan Ferdi yang sedikit aneh.
"Apa maksudmu 'setiap jenis makhluk hidup'?" tanya Dewi tiba-tiba karena menurutnya itu aneh.
"Entahlah, aku tidak mengerti dan sulit untuk menjelaskannya~" kata Ferdi dengan tenang dan misterius.
Keduanya mengerutkan kening tapi tidak ada yang bertanya lagi, Ferdi juga tidak sibuk menanyai tujuan mereka ke puncak ngapain dan mulai sibuk menyetir mobilnya, dia juga tidak lupa menaikkan tv LEDnya itu.
Andin dan Dewi sebenarnya masih ada pertanyaan tapi mereka tahan dan mulai menikmati fasilitas didalam seperti menonton tv, pijat, ps atau hal lain bahkan didalamnya ada mesin karaoke membuat penumpang dapat karaoke an didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]
Fantasyberkisah seorang pemuda yang berinkarnasi ke dunia pararel yang hampir sama seperti bumi didunia modern. dia di lahirkan ke keluarga kaya yang tidak diketahui hasil ngepet dari mana, namun di tengah hidup mewah nan glamornya terjadi sebuah insiden d...