Keadaan tidak bisa disebut baik-baik saja, pihak rumah sakit panik karena yang melahirkan ini adalah laki-laki .
Gun mulai mencoba menenangkan New, sedangkan New terus berteriak kesakitan
Bius yang ditunggu pun tiba, Gun tak berlama-lama langsung menyuntikan kepada New agar segera bisa dilakukan tindak operasi, takut membahayakan anak nya dan New jika semakin lama.
Sedangkan Tay kini tengah tertidur karena obat penenang yang diberikan oleh perawat seusai amukan Tay tadi.
Gun menarik nafas, ia menenangkan pikirannya dan mulai membelah perut New.
Beruntung semua berjalan dengan lancar,dan tanpa kendala.
New dan bayinya akan dipindahkan keruang rawat oleh petugas namun Gun meminta untuk memindahkan mereka keruangan Tay saja.
Perawat sedikit keberatan melakukan hal itu menimbang Tay yang kondisi psikis nya tidak sehat dan bisa saja nanti Tay kena baby blues dan membahayakan anak mereka.
Namun Gun menjamin keamanan hal tersebut.
Kini New masih terpejam di atas brankar pasca operasi 2 jam yang lalu, Tay yang tersadar langsung menghampiri New dan anaknya.
Gun melihat hal itu langsung berdiri.
"New baru abis melahirkan anak kami ya,kok belum bangun juga sih" ucap Tay
"Iya,paling sebentar lagi New bangun kok,kamu tunggu aja ya,dan jangan berlaku aneh biar New cepat sehat dan kalian bisa pulang sama-sama"
"Lo siapa mau ceramahin gw?"ucap Tay dengan nada tinggi
"Aku Gun, teman New di Chiang Mai sekaligus dokter yang mengoperasi New"
Tay menatap Gun tak suka.
"Kamu jangan khawatir,aku gak bakal ambil New dari kamu kok,aku udah punya suami dan sekarang sedang hamil juga"
Tay tersenyum.
Gun menggelengkan kepalanya,sungguh orang gila karena cinta sangat mengerikan.
New menggerakkan tangannya,mencoba membuka matanya, ketika matanya sepenuhnya telah terbuka ia merasakan sakit di bagian bawah perutnya dan refleks menyentuhnya.
"Anak aku mana Gun?" Ucapnya panik.
"Tenang New,kamu baru aja habis operasi, tu anak kamu disamping kamu sendiri lagi tidur" ucap Gun
New menoleh dan mencoba untuk berdiri mengambil anaknya,namun ia sungguh tak sanggup karena perutnya sungguhlah sakit.
Gun yang melihat hal itu segera mengambil bayi tersebut dan memberikan kepada New.
New mendekap tubuh mungil anaknya yang sedang tertidur, lalu tiba-tiba saja anaknya menangis.
New mengelus punggung anaknya seraya mencoba menenangkan tangisan anaknya. Melihat hal tersebut Tay hanya terdiam.
Gun yang menyadari kediaman Tay segera berkata kepada New.
"Aku keluar dulu ya nemuin Off,tadi mami kamu sama mama Tay kesini tapi kalian masih pada tidur jadinya mereka pulang, mungkin malam baru deh kesini lagi" jelas Gun, New mengangguk.
Suasana sepeninggal Gun hening, Tay masih berdiri disamping box bayi tanpa melakukan apapun.
"Kamu kenapa Tay,gamau ketemu aku sama anak kita?"
Tay hanya terdiam,namun tiba-tiba Tay menangis.
Melihat hal itu New bingung,apa yang terjadi pada Tay dan mengapa dia tiba-tiba menangis.
"Kamu kenapa Tay, sini Deket aku cerita, aku nggak bisa nyamperin kamu,aku lagi gendong anak kita dan perut aku sakit banget"
Air mata Tay menetes,namun kini ia telah berada disamping New dan anak nya.
New dengan susah payah menghapus air mata suaminya itu.
"Kamu kenapa,nggak suka ya aku disini?"
"Bukan Hin,aku tiba-tiba ke ingat sama semua hal yang terjadi beberapa waktu lalu, aku gila karena ditinggal kamu,aku sia-siakan kamu sama anak kita, aku lebih milih Mild,aku anggap guling sebagai kamu dan bicara sendiri, aku gila, dan aku gak pantas buat mendapatkan kebaikan"
"Kamu kenapa ngomong gitu heum, udah sayang udah, aku gapapa,aku udah maafin kamu, semua kesalahan kamu udah aku maafin dan lupain, aku sayang kamu Tay, dan bagaimanapun serta sejauh apapun aku pergi, kamu tetap rumah untuk aku pulang dan aku harap kamu juga gitu"
"Aku sayang kamu Hin, aku cinta kamu, jangan tinggalin aku lagi"
"Aku gak akan pergi sampai kamu yang minta atau ngebuat aku pergi"
Tiba-tiba Tay bersujud dibawah brankar, New kaget menyaksikan hal tersebut.
"Maafin aku,jangan tinggalin aku lagi,jangan bawa pergi anak anak kita lagi New,aku mohon sama kamu" ucapnya dengan air mata yang tak henti menetes.
"Kamu berdiri Tay"
Tay pun berdiri,dan New langsung membawa Tay kepelukannya dengan susah payah karena posisinya sekarang masih menggendong anak mereka.
"Udah aku maafin,kamu tenang,kita harus sehat sama-sama,kamu dengan mental kamu,dan aku dengan pasca operasi aku"
"Aku janji Tay nggak akan ninggalin kamu lagi, kemarin aku kira kamu bakal bahagia ternyata kamu gila dan itu selalu menjadi bahan pikir aku tiap hari, aku selalu ngerasa bersalah,apalagi kamu sejak ditinggal Mild jadi semakin gila, maafin aku ya"
"Nggak sayang, kamu nggak perlu minta maaf, ini salah aku, semuanya disebabkan oleh aku yang buat diri aku sendiri jadi gini,dan tolong jangan bahas mild lagi ya"
New mengangguk dan tersenyum.
Pelukan mereka terpaksa usai karena anak yang berada digendongan New menangis.
"Ululuuu,anak mama kenapa nangis heum"
"Tay coba kamu gendong dia"
Tay mencoba mengambil bayi tersebut dari tangan New dengan perlahan agar tidak menyakiti anaknya tersebut.
"Dia mirip aku banget Hin"
"Iya soalnya pas hamil aku benci banget sama kamu, jadinya mirip kamu banget deh" canda New.
Tay menatap New sedih.
"Aku minta ma.."
"Aku bercanda Tay,udah ya jangan ngomong soal yang lalu lagi, kita lupain dan mulai susun hidup kita yang sekarang"
Tay menatap New lekat dan mengangguk.
Bagaimana bisa orang sejahat dirinya mendapat pendamping yang penyabar dan baik seperti New.
Sungguh tuhan sangat baik pada dirinya, pikir Tay.
"Nama dia siapa ya,bingung aku"
"Aku yang kasih nama boleh?" Izin Tay
New mengangguk dan tersenyum
"Frank, Frank Thitipoom Vihokratana"
"Aku suka sama namanya" ucap New tersenyum.
Mereka mengelus pipi Frank yang kini kembali terlelap.
"Selamat datang ke dunia Abang Frank"
"Kok Abang sih Te, diakan adiknya Pluem"
"Iya abis ini buat lagi"
New menatap Tay tajam seolah berkata gila kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...