Mereka tiba di Bangkok pukul 6 sore,dan butuh waktu hampir 2 jam untuk sampai ke rumah sakit tempat Tay dirawat.
Mereka sampai, New langsung menghubungi mertuanya untuk menanyakan dimana kamar suaminya dirawat.
New tiba didepan kamar suaminya, ia melihat melalui kaca bahwa Tay tengah tertidur disana, tidak sadarkan diri sama sekali sejak siang tadi.
New masuk ke dalam kamar Tay sendiri, Pluem kini tengah bersama Omanya.
Mami New duduk didepan kamar seraya bercerita dengan Off dan Gun.
New perlahan berjalan kearah Tay tertidur, semakin mendekat,hatinya semakin sakit, dan semakin pula air matanya jatuh.
New kini berada disamping Tay,dan langsung memeluk suaminya dengan erat.
Ia sakit bukan karena mengingat kelakuan Tay padanya, semuanya seakan hilang ditelan bumi dan entah kemana.
Ia sakit melihat Tay terbaring tak berdaya.
Ia merasakan perutnya kram karena anaknya menendang, ia memutuskan duduk disamping Tay dan menggenggam tangannya.
"Te, I'm home, aku pulang, untuk kamu, untuk maafin semua kesalahan kamu pada aku, untuk buat kamu jadi lebih baik, aku udah selesai ngehukum kamu, aku sayang kamu Te, jadi kamu bangun ya" ucap New sendu dan air mata yang terus mengalir di pipinya.
"Te, aku sayang kamu, nggak cuma kamu yang kangen sama aku, aku juga kangen banget sama kamu, tiap malam aku harus ngeliat foto kamu baru aku tidur, anak kamu yang didalam perut aku juga rindu sama kamu, dia selalu saja menendang tiap kali aku kepikiran sama kamu"
"Aku cinta kamu, jadi kamu bangun ya, jangan buat aku tambah sedih Te"
"Kamu bangun,dan kita terapi supaya kamu kembali normal seperti dulu, aku nggak tega liat kamu gila gara-gara aku Tay"
Namun tidak ada pergerakan disana, Tay kehabisan banyak darah karena percobaan bunuh dirinya tersebut.
Kepala New sungguh pusing sekali,perutnya tidak berhenti kram sejak tadi, ia mencoba menenangkan anaknya agar tidak terus menendang.
Pandangan New kabur,ia mengantuk,ia memutuskan tertidur seraya memegang tangan Tay.
Tay mengerjapkan matanya,ia melihat sekitarnya,ini tampak asing,dimana dirinya.
Ia lalu menoleh ke sampingnya dan ia kaget bahwa tangannya kini tengah di genggam erat oleh pemilik hatinya.
Ia menatap wajah New yang sedang tertidur,dengan posisi duduk dan perut buncitnya yang tertekuk.
Ia menyentuh wajah New.
Kenapa New yang berada di sampingnya berbeda dengan New nya yang dirumah.
Tay bingung.
Ia menatap tangannya yang kini diperban, ia mencoba mengingat apa yang ia lakukan tadi.
Ah Tay mengingatnya.
Tay stress karena tiba-tiba saja ia merasa bahwa perut New rata, dan new nya hanya diam saja tanpa merespon apa yang biasanya ia katakan.
New nya mati beserta anak diperutnya.
Karena itu, Tay mencoba mati juga agar bisa menyusul New dan anak-anaknya.
Tapi mengapa sekarang New yang tadi dikamar mati sedang menggenggam tangan nya.
Pikiran Tay berkecamuk,ada apa sebenarnya yang terjadi dengan dirinya.
Tay mencoba melepaskan genggaman tangan New. Namun New tersadar dan langsung bangun lalu menatap Tay lekat.
"Kamu udah bangun?"
"Kamu nggak jadi mati Hin?sumpah aku seneng banget, maafin aku ya,aku sayang kamu dan anak-anak" ucap Tay langsung memeluk New.
New terdiam,sejak kapan dirinya mencoba untuk mati?
New membalas pelukan Tay, menghirup tengkuk Tay dalam, bau yang sangat ia rindukan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Entah mengapa tapi sungguh New tidak ingin melepaskan pelukannya dengan Tay.
Semua rasa benci New, rasa kesal New, rasa sakit hati yang ia rasakan hilang entah kemana, yang ada kini hanya kerinduan yang telah sirna karena telah bertemu dengan obat nya.
Air mata New menetes.
"Tay,kamu jangan aneh-aneh lagi ya, aku mohon banget sama kamu, aku sayang kamu, aku cinta kamu dengan sangat, tolong jangan jadiin hal itu untuk sebagai senjata untuk aku selalu maafin kamu Tay"
"Aku capek kalo terus kamu sakitin terus, aku coba pergi tapi apa yang terjadi,kamu jadi gila, dan itu ngebuat aku merasa bersalah udah ninggalin kamu"
"Hin,aku nggak gila, aku sadar atas semuanya,aku nggak pernah ada niat untuk nyakitin kamu, aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku nggak mau kamu mati dan pergi dari aku sayang"
New terdiam, ternyata kejiwaan Tay memang sudah terganggu, seusai ini Tay harus sering terapi dengan dokter.
New hanya mengangguk seraya menghapus air matanya yang kini terjatuh.
Disaat seperti ini New membenci dirinya, dirinya yang begitu lemah akan cinta, yang begitu mudah memaafkan, yang selalu mementingkan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaan dirinya sendiri.
Tapi ini cinta. Memang harus ada pengorbanan, dan banyak yang harus Tay dan dirinya bayar untuk mendapatkan itu.
New melepaskan pelukan Tay tak kala ketika perutnya terasa sangat sakit dan sungguh kali ini serasa akan pecah.
"Akhh Tay,tolong panggil dokter, perut aku sakit banget"
Tay terdiam sejenak, lalu segera ia memencet tombol panggilan perawat yang berada di samping tempat tidurnya.
"Sumpah ini sakit banget, tolong"
Air mata New menetes, perutnya sungguh sangat sakit, rasa sakit yang tak tertahankan,yang belum pernah juga ia rasakan.
Perawat dan dokter datang, mereka kira Tay melakukan tindakan aneh, ternyata Istri Tay akan melahirkan.
Mereka segera membawa New keruangan tindakan, air mata New tidak berhenti terjatuh.
Tay masih dalam kondisi bingung lalu tiba-tiba ia berteriak.
"Mau. Kalian bawa pergi kemana istri aku, balikin sekarang, dia cuma punya aku"
Perawat yang sadar bahwa kejiwaan Tay terganggu langsung menyutikan obat penenang ke dalam infus yang berada ditangannya.
Semua orang panik.
Ini adalah rumah sakit jiwa, meskipun ada tempat untuk bersalin tapi tidak selengkap rumah sakit yang lain.
"Saya dokter umum disini, kami sedang memanggil dokter bantuan, dari rumah sakit sebelah, harap tunggu ya"
Gun yang mendengar hal tersebut emosinya tersulut.
"Udah gila ya kalian, sempat kalian telat dalam mengambil tindakan, keluarga saya akan mati, saya akan tuntut kalian"
"Tapi kami kekurangan dokter kandungan,dan harus menunggu dari rumah sakit sebelah"
"Kelamaan,biar saya aja yang operasi nya,saya dokter dan ini kartu saya" ucap Gun lantang.
New terus menangis, meneteskan air mata.
Perih sekali rasanya.
Sungguh sangat menyiksa.
Ia membutuhkan Tay untuk menguatkan dirinya sekarang.
Huhu maaf ya aku update nya lama, akhir-akhir ini emang kegiatan aku lagi full banget jadi nggak bisa fokus untuk lanjutin ceritanya.
Ini aja aku nulisnya tengah malam :(
Tapi gapapa,demi kalian aku sempetin kok :)
Pokoknya kalian harus banyak vote dan koment ya biar aku semangat nulisnya hehe💙🥺
Maaciw yang udah nungguin updetan dari aku, tungguin terus ya
Love u💙🥺!
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...