10

2.2K 261 35
                                    

"Nee Fer apa kamu benar-benar membuat bangkrut perusahaan keluarga Reza?" tanya Annisa sedikit cemas dan kasihan.

"Tidak, mereka harusnya ada cara agar tidak bangkrut hanya saja hal yang aku lakukan itu sebagai peringatan, kalau Reza atau mereka berniat mengambil tindakan maka akibatnya akan lebih buruk dari ini~" kata Ferdi dengan tenang.

Annisa diam, dia bukanlah gadis naif yang tidak tau dunia luar makanya dia tidak memghentikan Ferdi, dia tau kalau Reza atau keluarganya benar-benar mengambil tindakan balasan mungkin akibatnya akan parah atau mungkin memghilang.

Sekali lagi Ferdi memberinya kesan misterius lagi, dari memiliki mobil mewah, perusahaan terkenal, rumah yang pastinya besar, dan tindakannya yang selalu tenang bagai tidak ada yang bisa membuatnya mengubah suasana hatinya atau marah.

"Kenapa? Apa menurutmu tindakanku keteraluan?" tanya Ferdi ringan.

"Tidak, menurutku Reza memang pantas mendapatkan hukumannya!" kata Annisa dengan tenang.

"Sebenarnya bagaimana kamu bisa mengenalnya?" tanya Ferdi penasaran.

"Dia teman dari fakultas kuliahku!" jawab Annisa singkat.

"Begitu kah? Ya sudahlah aku juga tidak peduli lagi selama dia tidak menganggumu lagi!" kata Ferdi masa bodo.

"Ufufufu, bila dia masih mengangguku bagaimana?" tanya Annisa dengan genit.

"Aku akan memberi tahunya bagaimana cara menghilang!" kata Ferdi bercanda.

"Aku tau kamu bercanda tapi aku harap kamu tidak mencoba membunuh orang!" kata Annisa serius kali ini.

"Aku tidak akan membunuh orang kalau dia tidak mengangguku, keluargaku, temanku, dan orang yang kucintai!" kata Ferdi serius juga kali ini.

Annisa diam, dia tidak tau harus berkata apa karena apa yang dikatakan Ferdi itu benar dan tidak salah.

Ferdi sebenarnya tidak takut akan masalah dan menimbulkan masalah namun dia tidak mau memulai sebuah masalah, seperti kata pepatah tua yaitu "ente jual ane beli" yang selalu jadi pedoman Ferdi.

Mereka mengobrol dengan santai dan ringan dalam berbagai topik toh hobi keduanya hampir sama dan yang jelas isi topim adalah Ayu.

Alasannya simple, Ferdi adalah Sis-con sementara Annisa adalah Lolicon jadi bila keduanya bertemu akan membuat ikatan yang sangat erat.

Ditambah Ayu adalah sosok gadis kecil yang imut dan lucu, meski dia pintar dan terlihat dewasa tapi tingkah polos dan rasa ingin taunya kuat yang selalu di manfaatkan oleh kedua insan tersebut.

"Beli Kentucky dulu, Ayu pasti belum tidur!" kata Ferdi dengan santai.

"Apa!? Kenapa dia belum tidur? Sudah jam 10 malam lewat padahal mah!" kata Annida terkejut

"Kebiasaan lama yaitu terlalu fokus belajar jadi lupa akan waktu, haa gadis itu terlalu memaksakan diri!" kata Ferdi sambil menghela nafas.

"Apa kah itu benar?" tanya Annisa tidak percaya.

Kalau Ferdi mengatakan karena menonton tv, baca novel, baca manga, nonton anime, main game baru Annisa percaya tapi belajar? Hal itu mungkin adalah pertama kali Annisa dengar.

"Kenapa? Tidak percaya? Kalau begitu ayo datang untuk melihatnya sendiri!" kata Ferdi dengan senyum kecil.

Lalu mereka membeli kentucky dan kembali pulang ke Kos-kosan tercinta, saat sampai di kamar Ferdi tiba-tiba Annisa terkesima.

Karena benar saja Ayu sedang asik belajar bahkan sampai lupa waktu, biasanya anak kecil sepertinya... Tidak bahkan orang dewasa pun masih engan menghabiskan waktunya dengan belajar atau mungkin lebih tepatnya memiliki hobi belajar.

Annisa melihat beberapa buku terbuka atau tertutup yang cukup berantakan apalagi buku-buku itu kebanyakan bukanlah buku untuk anak SMP melainkan untuk anak kuliahan di fakultas kedokteran!

"Jadi ini alasannya kenapa kamu sering beli buku kedokteran setiap minggu?" tanya Annisa kepada Ferdi.

Meski dia pernah berkunjung dan main disink sambil melihat buku-buku itu tapi tidak pernah dia melihat Ayu membukanya adi dia pikir Ferdi yang tertarik menjadi dokter lalu Ayu hanya mengikuti tapi ternyata hal itu salah, justru Ayu lah yang sangat ingin menjadi dokter bukan Ferdi.

"En" Ferdi mengangguk lalu berjalan ke arah Ayu yang masih fokus sama buku.

"Sudah berapa kali aku bilang kalau malam tidur dan jangan menaruh buku sembarangan!" kata Ferdi menegur dengan menepuk kepala Ayu.

"A-Abang!? Kamu akhirnya pulang~" kata Ayu senang dan memeluk Ferdi.

Saat berpelukan tiba-tiba dia mencium bau makanan enak yang di pegang Ferdi saat ini.

"Kentucky! Kamu akhir-akhir ini sering membelinya untukku bang?" kata Ayu senang dan bertanya dengan penasaran.

"Aku berniat membawakanmu makanan barat tapi restoran mereka terlalu norak, masa ga bisa di bungkus jadi aku bawa aja Kentucky kesukaanmu mumpung belum tutup!" kata Ferdi dengan lembut.

"Yeay, abang tau aja kalau Ayu lagi lapar!" kata Ayu senang.

Dia sebenarnya cukup lapar toh belajar juga mengosumsi banyak tenaga jadi sudah jelas saat ini perutnya lapar.

"Makanya sudah kubilang jangan terlalu asik belajar!" kata Ferdi menepuk kepala Ayu.

Ayu hanya mengulurkan lidak kecilnya toh dia sudah mendengar ucapan Ferdi seperti itu dari dia SD, tapi karena hobi dan cita-cita ya bagaimana dia bisa lepas?

Bagi Ayu belajar itu seperti kena narkotika, sangat menyenangkan dan bikin otak rileks, baginya bila diberikan pilihan untuk berhenti belajar tapi kaya dan berkuasa atau belajar tapi miskin dan susah, sudah pasti dia akan memilih belajar.

Belajar memang sulit dan melelahkan tapi senang saat melihat dia berhasil menjawab dengan tepat tentu membuatnya senang dan puas.

Ayu dan keduanya mulai makan malam barenh dan mengobrol sebentar sebelum akhirnya Annisa mengundurkan diri untuk kembali pulang karena sudah malam dan harus tidur.

Ayu sebenarnya masih ingin lanjut tapi dilarang oleh Ferdi, membuatnya memutuskan untuk pergi tidur saja dari pada kena omelan.

"Oh iya aku lupa memberi Ferdi bintang lima!" kata Annisa terkejut dan langsung memberikan bintang lima khusus untuk Ferdi.

[Ding! Selamat host mendapatkan bintang lima (10) menghadiahkan keterampilan bela diri tingkat Grand Master]

Setelah itu arus informasi sekala besar langsung masuk ke kepala Ferdi membuatnya sedikit pusing tapi disana terdapat banyak jenis informasi bela diri dari berbagai tempat didunia.

Seperti silat, karate, judo, taekwondo, tai chi, wushu, kungfu, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu tapi tubuh Ferdi juga berkembang menjadi lebih baik dan berotot, dia bahkan menjadi lebih atletis dibanding sebelumnya membuat Ferdi senang.

"Tidak buruk juga, tapi uangku sekarang habis jadi aku harus mencari yang lagi!" kata Ferdi berpikir lagi.

Dia tidak enak meminta uang perusahaan Abadi Cahya meski itu uangnya yang dia terima setiap bulan tapi tetap saja itu tidak nyaman.

"Ah ya aku juga lupa memberitahu Annisa untuk mengurus 19 rumahku itu tapi sudahlah besok aja!" kata Ferdi dan dengan cepat membuang pemikiran tidak nyaman lainnya untuk lanjut tidur.

I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang