Jong In terbangun dan ia langsung melihat tubuh nya dan Jennie bergelung dalam selimut yang sama. Jong In ingat tadi malam mereka telah melakukan nya. Jong In mengubah posisinya menjadi duduk dan mengusap wajahnya kasar. Kenapa ia berani melakukan ini? Bersama Jennie?, Jong In merasa ia sudah tidak waras lagi.Jennie tersenyum saat melihat Jong In sudah bangun, ia mendekati pria itu yang duduk di pinggiran ranjang, lalu memeluknya dari belakang.
"Jong In kau sudah bangun?".
Jong In merasa kaku ia menoleh ke arah Jennie kemudian mengangguk. Jennie tersenyum bahagia dan menyandarkan kepalanya di punggung lebar Jong In. Pria itu merasa kaku, entah kenapa ia canggung sekarang kepada Jennie.
Jong In kemudian sedikit melepaskan dirinya dari pelukan Jennie hal itu membuat Jennie mengernyit heran. Pria itu berdiri dan mengenakan pakaian nya kembali. Sedangkan Jennie hanya duduk memperhatikan Jong In.
"Jennie aku harus pulang sekarang, soal tadi malam... Aku minta maaf".
Jennie berdiri dan mendekati Jong In, ia menyentuh punggung pria itu.
"Tidak perlu minta maaf, aku yang meminta kau tinggal".
Jong In menatap ke arah Jennie. "Maafkan aku Jennie, seharusnya aku tidak melakukan nya maaf".
Setelah mengatakan itu Jong In pergi dan meninggalkan Jennie yang terdiam di tempat. Jong In turun ke basement apartemen Jennie dan menyalakan motornya, sepertinya ia tadi malam tidak waras, selain merasa malu kepada Jennie, Jong In merasa dirinya keterlaluan.
Jong In menurunkan helm dan melajukan motornya dengan kencang membelah jalanan kota Seoul. Jong In sadar apa yang di lakukan nya semalam, saat ini posisinya sama seperti Somi, mereka sama-sama berkhianat, Jong In berfikir apakah masa depan indah yang mereka rencanakan masih bisa di lanjutkan bersama.
Jong In teringat akan masa-sama saat mereka sekolah, hal itu begitu indah, saling memahami dan melengkapi kekurangan satu sama lain, hubungan mereka begitu indah dan hampir tidak pernah terjadi perselisihan, hingga Somi berada di bangku kuliah dan kemudian mendapat pekerjaan di Hollwans, dan sekarang semua nya sudah tertupi oleh pengkhianatan. Hal ini tidak akan terjadi bila tidak ada yang memulai, Somi memulai segalanya, dan Jong In berhak mengakhirinya.
***
A
khir pekan merupakan hal yang membosankan bagi Somi, ia tidak tau harus melakukan apa dirumah. Sedangkan Jong In pria itu sudah jarang berada di rumah, mereka tidak lagi perhatian satu sama lain, bahkan hanya berbicara jika ada perlunya saja. Somi juga tidak ambil pusing hal itu lebih bagus.
Somi menonton televisi di ruang tamu jam baru menunjukkan pukul 10 pagi, benar-benar tidak ada hal yang menarik. Sejong sekarang sudah sering bersama Lucas, Somi juga tidak enak menganggu dua orang yang sedang kasmaran itu di akhir pekan.
Hingga akhirnya Somi merasa ada yang mengetuk pintu rumah nya. Tanpa berfikir panjang Somi berjalan ke arah pintu dan membukakan nya. Kali ini Somi benar-benar terkejut saat melihat siapa yang berada di depan nya saat ini.
"Nona Yoon?".
Chaerin tersenyum di depan Somi saat melihat gadis itu terkejut.
"Hai Somi..".
"Bagaimana anda bisa tau tempat tinggal saya? ".
"Hm itu sangat mudah di lakukan, sekarang ganti baju mu, temani aku ke mall".
Somi membulatkan matanya. "Sekarang? Tapi kenapa anda tidak ajak yang lain?".
Chaerin tersenyum dan menyentuh bahu Somi. "Sudahlah sebaiknya ganti baju, dan temani aku tidak ada alasan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With You ✓
Romance[WARNING!!!21+!!] Ketika dua hati terjebak dan tidak memiliki jalan keluar apa yang harus di lakukan? Han Somi seorang gadis sempurna secara fisik terjebak dengan rayuan maut sang CEO, yaitu Oh Sehun. Padahal ia memiliki hati yang harus di jaga ya...