BAB 15 "IF IT'S U, I ALLOW IT"

181 36 15
                                    

"Bukannya kau berangkat siang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukannya kau berangkat siang?"

Pertanyaan itu semakin membuat Soojung mendesis kesal, ia tidak ingin diingatkan oleh siapa pun tentang kesialan yang harus ia temui hari ini.

Soojung mengabaikan Kim Minkyung yang terus membanjirinya dengan pertanyaan, lagi pula ia masih kesal atas tindak semena-mena yang ibunya lakukan kemarin. Kalau dipikir-pikir, ini pun bisa dijadikan alasan untuk melarikan diri.

Matahari semakin naik tinggi, padahal jam dinding baru menunjukan pukul 7:30 pagi. Mungkin saja semesta alam sedang berkonspirasi dengan perasaan dongkol yang berkecamuk dalam dirinya.

            Tak berlama-lama dengan sarapan ia segera menggiring mini koper keluar rumah, lalu segera menaiki mobil antik milik Jimin—yang sering mogok—untuk berangkat menuju apartemen Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak berlama-lama dengan sarapan ia segera menggiring mini koper keluar rumah, lalu segera menaiki mobil antik milik Jimin—yang sering mogok—untuk berangkat menuju apartemen Jungkook. Benar, bukan bandara, karena si bos kecil yang usil itu ingin Soojung membantu menyiapkan segala keperluan dirinya saat di Busan.

"Statusmu sudah berubah jadi pembantu ya sekarang?" tanya Jimin yang serta-merta meledek.

Soojung hanya cemberut, moodnya sudah benar-benar hancur hari ini.

"Ayolah Soojung, ceria sedikit. Pekerjaan akan lebih mudah jika kau ikhlas mengerjakannya."

"Entahlan," jawab Soojung malas.

Beberapa kali Soojung melirik pada jam yang melingkar di tangan, lalu menghela napas dengan berat. Jalanan sepagi ini sudah begitu padat, sedang laju mobil yang dikemudikan Jimin seumpama kura-kura. Merangkak dengan tersendat-sendat, bahkan pengendara lain yang berada di belakang mobil Fiat 1200 itu berteriak memprotes.

"Kenapa kau tak membeli mobil baru saja? Banyak keluaran baru dengan harga dan perawatan lebih murah daripada mobil antikmu ini, Jimin. Bukankah ini sangat merepotkan?" protes Soojung.

Jimin hanya tertawa kecil. Matanya tetap fokus pada jalanan, ia sama sekali tidak terganggu dengan keluhan dari Soojung.

"Kau terlalu terobsesi dengan gaya-gaya film Hollywood tempo dulu, yang mana si pemeran utama pria datang menjemput si pemain utama perempuan dengan mobil ini, lalu berteriak kegirangan di sepanjang jalanan yang kosong. Tapi, siapa sekarang yang mau dijemput dengan mobil yang sering mogok seperti ini?"

ECHANTED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang