ECHANTED [ON GOING]

BAB 1 "NEW BOS?"

Seorang perempuan cantik dengan pakaian yang rapi, lengkap dengan rambut hitam yang tergerai lurus dan senyum semanis madu yang menghias bibir, berjalan dengan penuh semangat menuju tempat kerja. Tentu saja, baginya menghabiskan waktu seharian dengan berkerja adalah sebuah kebahagiaan hidup yang harus dinikmati. Memang cukup aneh, ia memiliki pendapat yang berbeda dari kebanyakan orang. Di saat ia menerima pekerjaan yang bahkan memaksanya untuk sampai malam di kantor, ia merasa itu adalah kebahagiaan tambahan.

Sebenarnya itu bukan tanpa alasan. Ia selalu merasa tertekan apabila berdiam diri di rumah, merasa tersiksa dengan segala komentar yang harus diterimanya. Ia memiliki keluarga yang terbilang lengkap, seharusnya tidak ada masalah karena ia terlahir bukan dari keluarga broken home. Hanya saja, ibunya kadang keterlaluan, ia bahkan setiap hari selalu merencanakan perjodohan dan kencan buta. Ibunya terlalu khawatir anak keduanya itu mati dengan status perawan tua. Ia juga memiliki seorang kakak laki-laki yang sungguh membuatnya tidak nyaman, ia sama sekali tidak bisa membaca pikirannya dan tidak dapat menebak jika kakaknya itu benar membenci atau menyayanginya. Lalu adiknya yang paling kecil selalu saja berhasil menipu dan membodohinya, sedangkan sang ayah yang harusnya menjadi kepala keluarga malah tidak dapat berkutik dengan semua perintah dari ibunya. Pokoknya kehidupannya di rumah itu sungguh melelahkan.

Itu berbeda 180 derajat dengan keadaan di kantor. Siapa yang tak mengenal dirinya 'JUNG SOOJUNG', si permata dari perusahaan J&J Group. Sekertaris cantik yang paling diandalkan, apa pun yang dikerjakan olehnya akan selau sempurna. Tidak ada gossip buruk tentang dirinya, ia dikenal paling ramah dan dihormati. Terkadang memang terlihat dingin dan tegas, tapi hal itu tidak pernah memperburuk reputasinya.

Yah, setidaknya itu adalah keadaan sebelum hari ini tiba. Di mana bos yang sangat amat ia sayangi dan hormati tiba-tiba saja mengundurkan diri dan memutuskan untuk menyerahkan jabatannya pada anaknya yang terbilang masih sangat muda.

"Aku tidak bisa menerimanya Presdir!" protes Soojung, ia berdiri dengan memandang bosnya itu penuh harapan. "Anda tidak boleh berbuat seenaknya, ini akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan," jelas Soojung.

"Dia anakku, bukan orang lain," jawab bosnya itu tetap tenang. Ia mengenal betul bagaimana sifat Soojung, karena itu ia yakin dapat mengendalikan sekertarisnya itu kembali tenang. "Kau tahu betul bagaimana caraku menilai seseorang, itu yang kulakukan padamu."

Hatinya sakit, ia merasa dikhianati oleh orang terpercayanya itu.

"Berilah kesempatan untuk putraku, aku yakin kau bisa membimbingnya."

"Anda mengirimkannya ke luar negeri untuk belajar bisnis, tapi aku tahu betul apa yang diperbuatnya di sana. Dia hanya membuatmu pusing, dia selalu berbuat seenaknya, tidak bertanggung jawab. Kenapa anda membuat keputusan mendadak seperti ini? Apa yang anda sembunyikan?"

Benar, alasan dari keputusannya untuk mengundurkan diri adalah demi mendidik putranya agar menjadi lebih dewasa dan dapat diandalkan. Seharusnya ia memikirkan cara ini lebih awal. Jadi, ia tidak perlu membuang-buang waktu. Tidak ada guru yang lebih pandai mengajari putranya lebih baik daripada sekretaris pribadinya itu. Jeon Jungkook pasti akan mudah ditaklukan. Yang perlu ia lakukan saat ini adalah terus meyakinkan Soojung agar mau menerima keputusannya.