95

1K 132 21
                                    

Butuh waktu 1 jam bagi Ferdi untuk menampar pantat Roro, hasilnya jelas yaitu pantat mulus nan montok milik Roro langsung memerah dan sedikit bengkak.

"Huhuhu... Kejamnya!" kata Roro menangis sedih sambil merasakan pantatnya yang panas.

"Fiuh, lega rasanya~" kata Ferdi dengan puas, dia tidak menyangka akan menampar pantat seorang yang sudah menjadi legenda dan mitos terkenal di Indonesia.

"Nah, jelaskan kenapa kamu tiba-tiba menyerangku? Bila kamu berbohong maka akan ada hukuman lain!" kata Ferdi dengan ramah sambil tersenyum lebar.

"I-itu... Refleks dan aku sedikit emosian!" kata Roro dengan sedikit sedih dan malu namun dia jujur.

"Huh? Alasan macam apa itu?" kata Ferdi  tidak puas meski dia tau Roro sedang jujur.

"Ha-habisnya kalian hanya mengatakan hal tersebut lalu pergi begitu saja, membuatku sedikit emosian!" Kata Roro dengan cepat dan wajahnya juga merona merah.

"Eh?" Ferdi sedikit bingung namun akhirnya dia ingat kalau Ferdi pernah memuji Roro dan mungkin itu membuat Roro mengingat beberapa pria lain di zaman dulu yang pernah dekat dengannya.

"Gadis bodoh, aku memujimu karena itu ada di hatiku, lagian aku bisa sering mengunjungimu serta kamu juga dapat berkunjung ke rumahku!" Kata Ferdi menepuk kepala Roro dengan santai.

"Benarkah?" Tanya Roro yang menatap Ferdi dengan mata yang sedikit berharap.

"Ya!" Kata Ferdi singkat.

Mendengar itu entah kenapa membuat Roro sedikit senang, meski begitu posisi mereka masih terbilang ambigu jadi dia ingin segera bangun namun pantatnya sakit untuk di gerakkan.

"Nah, aku akan tanya kepada kalian, siapa yang menculik seorang gadis kecil berbaju hijau, bila kalian jujur maka percaya lah aku tidak akan menghukum kalian dengan berat tapi bila berbohong dan tidak mengakuinya maka... Hehehe!" Kata Ferdi dengan serius dan ada seringai di akhir kalimatnya.

Mendengar itu membuat beberapa dayang di sana takut serta bingung, yang takut jelas memiliki riwayat menculik namun yang bingung adalah mereka yang tidak tau apapun.

"Sa-saya!" Kata seorang dayang yang sudah pernah Ferdi liat, melihat itu membuat Ferdi tersenyum.

"Bawa gadis itu keluar dalam waktu 30 menit, bila telat satu detik saja maka hukumannya akan berat!" Kata Ferdi dengan serius.

"Ba-baik!!" Kata dayang tersebut yang langsung berbalik dan pergi dengan beberapa dayang lainnya untuk menolongnya.

Roro melihat dayang tersebut sebenarnya sedikit emosian karena dayang itu lah yang mengatakan kalau Ferdi adalah penyusup yang ingin membuat onar, meski dia tidak terhasut tapi karena itu dia menjadi penasaran sampai akhirnya membuat masalah kepada Ferdi.

Ferdi bukanlah orang yang jahat jadi dia segera mengambil sisa potion dan memberikannya ke Roro untuk di minum, karena luka itu hanya memar maka itu segera hilang dan Roro dapat berdiri dengan berwibawa lagi.

Benar saja dalam 15 menit baru lah Ferdi melihat Nita kembali, meski sudah 1-2 tahun tidak bertemu tapi Ferdi masih sedikit mengenalinya.

"Nita!" Kata Ferdi yang langsung datang serta memeluknya, dia juga mengecek keadaan Nita serta mengangguk puas saat mengetahui Nita masih baik-baik saja.

"Roro, aku akan pergi dulu, mungkin setelah ini aku akan mendatangimu lagi atau..." Kata Ferdi kemudian dia berpikir.

"System, apakah ada item yang membuat Roro tetap bertahan lebih lama di dunia nyata?" Tanya Ferdi penasaran.

[Sebenarnya ada namun otoritas host terlalu rendah!]

"Gah, aku lupa, kira-kira kapan updatenya? Jangan kita mulu yang di suruh update tapi kamu juga!" Kata Ferdi yang lupa kalau Systemnya belum di upgrade.

[Harap host untuk bersabar dan mulailah narik taksi anda kembali!]

"Oh, ok dah!" Kata Ferdi mengangguk setuju.

"Atau apa?" Tanya Roro penasaran.

"Aku memiliki item yang mungkin bisa kamu gunakan, namun kamu harus menunggu sebentar soalnya item itu ada di tempat lain!" Kata Ferdi dengan ringan, jelas dia berbohong namun juga tidak jujur.

"Eh? Benarkah kamu memiliki hal itu?" Tanya Roro dengan terkejut.

"Ada, namun butuh waktu 10 tahun paling lama untuk mengambilnya!" Kata Ferdi dengan yakin.

"10 tahun? Umu aku akan menunggunya!" Kata Roro setuju, baginya 10 tahun adalah waktu singkat, toh hidupnya saja sudab ratusan bahkan seribu tahun lebih.

"Baiklah, kita berpisah disini dan ini untukmu, dengan ini kita bisa saling berkomunikasi meski berjauhan!" Kata Ferdi menyerahkan sebuah kristal kepada Roro

Kristal itu dia beli di System dengan harga 10 juta dan dapat berkomunikasi meski jarak berada di 1.000 km sekalipun.

"Kurumi, kamu kembali dulu dan terima kasih untuk bantuannya!" Kata Ferdi dengan tulus.

"Ara-ara, senang mendengarnya dari anda, tuan tapi dapat melayani dan berguna bagi anda adalah kesenangan pribadi bagiku, bahkan untuk semua orang yang mengikuti anda, tuan!" Kata Kurumi dengan tenang dan penuh kehormatan namun ada juga kesenangan dan kebanggan tersendiri saat Ferdi berterimakasih kepadanya.

Ferdi tersenyum dan mengangguk lalu dia memiluh untuk pergi, Kurumi juga kembali ke alam bayangannya untuk mengontrol semua klon miliknya.

Sementara Roro juga kembali ke kerajaannya, mungkin dia juga akan menghukum dayang tersebut nanti setelah dia kembali ke kerajaannya.

Ferdi lalu berjalan ke posisi yang sedikit jauh dari lokasi semua orang, dia tidak bisa tiba-tiba muncul begitu saja disana, atau hal lain akan terjadi.

"System, adakah item atau apapun yang dapat menghapus ingatan para warga tentang pertarunganku dengan Roro?" tanya Ferdi penasaran.

[Ada cara untuk menghapusnya, namun karena jumlah penduduk yang cukup banyak maka itu memerlukan biaya 1 Triliun, host juga bisa yakin soal jejak pertarungan anda di dunia maya atau dunia nyata akan di hapus!]

"Apa!? 1 triliun? Rupiah kan?" kata Ferdi terkejut.

[Ya, rupiah!]

"Fiuh, untung rupiah coba USD. Bangkrut aku!" kata Ferdi menghela nafas lega.

Lalu dia akhirnya kembali ke posisi semua orang yang ingatannya sudah di hapus, Ferdi juga membuat cerita lain tentang bagaimana dia menemukan Nita.

Setelah itu Nita langsung di bawa ke rumah sakit sekitar untuk pemeriksaan dan perawatan, sementara Ferdi terlentang lemah di atas ranjang kamar hotelnya.

[Ding! Selamat host berhasil menyelesaikan misi dengan baik, karena hasil kinerja host memuaskan dan melebihi ekspetasi dari misi maka hadiah akan di ubah, selamat host mendapatkan satu peti harta karun berlian!]

"Benarkah!? Jadi dengan ini kinerjaku tidak terlalu rugi namun aku saat ini sangat lelah jadi kita singkirkan petinya nanti saja dan mulai tertidur!" kata Ferdi kepada dirinya sendiri.

Dia kemudian meminun dua pil vitamin lalu tertidur lelap di atas kasur nyaman tersebut sampai pagi.

I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang