BAB 20 "IF IT'S U, I ALLOW IT! 2"

280 37 35
                                    


Hari ini kantor terasa lebih sepi dari biasanya, entah mengapa Soojung merasa kehilangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini kantor terasa lebih sepi dari biasanya, entah mengapa Soojung merasa kehilangan. Jangan salah paham, ia hanya sebatas kehilangan bos yang cerewet juga menyebalkan. Yah, itu yang terus saja ia yakini sepanjang hari.

Lalu seorang pria dengan tubuh gempal dan rambut klimisnya datang menghampiri Soojung. Dia adalah Project Director yang sudah disepakati memimpin project Jaguar. Han Gilsoo.

"Apa ini?" tanya Soojung penasaran melihat satu binder besar berwarna biru tua yang di taruh di meja kerjanya.

"Kontrak."

"Ah, benar kontraknya. Tapi, Sajang-nim tidak masuk hari ini dan juga besok."

Han Gilso menghela napas.

"Kenapa?"

"Aku perlu tandatangan Sajang-nim, pihak Jaguar tidak bisa menunggu lagi kalau sampai besok belum juga ditandatangan." Lelaki berisi itu terlihat gelisah. "Aku ada meeting dengan klien lain, jadi tidak bisa datang ke rumah Sajang-nim hari ini, kalau minta bantuan kurir terlalu rawan karena dokumen ini sangat penting," gerutunya pada diri sendiri, tetapi Soojung jelas mendapat sinyal bahwa lelaki itu sedang memohon bantuan kepadanya.

"Baiklah biar aku yang tangani, lagi pula aku juga perlu tahu isi kontraknya. Aku akan mengantarnya hari ini kepada Sajang-nim," tawar Soojung, ia kemudian mengangkat dokumen yang memiliki berat lumayan itu ke bawah meja.

"Kau memang yang terbaik Biseo-nim," ujar Han Gilsoo girang.

Saat itu pun Jimin muncul dengan membawa sebuah dokumen di tangannya.

"Wah, wah, sepertinya ada yang sedang bahagia." Ledek Jimin tiba-tiba.

Han Gilsoo pun segera pamit dan mebiarkan dua sahabat itu melanjutkan keributannya. Siapa pun tahu kalau Soojung dan Jimin sering kali adu mulut, walau begitu mereka percaya jika Jimin dan Soojung memang teman dekat.

"Apa maksudmu?" tanya Soojung dingin, ia segera menyembunyikan ekspresi sebenarnya pada Jimin.

"Halah mau mencoba membohongiku."

"Diam ya, Park Jimin! Sekarang ada perlu apa?"

"Ini kutambahkan alasan biar kau bisa makin lama-lama dengan brondongmu," kata Jimin dengan suara yang begitu mengejek.

Pipi Soojung memerah. Antara kesal atau malu siapa pun tidak ada yang bisa membedakannya.

"Iya, iya, maaf, aku tidak akan mengganggumu lagi. Ini dokumen titipan Pak Axcel dari H3I saat kemarin aku meeting, dia menawarkan akselerasi."

Soojung mengambil dokumen itu dari Jimin, tetapi wajahnya tetap sedingin es.

Jimin kemudian meninggalkan Soojung. Namun, belum tiga langkah ia kembali memutar tubuhnya. Soojung sudah siap badan untuk menerima ledekan yang lain.

ECHANTED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang