Hari ini tepat 10 hari Tay mengurung dirinya dikamar bersama guling yang dikiranya adalah New tersebut.
Tay sudah menjadi gila.
Ia tidak menerima makanan yang diberikan oleh maid, tidak mendengar panggilan mama nya, ia bahkan sekejap tertawa namun kembali menangis.
Mama nya mencoba menghubungi dokter jiwa, namun nihil, tidak ada hasil. Malah dokter tersebut dilempar Tay dengan gelas.
Dengan lantang Tay memeluk gulingnya dan berkata "aku nggak gila ma" .
Mama Tay sudah tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan, ia takut jika berlarut-larut Tay tidak akan pernah sadar dan menjadi orang gila seperti di jalanan.
Keadaan Tay sungguh mengenaskan, wajahnya pucat, badannya semakin mengurus dan terlihat lingkaran hitam yang dalam di daerah matanya.
Kamarnya berantakan,ada beberapa pecahan kaca dilantai,tak lupa tentu saja lemari nya dibongkar oleh Tay.
Ia memasangkan baju New ke guling tersebut seusai memandikannya.
Melihat guling tersebut tidak ada respon, Tay menangis, ia lalu memohon ke pada guling tersebut untuk berbicara kepadanya, ia tak sanggup didiamkan oleh New ( guling) tersebut.
Tay melihat Poto USG Pluem yang ada di laci kamarnya, ia tersenyum.
"Halo anak papa yang kedua, cepat lahir dari perut mama ya biar bisa ketemu dan main sama papa" ucapnya seraya mengelus guling yang berada dipangkuannya tersebut.
Terlihat sangat mengerikan dan mengenaskan.
Tay juga sering berbicara sendiri dengan guling tersebut, bahkan ketika ia merasa senang dan tertawa ia mencium guling tersebut.
Tay memutuskan untuk tidak keluar kamar, karena dia terlalu pusing dengan mamanya yang selalu merasa Tay gila.
Tay muak dengan itu semua,jelas saja Tay masih sangat waras, buktinya sekarang New berada disisinya dan tidak meninggalkannya
Tay yakin bahwa yang tidak waras adalah mamanya, bisa-bisanya dia merebut New dari pelukan Tay, sedangkan Tay tengah asik bermesraan dengan New di meja makan.
Tay juga membenci mamanya yang membawa dokter ke kamarnya menggunakan kunci cadangan.
Dengan tanpa rasa bersalah,dokter itu mengajak dirinya terapi kerumah sakit, bahkan dokter gila tersebut menyembunyikan New-nya dibawah tempat tidur mereka.
Sungguh Tay membenci setiap orang.
Mengapa tidak ada yang mengerti tentang dirinya,mengapa semua orang jahat padanya dan selalu mencoba menyingkirkan new dari dekatnya.
Apakah Tay tidak boleh bahagia.
Ketika memikirkan hal tersebut Tay menangis, berteriak,dan melempari semua barang yang ada didekatnya.
Lalu ia melihat New duduk ditempat tidur dan menghentikan kegiatan mengamuknya, dan memeluk New-nya itu (guling).
Sungguh mama Tay kehabisan akal untuk membuat Tay sadar, berapa banyak cara telah dicoba mama nya namun tidak ada yang berhasil.
Hingga detik ini,pikiran mamanya semakin banyak terbagi.
Mengurus Tay, mengurus saham di perusahaan Tay yang diketahui menurun karena kematian Mild dan beredar kabar bahwa Tay gila, mencoba menelfon dan mencari cara agar Tay bisa berobat dan sembuh dari depresi dan kegilaannya.
Sungguh mama Tay sangat pusing, jika bisa ia ingin membagi tubuhnya dengan banyak bagian, agar bisa terurus semua.
•♪•♪•♪•♪•
Pikiran New semakin hari semakin tak tenang,begitu juga dengan anak diperutnya.
Semakin hari perut New semakin sakit.
Kata Gun hal itu disebabkan karena pikiran New,dan itu membuatnya terus bereaksi dan kontraksi.
Kemungkinan kelahiran New saja jadi maju,kira-kira satu Minggu lagi.
New jadi semakin tidak tenang, sungguh ia takut kejadian tentang Sky dan masa koma dirinya kembali terjadi.
Kali ini jika itu terjadi siapa yang akan merawat anak mereka, Tay saja gila.
New menatap mata anaknya yang tengah tertidur lelap di sampingnya dengan tangan memeluk leher New.
Lucu sekali Pluem.
"Bentar lagi anak mama jadi Abang, jujur mama sedih, mama takut perhatian mama jadi ke bagi dan tidak sepenuhnya ke kamu, karena mama pasti repot mengurus adik kamu yang baru lahir"
"Mama harap Pluem mengerti ya sayang, karena sekarang kita tinggal berdua, Oma kamu sudah pulang, mau gakmau kamu harus ngerti dan jadi anak yang tidak rewel"
"Tapi jangan khawatir nak, mama tetap sayang kamu, nggak ada perbedaan antara kamu dan adik kamu, karena mama cinta kamu dengan sepenuh hati mama"
Ucap New seraya mengelus kepala Pluem.
New menghela nafas pelan.
Mengapa Tuhan memberikan jalan hidupnya sedemikian pelik, apakah di kehidupannya sebelumnya dia adalah penjahat, makanya tuhan menghapus kesalahannya yang terdahulu dengan cobaan yang berliku-liku.
New mengambil handphonenya,memutuskan untuk menelfon mertuanya, sudah 4 hari ini ia tidak menanyakan bagaimana kabar Tay.
Bukan tidak ingin, namun tidak sempat.
Perutnya terus kontraksi dan Pluem selalu ingin berada didekat New, tidak peduli apa yang terjadi.
Hal itu membuat pikiran New tentang Tay teralihkan,paling cuma teringat pas malam saja, ingin mencoba menelfon tapi berpikir pasti mama mertuanya kelelahan dan sudah tertidur.
Handphone New berdering, ia melihat di layar ponsel bahwa mama Tay menelfon.
Ia langsung mengangkat telfon mama Tay,hingga suara diseberang sana membuatnya terpaku, air matanya menetes, jantungnya seakan pergi entah kemana.
Tubuhnya terasa sangat lemas ketika mendengar.
"New,mama dirumah sakit jiwa,Tay masuk rumah sakit atas dasar percobaan bunuh diri, sekarang ia tidak sadarkan dirinya" ucap mama Tay diseberang sana dengan tangisan yang sangat menyakitkannya.
New terdiam dan tidak tau harus bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Go {TAYNEW}
FanfictionBACA SEASON 1 DULU YA! Prahara rumah tangga Tay dan New tidak sampai di Season 1 saja, namun sepertinya kali ini semakin runyam dan membuat banyak pihak harus berkorban. "aku pergi,kuharap kau bahagia,jaga diri baik-baik,aku menyayangimu, selamat ti...