New membuka pintu rumah dan melihat rumahnya sangat gelap, ia menghidupkan lampu tersebut, ia membuka kamar Mild namun kosong, kemana mereka pikirnya.
New naik keatas, namun langkahnya terhenti mendengar suara desahan dari kamarnya.
Jantungnya berdetak kencang.
Mungkin salah dengar pikirnya.
Namun ketika New mendekat suara itu semakin jelas.
New mencoba tenang,tak mungkin Tay mengkhianati dan melupakan janji terhadap New.
"Ahhh...ahhh..ahh.."
"Terus Tay....eummhh, Tay ahh"
"Pelan Tay eummhh" ucap Mild ditengah desahannya.
"Ngga bisa..nanti New curiga ahh"racau Tay.
Demi tuhan air mata New langsung mengalir mendengar omongan mereka.
New masuk kedalam kamar Pluem,ia membuka sedikit tirai kamar Pluem.
Ia melihat Tay tengah berada diatas Mild, mereka tengah bercinta diatas ranjang miliknya dan Tay.
Air mata New luruh.
Kepalanya pusing .
Hatinya sakit.
Sungguh sakit sekali, New sudah tidak kuat lagi menahannya.
Jadi ini kelakuan Tay selama ini.
Sungguh New ingin menghampiri mereka dan membunuh mereka saat ini juga,namun kakinya lemas mendengar desahan Tay dan Mild.
"Tay..aku mau keluar shh"
"Ahh..shh..ahh.."
"Bersamaan oke"
"Ehmmshh..shh..ahh.. tayyy ahh.." teriak mild
"Babe....shh ah ahh ahh" teriak Tay.
"Aku sayang kamu Tay,jangan tinggalin aku"
"Aku juga sayang kamu" ucap Tay mencium kening mild.
New masih melihat dan mendengar semua yang mereka bicarakan.
Dunianya runtuh seketika.
Ia menghapus air matanya yang jatuh.
Ia mengambil beberapa baju Pluem dan memasukan asal kedalam tas yang berada dikamar anaknya
Bergegas keluar dengan perlahan.
Hatinya sungguh lelah.
Kali ini ia akan pergi sejauh yang ia bisa.
New kini kembali kerumah maminya,maminya melihat ada sesuatu yang salah dengan New.
"Kamu kenapa?Tay mana?"
"Gapapa mi,aku tiba-tiba pengen deh pergi ketempat temen aku,aku pergi bentar ya, udh bilang ke Tay juga kok"
Maminya mengerutkan dahi.
"Jangan lama ya"
New mengangguk dan naik ke kamar atas.
Ia menulis surat perpisahan untuk Tay.
Ia menghela nafas. Mencoba sekuat dan se tegar yang ia bisa.
New turun dengan tas kecil berisi obat-obatan Milik Pluem.
New menggendong Pluem dan memesan grab, tas yang dibawa dari rumahnya diletakkannya di teras rumah maminya agar maminya tidak curiga.
Ia naik kedalam grab, disitu ia menangis sejadi-jadinya. Ia ingin mati saja rasanya.
Dua Kali Tay menghancurkan kepercayaannya,kali ini sungguh ia sangat membenci Tay.
New menuju apartemen Krist.
Krist kaget melihat New malam malam ke apartemen nya dengan wajah yang sembab.
New menceritakan semuanya.
Seakan Pluem mengerti kondisi mamanya yang sedang terluka, Pluem juga ikut rewel dan menangis tidak berhenti.
Singto mencoba mendiamkan namun tidak berhasil.
New membawa Pluem ke pelukannya.
"Udah sayang mama,jangan nangis ya nak,nanti tambah sakit,kamu jangan sakit ya sayang,karena mulai sekarang kamu cuma akan tinggal berdua sama mama dan adik kamu,jadi jangan rewel dan jadilah anak yang penurut ya"ucap New menenangkan Pluem meskipun dengan tangis yang masih mengalir di matanya.
Hati Krist sakit mendengar cerita New.
"Kamu tenangin diri kamu dulu New,jangan gegabah"
"Nggak Krist,malam ini aku akan ninggalin Bangkok"
"Terus kamu mau kemana?"singto bertanya
"Nggak tau,yang penting aku akan pergi sejauh mungkin,asal tidak bertemu dengan Tay ataupun Mild"
"Kamu hamil New, bagaimana nanti kamu menjalani hidup"
"Kalian nggak usah khawatir,aku nggak bakal kenapa-napa,aku punya tabungan khusus yang tidak ada satupun yang tau, dan itu cukup hingga mereka berdua tamat kuliah"
"New sekali lagi aku tanya kamu yakin sama keputusan kamu?"
"Yakin,aku mau pergi dari sini" ucapnya mantap.
"Baiklah kami akan membantu kamu"
New mematikan ponselnya, mematahkan nomornya.
Krist langsung menghubungi temannya untuk mengirimkan handphone baru untuk New sekarang beserta nomor barunya.
"Kamu ke Chiang Rai aja,disana ada rumah kami,kau tinggal disana saja" ucap singto
"Aku tak ingin menyusahkan kalian,aku akan membeli rumah sendiri"
"Kau sahabat kami,dan kami tidak merasa kesusahan sama sekali,kami mohon, setidaknya kami bisa bertemu denganmu"ucap Krist memeluk Pluem.
New mengangguk.
"Aku mohon jangan sampai ada yang tau posisi ku dimana,aku mohon jangan beritahu Tay"
"Kau tenang saja,semua akan aman"
New tersenyum.
Ia sudah membulatkan tekad untuk pergi meninggalkan Tay dan segalanya.
Ia hanya akan hidup bersama kedua anaknya saja, biarlah Tay bahagia bersama Mild.
Persetan dengan rasa cinta,ia MEMBENCI kata-kata itu sekarang.
Ia bisa menjadi mama dan papa untuk anaknya.
Ia yakin akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...