Entah kenapa perasaan mama Tay sungguh tak enak hari ini, ia terus memikirkan Tay meskipun Tay dan dirinya sama-sama berada di atap yang sama.
Mama Tay memutuskan naik ke atas ke kamar Tay untuk mencoba berbicara dengan Tay mengenai New.
Keputusan mama Tay sudah bulat untuk memberitahu dimana New dan anak mereka berada sekarang.
Ia takut jika semakin ditahan nanti Tay akan semakin gila.
Mama Tay mengetuk pintu Tay,namun tidak seperti biasanya, tidak ada suara didalam kamar tersebut.
Seakan tak ada kehidupan, hening sekali.
Mama Tay memanggil anaknya terus namun tidak ada jawaban dari dalam sana.
Mama Tay panik dan memanggil maid dan menyuruh maid mengambil kunci cadangan di kamarnya.
Sungguh jantung mama Tay seakan berhenti sejenak, ia melihat anaknya tengah terbaring kaku dilantai dengan tangan yang bersimbah darah.
Mama Tay berteriak, semua maid datang ke kamar karena hal tersebut. Mama Tay langsung membawa Tay ke dalam pelukannya dan menangis.
Tay tidak sadarkan diri.
Tak membutuhkan waktu lama, ambulance datang menjemput Tay dan mamanya, mama Tay masih dalam keadaan menangis di dalam mobil.
Ia tidak pernah melihat anaknya seperti ini seumur hidupnya, bahkan ketika dibuat malu oleh Mild saja, ia hanya mengurung diri dikamar setelah itu kembali ceria.
Tay segera di tindak oleh petugas rumah sakit jiwa tersebut.
Mama Tay sengaja membawa Tay kerumah sakit jiwa , guna Tay bisa sekalian berobat dan ada yang menjaganya agar tidak mencoba bunuh diri seperti sekarang lagi.
Mama Tay menunggu Tay ditindak, ia sempat melupakan segalanya karena panik dan takut anaknya kenapa-napa.
Ia mencari ponselnya dan menghubungi mama New terlebih dari, ternyata mama New sudah kembali ke Bangkok.
Ia lalu menelfon New, dan langsung diangkat oleh New.
Mama Tay memberi tahu tentang Tay ke New, namun tidak ada jawaban dari sana, ia yakin pasti New sama syoknya dengan dirinya.
Mana New sedang hamil tua dan bentar lagi melahirkan. Ada setitik rasa menyesal memberi tahu keadaan Tay pada New.
Mamanya kini malah takut jika New kenapa-napa, karena ia sekarang hanya berdua dengan anaknya disana.
"New mama matiin ya,mama cuma mau ngasih tau itu, mama sayang kamu, jaga anak kamu baik-baik" ucap mama Tay seraya memutuskan sambungan telfon.
•♪•♪•♪•♪•
New terduduk lemas mendengar apa yang diberitakan oleh mama Tay, air matanya luruh jatuh membasahi pipinya
Ia menyalahkan dirinya atas tindakan Tay.
Ia berpikir kini bahwa, ia terlalu keras membuat Tay dan akibatnya Tay gila dan hampir mati.
Pluem menatapnya bingung.
"Ma...mama ngiss" ucapnya seraya menunjuk wajah New.
New membawa Pluem kepelukannya.
New mencoba menghubungi off untuk meminta bantuan, namun tidak ada jawaban dari sana.
New mendengar bel berbunyi,ia lalu membuka bel tersebut dengan wajahnya yang masih dipenuhi air mata.
Gun dan off yang datang.
"New Lo kenapa, ada yang sakit di perut lo, atau Lo mau melahirkan sekarang?" Tanya gun panik melihat New menangis
"Ayang,kamu tenang dulu oke" ucap off menenangkan istrinya tersebut.
"Aku mau ke Bangkok,bisa kalian bantu cariin tiket pesawat aku sekarang, Tay masuk rumah sakit , dalam rangka percobaan bunuh diri, ia depresi" jelas New pelan dan kembali, air matanya terjatuh.
"Oke,Lo tenang, sekarang Lo siap-siapin semua barang Lo, gue akan cari tiket untuk kita, dan off akan bantu Lo untuk ngepack semua barang Lo"
"Kalian ikut?"
"Iya, gw sama off sekalian ada kerjaan disana, lagian gw jg sebagai dokter gak mungkin biarin Lo yang notabene nya hamil tua,naik pesawat sendiri dengan Pluem, sempat tiba-tiba anak Lo pengen lahiran gimana"
New hanya mengangguk.
Pluem kini berada dipangkuan Gun dengan tenang seraya memakan coklat yang dibawa oleh Gun.
Gun telah menemukan tiketnya, waktu keberangkatan sekitar 1 jam lagi.
Mereka bergegas.
Setelah barang New dan Pluem tersusun rapi dalam kotak, kini Gun dan Off yang pulang kerumah menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ke Bangkok.
New kini tengah berdua dengan Pluem di depan rumah seraya menunggu Off dan Gun selesai mempersiapkan barang mereka.
Ia menatap Pluem yang kini tertidur di gendongan nya.
Tak pernah berubah, setiap kali Pluem digendong dan di dekapkan didadanya, Pluem langsung menguap dan tertidur.
Ia mengelus kepala anaknya.
"Gimana phem, kita mau ketemu papa, bahkan belum sampai 3 minggu kita pergi, dan papa kamu sudah melakukan hal konyol seperti ini"
"Kamu tau nak, mama takut ketemu papa kamu, mama takut untuk gak bisa berhenti mikirin kesalahan yang dia buat ke mama"
"Mama takut,ketika kita pulang kesana dan berada disampingnya kembali, papa akan mengulang kembali kelakuannya"
"Besok ketika kamu besar dan dewasa, jangan pernah menyakiti hati orang yang mencintai kamu, karena cinta bisa datang kapanpun,namun tidak dengan kepercayaan dari orang itu"
New menghela nafas.
Ia melihat Off sudah memasukan barang-barangnya kedalam mobil taxi yang sudah mereka pesan.
New berdiri,dan mencoba ingin membantu, namun dilarang oleh Gun, karena perutnya sangat besar ditambah lagi ia menggendong Pluem.
Mereka kini sudah berada di bangku pesawat, Pluem masih tertidur di dada New begitupun Off yang tertidur bersandar di bahu istrinya.
Gun menatap New dalam
"Gw yakin Lo pasti bisa menghadapinya"
"We'll see"
New menarik nafas panjang, memejamkan matanya seraya berkata dalam hati.
Lo kuat,Lo hebat,Lo bisa New.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...