New tiba di rumah yang akan ditempati nya. Rumah itu sejuk dan memiliki taman yang didepannya.
New tersenyum,sungguh Krist sangat baik padanya.
New masuk kedalam rumah dan mulai membereskan semua yang dibawanya, ia memutuskan untuk memesan makanan karena tidak memiliki bahan makanan apapun.
Pluem tengah bermain di ruang tengah sambil menonton kartun, ia tertawa sendiri.
New melihat hal itu tersenyum.
Tidak terlalu buruk untuk saat ini pikirnya.
New masuk ke kamar dan menarik nafas panjang,ia lalu mengelus perut nya.
"Anak mama jangan nakal ya,ini rumah baru kita,lingkungan baru kita,jadi kamu harus jadi anak yang baik"
Semua telah usai, New kini menggendong Pluem dan ingin berkeliling, New melihat disamping rumahnya terdapat klinik dan tak jauh dari situ ada supermarket besar.
Syukurlah semuanya bisa dicapai dengan jalan kaki pikir New.
New masuk kedalam supermarket dan mulai berbelanja, namun tumben sekali Pluem tidak ingin duduk di troli, ia malah betah sekali di gendong oleh New dengan perut buncit New yang kini sudah memasuki usia kandungan 4 bulan.
Tidak apa-apa Pluem adalah anaknya,itu bukanlah suatu masalah pikir New.
New pulang dengan belanjaan yang banyak, karena ketidakseimbangan, belanjaannya terjatuh.
New ingin mencoba mengambilnya namun sangat sulit, Pluem yang kini tertidur digendongnya dan perutnya yang besar.
Beruntung lah ada seseorang yang lewat didepan mereka dan membantu New membawakan belanjaannya.
New tiba dirumah dan mempersilahkan orang tersebut masuk.
New meletakan Pluem yang tertidur di atas ranjang dengan perlahan dan keluar menghampiri orang yang menolongnya.
"Makasih ya udah bantuin gw, kalo gak ada Lo nggak tau bakal gimana"
"Oh iya santai aja,Lo teman Krist?inikan rumah punya Krist"
"Iya untuk sementara gw tinggal disini sampai waktu yang tak ditentukan"
"Lo pasti ada masalah ya"
New mengerutkan dahinya,ini orang baru pertama kali ketemu sudah sok akrab pikir New.
"Gw off, teman dekat Krist juga dan gw dulu tinggal disini waktu gw ada masalah, dan karena gw tinggal disini, gw bs ketemu dengan istri gw,gun, dokter di klinik sebelah rumah ini"
"Gw New, ya gw emang lagi ada masalah sih, mungkin lain kali gw akan ceritain ke kalian, btw di klinik ada dokter kandungan nggak"
"Lo hamil juga?OMG Lo sama kek suami gw,eh engga istri gw, kalian spesial banget ya"
New langsung menangkap ucapnya off dan tersenyum.
"Ada kok, Gun dokter nya, besok gw aja deh dia kesini"
New menggangguk.
Off pun pergi berpamitan.
New tersenyum,setidaknya ia memiliki tetangga yang baik.
•♪•♪•♪•♪•
Tay tiba dikantornya, ia menelfon asistennya untuk masuk ke ruangannya.
"Iya pak ada apa?"
"Kamu tolong bantu saya cari dimana New dan anak saya,suruh semua kenalan dan orang yang kita punya"
Asistennya mengangguk.
Kepala Tay sungguh ingin pecah, ia sudah tidak dapat berpikir dengan jernih.
Hatinya kalut sekali memikirkan New pergi meninggalkannya.
Bukan hanya pergi,namun New mengetahui segala kebohongan yang Tay lakukan selama ini.
Tay menyesal.
Ia memejamkan matanya yang tanpa terasa air matanya mengalir.
Ia ingin New dan anaknya kembali sekarang.
Baiklah,ia akui,rasa suka pada Mild dulu memang sudah kembali, namun ketika dihadapkan dengan kenyataan sekarang, Tay lebih memilih New daripada Mild.
Sungguh Tay sangat menyesal,hatinya seperti ada yang hilang dan itu sangat menyesakkan.
Kemana ia harus mencari New dan anaknya.
Tay mengingat setiap perlakuan yang ia lakukan terhadap New.
Dari sejak mereka menikah, kehamilan Pluem, kehilangan anak mereka, hingga sekarang ia kehilangan New.
Mengapa New dan anak mereka suka sekali pergi dan meninggalkannya.
Mengapa setiap kali New hamil,Tay selalu menyakiti hati istrinya itu.
Mengapa ia harus berkerja sama dengan perusahaan Mild.
Jika ia tidak melakukan kerja sama,ia tidak akan kehilangan New dan bertemu Mild.
Semua ini salahnya.
Kepala Tay sungguh rasanya ingin pecah.
Tay menarik nafas panjang, malam ini ia akan tidur dikantor saja seraya berpikir dan menenangkan otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...