93

1K 128 29
                                    

Ferdi masuk ke alam gaib dan melihat sesatu yang menakjubkan, hal itu adalah sebuah desa pada zaman kerajaan kuno masih berkuasa, wujud para makhluk gaib pun sama seperti manusia biasa, Ferdi berjalan masuk namun kali ini pakaian hijaunya di ikat di pinggangnya.

"Kehidupan disini cukup tenang ya~" kata Ferdi dengan santai, dia melihat para makhluk gaib ada yang berbelanja dan berdagang di sebuah pasar, ada anak-anak yang bermain bola dengan senyum puas.

Bila dia pingsan atau apa mungkin saja Ferdi akan mengira kalau dia sedang ada di sebuah desa kecil padahal disini adalah alam gaib buatan Nyi Roro Kidul.

Semua orang disana kebanyakan adalah penghuni asli namun ada juga korban baru yang arwahnya menetap disini dan menjadi budak sang ratu, mereka yang menjadi budak adalah orang-orang yang membuat kontrak dengan sang ratu atau mereka yang di culik karena melanggar larangannya bahkan ada juga orang yang nyasar dan tidak bisa keluar dari alam ini.

Manusia biasa tidak bisa bertahan di dunia ini, mereka memiliki waktu 3 hari untuk menetap tapi bila mereka tetap disana maka jiwa atai arwah mereka akan menetap disana lalu tubuh fana mereka akan di buang ke dunia dan dinyatakan tewas.

Makanya Ferdi melakukan banyak persiapan karena dia tau kalau Nita terlalu lama di sini maka kemungkinan terbesar adalah jiwanya terkurung di dalam sana, bila hal itu terjadi maka akan sulit bahkan tidak mungkin mengeluarkannya begitu saja.

Tentu dampak ini juga berlaku untuk Ferdi yang masih manusia biasa, meski begitu Ferdi masih tetap tenang berjalan-jalan di sana.

"Ada keperluan apa manusia sepertimu berada di sini!" Kata seorang wanita memakai pakaian berwarna hijau.

Dia begitu cantik dengan rambut hitam panjang, selendang hijau yang ada di pundaknya, mata hitam dan membawa sebuah tongkat berwarna kuninh keemasan yang sangat cocok untuk simbol seorang ratu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia begitu cantik dengan rambut hitam panjang, selendang hijau yang ada di pundaknya, mata hitam dan membawa sebuah tongkat berwarna kuninh keemasan yang sangat cocok untuk simbol seorang ratu.

"Ara, baru juga masuk level satu dah ketemu last bos aja, apakah nasibku begitu sial atau beruntung?" Kata Ferdi dalam hati, dia tidak tau apakah harus senang atau sedih saat ini.

"Senang bertemu dengan anda, aku adalah Ferdi dan tujuanku adalah menemuimu, Roro!" Kata Ferdi dengan ringan.

Nyi Roro Kidul atau simplenya Roro pun mengangkat alisnya, dia tidak tau kenapa tapi sikap Ferdi kepadanya seperti seorang teman lama.

"Lancang! Manusia biasa sepertimu berani memanggil sang ratu dengan tidak sopan!" Kata seorang wanita di sebelah Roro, wanita itu adalah dayang pribadi Roro.

"Saat seorang tamu berbicara dengan tuan rumah, apakah anjingnya juga harus berbicara?" Kata Ferdi dengan sinis dan dingin.

"Apa katamu!?" Kata dayang tersebut kesal.

"Cukup! Anak muda, kenapa kamu mencariku?" Kata Roro menghentikan perdebatan antara keduanya, lalu bertanya kepada Ferdi dengan nada penasaran.

"Semalam ada seorang gadis kecil memakai pakaian hijau yang hilang di laut, aku ingin tau apakah gadis itu ada di sini?" Tanya Ferdi dengan ramah mengatakan tujuannya.

"Gadis kecil? Aku rasa hal itu tidak mungkin, manusia biasa tidak bisa tinggal lama disini apalagi gadis kecil seperti yang kamu katakan!" Kata Roro dengan jujur.

"Aneh, saksi mata melihatnya kalau gadis itu diseret ke laut oleh sosok tak kasat mata karena memakai pakaian berwarna hijau!" Kata Ferdi masih ingin mengetahui sesuatu tapi dia tidak menemukan kebohongan dari Roro namun ada niat membunuh dari dayang barusan.

"Aku tidak berbohong soal itu, jadi bisakan anda keluar karena tidak baik seorang manusia berada di sini!" Kata Roro dengan ramah.

Ferdi tersenyum puas karena bagaimana pun sikap Roro aslinya adalah gadis yang ramah dan baik hati namun ada rumor kalau dayang-dayangnya lah yang sering membuat kerusuhan mengatas namakan Roro itu sendiri.

"Aku mengerti, tapi maaf aku tidak bisa pergi karena gadis itu masih ada disini!" Kata Ferdi dengan ramah namun keras kepala.

Roro menatap Ferdi sedikit tidak senang, pasalnya dia berkata jujur tapi Ferdi masih keras kepala, hal ini hanya akan membuat masalah baginya maka dari itu Roro ingin mengusir Ferdi.

"Aku tau kamu selalu jujur tapi anjingmu itu yang tidak!" Kata Ferdi dengan tenang.

"Apa maksudmu!? Apa kamu tidak mempercayai sang ratu, huh!?" Kata dayang tersebut dengan marah.

"Aku mempercayai Roro, namun aku dapat mengetahui kalau gadis yang kucari ada disni!" Kata Ferdi dengan dingin.

"Ratu, orang ini sangat tidak sopan, mungkin saja dia berniat untuk membuat kerusuhan disini!" Kata dayang tersebut kepada Roro.

Ferdi tetap tenang meski dia di fitnah, Roro juga menatap Ferdi dengan rasa ingin tau, biasanya seseorang akan membantah saat di fitnah tepat didepannya namun Ferdi tetap tenang,

Dari sikapnya saja Roro sudah tau kalau Ferdi memang bermaksud mencari seorang gadis disini namun sikap Ferdi yang keras kepala juga tidak di senangi oleh Roro.

"Roro, apakah aku bisa berkeliling tempat ini? Aku yakin dia ada disini!" Tanya Ferdi dengan ramah dan tenang.

"Sebenarnya siapa kamu? Kenapa selalu manggilku dengan sebuatan 'Roro' !?" Tanya Roro bingung dan penasaran.

"Entah, tapi aku rasa nama itu cukup imut untuk gadis cantik sepertimu!" Kata Ferdi dengan senyum lembut.

Deg!

Mendengar hal itu entah kenapa membuat hati Roro berdetak cukup kencang, dia pernah merasakan hal yang sama saat dulu kala, namun kali ini dia merasakannya lagi.

"Siapa sebenarnya dirimu?" Tanya Roro dengan serius.

"Ferdiansya, panggil saja Ferdi, aku bukan manusia yang jahat!" Kata Ferdi mengenalkan diri dengan sebuah lelucon dari sebuah anime and game terkenal di zamannya.

"Aku bertanya dengan serius, siapa dirimu!" Kata Roro dengan serius.

Mendengar itu membuat Ferdi mengangkat alisnya bingung, dia tidak tau kenapa Roro menjadi begitu serius.

Melihat Ferdi tidak menjawab membuat Roro kesal dan akhirnya sebuah selendang bergerak ke arah Ferdi dengan cepat, tapi saat menyentuh Ferdi tiba-tiba itu menembus tubuh Ferdi.

Hal itu karena Ferdi menggunakan tubuh pasir dengan cepat, dia bahkan bersyukur karena tempat kali ini adalah dunia gaib bukan di bawah air, kalau di bawah tanah maka kemungkinan untuk menghindari hal barusan adalah nol.

Roro dan beberapa dayang terkejut melihat hal didepan mata mereka namun dengan cepat Roro kembali menyerang Ferdi dengan selendangnya.

Ferdi melompat mundur untuk menghindar namun selendang itu dapat memanjangkan diri, melihat hal itu membuat Ferdi membentuk perisai es dan pasir secara berlapis.

"Roro, kenapa kamu menyerangku!?" Tanya Ferdi dengan bingung.

"Berisik!" Kata Roro dengan dingin.

Kali ini Roro menyerang lagi dan melontarkan Ferdi ke belakang dengan telak.

"Akh! Sial!" Kata Ferdi berbatuk saat tubuhnya menghantam rumah warga.

I Am An Online Taxi Driver[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang