Ferdi keluar kamar mandi dengan wajah yang segar, dia tiba-tiba memiliki pemandangan yang cukup berubah dibanding sebelumnya, matanya juga sedikit berkedut yang artinya itu masih tegang dan belum terbiasa.
"Aku tidak bisa langsung mengemudi, meski keterampilan mengemudiku bagus tapi kalau tidak melihat maka itu sama saja dengan mencari kematian!" Kata Ferdi pelan, dia mengomentari matanya yang masih baru.
Karena itu Ferdi memilih istirahat di acara ini, dia duduk setelah membeli air minum dan es untuk mengompres matanya, setelah dia selesai melakukan itu baru lah Ferdi pergi keliling untuk membeli beberapa baju serta barang disana.
Setelah itu Ferdi berhasil mendapatkan uang senilai 100 juta rupiah karena habis berbelanja disana dengan cara yang cukup mengejutkan karena rata-rata barang yang dia beli harganya Rp.500-600 ribu rupiah.
"Oh ya, bang Satya katanya sudah jadi guru musik kan... Lebih baik aku membeli beberapa alat musik di Internet!" Kata Ferdi dan di sana dia juga memesan beberapa alat musik seperti Piano, Biola, Guzheng, Suling, Gitar, Dll yang pastinya sangat cocok untuk mengajarkan seseorang.
Dari hal itu Ferdi kembali mengambil uang senilai beberapa ratus juta dan hampir semiliar rupiah, dengan cara ini Ferdi tidak takut menghabiskan uang.
"Mataku sudah lebih baik, jadi ayo mulai pergi!" kata Ferdi setelah semua itu.
Dia pergi ke parkiran lalu memasukkan semua barangnya di dalam bagasi mobil dan berniat pergi sampai ada orderan baru di tempat yang sama dengan posisinya berada, bedanya dia berada di pintu depan mall dan Ferdi di parkiran.
"Yuni? Dia memesanku lagi? Sungguh takdir seperti apa yang aku miliki dengannya sampai bisa bertemu lagi untuk kedua kalinya dalam sehari!" kata Ferdi sambil mengelengkan kepalanya.
Dia mengemudi mobil keluar dari parkiran dan ke arah pintu masuk mall, disana Yuni sedang menunggu dengan menggunakan Masker dan sudah berganti gaya.
Rambutnya yang biru berganti dengan rambut asli yang berwarna hitam di kuncir kuda, matanya juga menjadi hitam, dan ada masker di wajahnya.
"Hallo, Kak Yuni kan? Ini aku Ferdi, supir taksi yang anda pesan!" kata Ferdi yang menelpon Yuni.
"Eh? Ok, aku melihat mobilmu, tunggu disana!" kata Yuni yang terkejut lalu dia melihat mobil Ferdi tidak jauh darinya.
Ferdi keluar dari mobil kemudian melihat seorang gadis berjalan ke arahnya, hanya dari telpon tadi Ferdi sudah tau kalau dia adalah Yuni.
"Hallo kak, kita bertemu lagi!" kata Ferdi dengan ramah.
"Um, aku tidak menyangka kalau akan memesan taksimu lagi secara tidak sengaja!" kata Yuni dengan lembut.
"Mungkin kita sudah di takdirkan kali, jadi kita akan di temukan kembali dengan cara yang unik meski sudah berpisah jauh!" kata Ferdi bercanda.
"Ufufufu, sepertinya kamu sudah terbiasa menggoda gadis-gadis ya? Sudah berapa banyak korbanmu?" kata Yuni yang juga bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]
Fantezieberkisah seorang pemuda yang berinkarnasi ke dunia pararel yang hampir sama seperti bumi didunia modern. dia di lahirkan ke keluarga kaya yang tidak diketahui hasil ngepet dari mana, namun di tengah hidup mewah nan glamornya terjadi sebuah insiden d...