25

4.2K 291 61
                                    

Ini sudah 4 hari sejak kepergian Mild, Tay tidak berhenti menangis, bukan menangisi Mild namun menangisi kesalahannya yang membuat ia ditinggalkan oleh New.

Ia takut New meninggalkan dirinya seperti Mild meninggalkan Tay ketika sedang dalam bertengkar dan tidak baik-baik saja.

Tampak terlihat bahwa Tay kini sedang melamun menghadap ke jendela kamarnya, matanya memandang keluar sana,jauh sekali.

Mama Tay masuk melihat anaknya, ia terus mencoba mengajak Tay mengobrol namun nihil, semua percobaannya tidak membuahkan hasil, Tay tetap diam dan tidak menjawabnya.

Yang ada Tay semakin menangis.

Jujur saja,melihat keadaan anaknya sepelik itu membuat mama Tay sedih, ia takut nanti terjadi sesuatu kepada anaknya.

Meskipun Tay bersalah namun ia tak ingin menghukum Tay sedemikian rupa.

Mamanya berpikir sudah cukup untuk Tay kehilangan Mild dan anaknya lagi, jangan Tay menjadi kehilangan akal.

Ini sudah pukul 9 malam ,Mama Tay mencoba masuk kembali ke kamar Tay, ia membuka pintu kamar Tay, terdengar Tay berbicara diatas kursi. Mama Tay mengerutkan dahi, dengan siapa Tay bicara.

"Kamu akhirnya pulang,kamu tau gak aku kangen banget sama kamu,tapi kenapa kamu pulang sendiri,mana Pluem?" Ucap Tay seraya mengelus guling yang terletak dipangkuan nya.

Mama Tay melihat hal itu langsung mengambil guling tersebut.

"Mama apa-apaan sih,kok main nyentak New dari aku,aku udah lama Lo nggak ngobrol sama dia,aku kangen dia tau" ucap Tay merampas guling yang dipegang oleh mamanya.

"Kamu jangan gila Tay,ini guling,bukan New,bukan New menantu mama"

"Apaansih nggak jelas banget deh mama,udah deh pergi sana keluar,ganggu kebahagiaan aku sama New aja" ucap Tay memeluk guling tersebut dan mendorong mamanya keluar.

Mama Tay terdiam, apa yang anaknya lakukan,apakah Tay sudah menjadi gila?

Ia mendengar Tay berbicara sendiri dari luar kamar Tay, kepala mama Tay pusing,ia memutuskan untuk beristirahat.

Pagi ini Tay kembali berulah, ia membawa guling tersebut ke meja makan, meletakan guling tersebut dikursi, dan mengajaknya makan seraya mengobrol.

Mama Tay yang tengah berada di perpustakaan mendengar kabar itu dari maid yang kebingungan akan sikap Tay.

"Nyonya maaf saya Lancang bertanya, kenapa tuan muda berbicara dengan guling?,saya melihat tuan muda sepertinya tampak bahagia bisa sarapan dengan guling tersebut"

Mama Tay terdiam

"Lalu saya mendengar pembicaraannya dengan guling tersebut bahwa,mereka akan pergi ke mall seusai sarapan nyonya"

"Baiklah terima kasih" ucap mama Tay.

Mama Tay langsung menyusul Tay keruang makan,ia melihat kini Tay sedang menyuapi guling tersebut.

"Tay kamu apa-apaan, tingkah kamu makin lama makin aneh, jangan jadi kek orang gila Tay"

"Mama apaansih,siapa yang gila?aku lagi makan baik-baik sama istri aku,kok mama malah ngatain aku gila, sumpah nggak ngerti lagi aku sama jalan pikiran mama"

"Mama yang nggak ngerti sama kamu,buka mata kamu Tay, itu guling, bukan new, berapa kali mama bilang itu guling bukan New, cobak kamu liat benar benar nak" ucap mama Tay seraya hampir menangis.

Mama Tay meninggalkan Tay yang terdiam.

Ia memutuskan masuk ke kamarnya,dan menelfon New untuk memberi tahu keadaan Tay.

•♪•♪•♪•♪•

Entah kenapa hati New sejak kematian Mild tidak pernah tenang,ia tidak bisa tidur malam, anaknya terus saja menendang dirinya, bahkan Pluem jadi sangat cengeng dan tak mau disentuh oleh orang lain.

Bagaimana keadaan Tay, itu yang selalu New pikirkan selama 4 harian ini, apakah Tay baik-baik saja.

New ingin sekali menelfon mama Tay,cuma ia takut nanti Tay yang mengangkat, jadi dia hanya bisa berdoa seraya menunggu telfon mama Tay.

New telah selesai sarapan dengan anak dan maminya, ia ingin mencuci pakaian yang sudah sangat menggunung di sudut kamarnya.

Ia mendengar telfon berdering,dan langsung saja dengan cepat ia mengangkat handphone tersebut.

"Halo ma, gimana kabar mama,semuanya baik-baik aja kan?Tay gimana ma"

"Mama baik New, nggak, semuanya menjadi mengerikan dan runyam"

"Maksud mama?"

"Tay sepertinya akan menjadi gila"

"Mama jangan bercanda"

"Mama serius New,semua maid dirumah ini juga takut melihat Tay, tiba-tiba ia menangis lalu berteriak,dan sejak kemarin dia selalu membawa guling di pelukannya, ia mengira bahwa guling tersebut adalah kamu"

"Ma,apakah kondisi Tay separah itu,apakah ia makan dengan baik"

"Tidak new,bahkan dia tidak makan,ia tampak sangat kurus sejak kamu tinggalkan dan kematian Mild ini"

"Ma jaga Tay untuk aku ya,aku sayang dia"

"Iya pasti sayang, kan dia anak mama juga"

Telfon ditutup oleh mereka berdua,sejenak New terduduk diatas kasur nya , anaknya menendangnya,seakan tau bahwa mamanya sedang tidak baik-baik saja

Tay gila, Tay gila, Tay gila

Mengapa Tay bisa menjadi sepelik itu.

"Kamu kenapa?mikirin papa kamu juga ya?" Ucapnya seraya mengelus perutnya.

Anaknya menendangnya kembali.

Sungguh New bingung harus bagaimana, hatinya masih sakit untuk bertemu dengan Tay, namun disisi lain ia tidak tega jika Tay menjadi gila.

New memejamkan matanya, setetes air matanya terjatuh.

You Make Me Go {TAYNEW}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang