BAB 27 "Manusia Bodoh"

116 21 11
                                    

Mendapat magang di salah satu perusahaan besar sangatlah luar biasa, itu pun dapat membawa sebuah kebanggaan tak hanya bagi diri sendiri namun juga termasuk kampus dan juga keluarga.

Tak ayal Jung Soojung putri kedua dari keluarga Jung ini pun selalu dieluh-eluhkan atas anugerah sempurna yang ia miliki. Orang-orang menyebutnya sebagai krystal dari keturunan Jung, sebuah harta karun yang teramat berharga.

Rupa yang cantik nan memesona, tubuh yang elok begitu idaman dan juga otak yang begitu pandai membuatnya terlihat tanpa celah.

Soojung sudah menghabiskan waktu 30 menit lebih memperhatikan wajah cantiknya di depan cermin, bahkan dirinya sudah mencoba berbagai macam gaya tatanan rambut. Ini hari pertama untuknya magang tentu ia ingin menampilkan yang terbaik.

Saat turun pun ibunya Kim Minkyung sudah menyambut hangat, wajah yang sudah keriput itu ceria dengan senyum yang terus merekah. Ia membantu putri kebanggaannya untuk duduk di meja makan.

"Akhirnya setelah mengalahkan begitu banyak pesaing dari berbagai universitas, kau yang dipilih satu-satunya. Perusahaan Narebak itu perusahaan besar dan terkenal, kalau kau bertahan dan direkrut jadi karyawan itu adalah golden tiket," ujar Kim Minkyung antusias.

"Ini baru hari pertama aku magang, Bu. Ingat jangan berbicara yang tidak-tidak pada tetangga, itu merepotkan," protes Soojung yang acuh dengan kegembiraan sang Ibu.

"Ibu tidak berbicara asal, kan semua tentangmu itu memang fakta. Kalau sudah dapat magang di perusahaan besar nanti akan menjadi catatan tersendiri ketika melamar di perusahaan lain. Banyak yang akan berebut mempekerjakanmu."

Soojung hanya mengangguk.

"Kamu kebanggaan keluarga Jung, hanya kau yang dapat diharapkan di keluarga ini jadi bekerja keraslah."

Ada rasa tak enak hati kepada sang Kakak Jung Yoongi yang duduk tepat di sampingnya. Ibunya tak perlu sampai membanding-bandingkan, bagaimana pun Soojung paham bahwa hal itu dapat membuat Yoongi sakit hati atau bahkan tak percaya diri.

"Kalau begitu aku pamit."

"Oh, baiklah hati-hati."

Soojung bersyukur jika ia memang memiliki kemampuan untuk menjadi kebanggaan bagi keluarga, tetapi jika harus jujur sebenarnya itu adalah beban yang begitu berat. Semoga saja dia kuat.

***

Soojung disambut hangat oleh orang-orang di perusahaan tempatnya magang, ternyata kabar tentang kedatangan seorang mahasiswi cantik dan pintar sudah tersiar ke seluruh divisi. Ia sempat merasa takut jika orang-orang tak ada yang menyukainya—orang-orang cenderung iri hingga meningkatkan rasa bersaing dan menjatuhkan pesaingnya.

Salah satu Professor yang merekomendasikan Soojung pada Narebak juga kenal dekat dengan salah satu Manager yang kini juga sebagai pembimbingnya langsung selama melakukan magang. Hal itu sangat menguntungkan untuk Soojung.

Ia mampu belajar dengan cepat, teliti dan juga rapi, pekerjaan yang dilakukannya gesit dan tak ada kesalahan.

Perasaannya begitu lega dan ia berharap bahwa selama 3 bulan kedepan—waktu masa magangnya— semuanya akan terus berjalan dengan lancar.

"Kau bisa menanyakan apa pun padaku, aku bertanggung jawab sepenuhnya," ujar Lee Kiwoo Manager Pemasaran yang merupakan pembingbing Soojung.

ECHANTED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang