07

2.9K 231 8
                                    

Tay melepaskan pelukan New dan beralih memegang tangan New, New menatap Tay dengan penuh tanya.

"Aku mohon kamu jangan marah,jangan tinggalin aku,dan plis ngertiin posisi aku" ucap Tay.

New memiliki firasat yang tidak enak,hatinya sakit sekali entah kenapa.

"Ngomong aja Tay,gapapa kok,aku gak akan marah"

"Aku tidur sama cewek malam tadi" ucap Tay pelan.

Bagai tersambar petir, New langsung melepaskan pegangan tangan Tay. Tersirat tatapan kekecewaan, kemurkaan,dan kesedihan di dalamnya.

New terdiam, Tay lalu memegang tangan New namun mendapati penolakan.

"Aku frustasi dan sakit hati liat kamu ciuman sama earth, dan aku mabuk,sampai aku gak sadar dibawa oleh dia ke apartemen nya dan aku gak sengaja tidur sama dia"

Air mata New mengalir, Tay menghapusnya

"Namanya Mild,dia cinta pertama aku waktu SMA, kami baru bertemu lagi 3 hari yang lalu ketika rapat kerja sama perusahaan, dan dia direktur perusahaan TJ yang bekerja sama dengan perusahaan kita"

Tangis New makin menjadi.

"Dan aku tidur dengan keadaan dia masih virgin, aku yang ambil perawan dia" ucap Tay pelan.

Demi tuhan sekarang New merasa ingin mati saja.

New langsung menggendong Pluem membawanya keluar dan masuk ke kamar tamu, ia mencoba menenangkan dirinya.

Hati New sakit sekali mendengar cerita Tay.

Ia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Tay, karena Tay sedang mabuk, tapi disisi lain ia tidak terima bahwa Tay meniduri perempuan yang notabene nya adalah cinta pertama Tay.

Kepala New sungguh berat.

Seakan mengerti mamanya sedang tidak baik-baik saja, Pluem menangis kencang. New segera menggendong Pluem dan menenangkan nya

"Udah sayang,jangan nangis ya anak mama, diem ya, kan anak pintar"

"Ma..mam. ngiss" ucap Pluem menghapus air mata New.

Hati New menghangat,ia lalu memeluk Pluem erat

"Gapapa sayang,mama gapapa,kamu udah berenti ya nangisnya,nanti kamu sakit"

Pintu terbuka,dan New melihat Tay masuk dengan kepalanya yang tertunduk.

"Hin,kamu marah ya sama aku?"

"Menurut kamu aja Tay" ucapnya dingin

"Aku tau aku salah, maafin aku, aku khilaf dan gak sadar"

"Nanti aja ngomong nya, sekarang aku mau nidurin Pluem dulu" ucap New seraya meninggalkan Tay seorang diri kembali.

New meletakan Pluem yang tengah tertidur di boxnya, ia menyusul Tay dikamar tamu.

Ia telah memikirkan apa yang harus dilakukan.

"Kamu sini dekat aku" ucap New.

Tay kaget,namun tetap menuruti perintah istrinya.

"Aku udah mikir, aku bakal"

"Sumpah kalo kamu mau ninggalin aku, mending kamu bunuh aja aku sekarang" ucap Tay.

New menampar wajah Tay.

"Kamu tu kebiasaan banget motong omongan orang ya" bentak New.

"Iya maaf" cicit Tay

"Aku mutusin buat gak keluar rumah tanpa kamu, dan kamu juga harus kekgitu"

"Maksud kamu? Jadi aku gak kekantor gitu?"

"Kamu kerja dirumah,lagian kamu direktur,semua bisa di kerjakan via online, dan kalaupun kamu mau kekantor, kamu harus kekantor sama aku dan Pluem"

"Mulai sekarang, kemana-mana kita harus pergi sama-sama,dan gak ada lagi namanya alkohol" ucap New seakan memerintah.

"Aku sayang kamu,aku bakal nurutin semua mau kamu, tapi plis maafin aku ya sayang"
Ucap Tay memeluk New.

New hanya mengangguk.

Tay mencium wajah New dan meraih bibirnya,ciuman yang awalnya hanya santai kini makin panas

"Sayang,main ayok,kan Pluem tidur"

New langsung menjolak bahu Tay.

"Aku gamau bekas masuk lobang orang lain, kamu gak bakal dikasih jatah seminggu" ucap New dingin

"Sayang,aku khilaf,sumpah demi kitab apapun aku khilaf,gakbisa gitu dong kamu sama aku" ujar Tay merayu

"Terserah,kamu mau aku diemin juga seminggu" ucap New dingin

"Iya-iya aku salah,aku sayang kamu,gapapa deh gak dikasih jatah,aku anggap itu hukuman aku" ucap Tay dengan sedih

New mengulum senyumnya.

You Make Me Go {TAYNEW}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang