TPWY [S2] 25 : Precious Time

5.7K 266 85
                                    

Bacanya pelan-pelan aja, nikmati Sweet moment di chapter ini...

Dan buat yang di bawah umur, tetap waspada karena di pertengahan ada nc 21+ nya!!🌚

Happy Reading guys.

Stasiun Zurich terlihat tidak begitu ramai karena bukan akhir pekan. Sehun merapihkan syal di leher Somi, kedua tangan mereka saling bergandengan satu sama lain nya seolah tidak terlepaskan lagi. Ketika kereta tiba keduanya pun masuk ke dalam dan mengambil bagian kursi yang telah tersedia.

Keduanya duduk berhadapan, Somi memperhatikan langit yang begitu cerah melalui kaca kereta tersebut. Sehun tak hentinya tersenyum sambil memandangi wajah cantik Somi, hal itu membuat Somi salah tingkah.

"Hei berhenti melihat ke arah ku terus".

"Kau sangat cantik sayang, makanya aku terus memperhatikan mu, memang nya ada yang salah?".

Somi hanya menggeleng dan kembali menatap wajah Sehun sambil menumpukan wajah di kedua tangan nya.

"Apakah aku begitu cantik?".

Sehun mengangguk. "Jika tidak mana mungkin aku tertarik dengan mu saat kita pertama bertemu di mall, lebih tepat nya di toilet sih".

"Ck dasar memandang fisik".

Ucap Somi sambil membuang muka, ia malu jika mengingat kejadian saat pertama mereka bertemu, Sehun hanya tersenyum.

"Tentu saja iya jika tidak mana mungkin ada pepatah yang mengatakan cinta itu dari mata turun ke hati".

Ucap Sehun sambil tersenyum, entah kenapa sekarang Sehun hobi sekali menebar senyuman yang membuat hati Somi tidak karuan, senyuman Sehun membuat pria itu semakin tampan. Rambut Sehun yang semakin memanjang sungguh Somi membenci hal itu, di tambah bulu-bulu halus yang menghiasi dagu nya membuat pria itu terlihat semakin matang, namun Somi benci hal itu, ia benci karena fisik Sehun akan membuat para gadis meliriknya.

"Sehun sudah berapa kali aku katakan potong rambut mu".

Sehun menyentuh rambut nya yang sudah mulai memanjang dan menebal itu.

"Aku tidak ada waktu sayang, seharian terus bersama mu jadi tidak ada waktu khusus untuk memotong rambut, karena waktu bersama mu sangat berharga, memang nya kenapa dengan rambut panjang sih? Apakah aku terlihat jelek?".

Somi menggeleng. "Tapi kau membuat semua gadis-gadis melirik ke arah mu sejak tadi, dan kau tau aku tidak suka".

Sehun memperhatikan sekeliling nya dan benar saja beberapa orang wanita bahkan tersenyum ke arah nya secara terang-terangan, dan Sehun merasa tidak enak lalu membalas senyuman itu. Hal itu membuat mata Somi membulat dan ia menendang tulang kering Sehun.

DUK!!!

"Akhh sakit...".

"Rasakan terus saja tebar senyuman mu yang menyebalkan itu".

Sehun tersenyum lagi tapi lebih tepatnya ia saat itu tertawa sambil mengusap tulang kering nya.

"Maafkan aku sayang kan tidak enak sudah di senyumi lebih dulu".

"Kau menyebalkan, kau hanya bisa tersenyum ke arah ku bukan ke arah mereka, bagaimana sih kau ini, aku lebih baik turun saja lah, kita tidak usah jadi liburan!!".

Somi sudah merengut dan bersiap berdiri untuk turun dari kereta yang belum jalan tersebut. Namun Sehun berdiri dan menahan tangan kekasih nya itu.

"Sayang aku minta maaf, jangan marah kita duduk lagi ya".

"Aku tidak mood lagi, lepaskan tangan ku!!".

Trapped With You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang