29 - How's new life become

358 47 7
                                    

"pagi" bisik Daniel di telinga Jihyo, memeluknya dengan erat juga mencium keningnya lalu segera pergi menuju kamar mandi untuk memulai harinya.

Mata Jihyo terbuka, menghela nafasnya panjang, ini lebih sulit dari pada apa yang sudah dipikirkannya, jauh lebih sulit.

Jihyo terbangun segera menyibak jendela atap dikamarnya yang memberi sinar matahari, segera merapihkan kasur dan pergi membangunkan kedua anaknya.

Seora dan Seojun sudah berpisah kamar sekarang, karena menurut Jihyo mereka akan terbiasa sejak dini jika mulai dari sekarang.

"Seora, wake up" Jihyo mengetuk pintu kamar Seora, membukanya dengan perlahan lalu menemukan anak peremuannya tertidur nyenyak diatas kasur merah muda baru miliknya.

Seora bergeming beberapa saat, lalu terbangun dengan Sendirinya saat menyadari seseorang mengelus rambutnya terus menerus.

"Cepat basuh wajahmu, sarapan bersama Daddy hari ini" ucap Jihyo riang, Seora yang masih mengumpulkan nyawanya juga tersenyum.

"Baik Mom, aku segera turun" Seora menyibak selimutnya dengan riang pergi ke kamar mandi.

Jihyo lalu berjalan ke kamar Seojun, membuka pintu kamarnya dan membangunkannya dengan tenang.

Seojun yang setengah sadar langsung pergi ke kamar mandi dan menyikat giginya juga membasuh wajahnya.

Jihyo turun kebawah, terkejut karena ada seorang wanita sedang memasak didapur dengan apron dan ketangkasan yang terlihat professional.

"Ah Nyonya kau sudah terbangun" Wanita itu membungkuk sebentar lalu mematikan kompor.

"Saya Baek Roah, pembantu rumah tangga disini" Wanita itu kembali membungkuk sekali lagi.

Jihyo mencoba menenangkan dirinya, mengatakan bahwa Baek Roah sudah lewat dari ujian Daniel pasti itu bisa dipercaya.

"Saya Jihyo, panggil Jihyo aja Eoni" Senyum Jihyo ramah.

Roah tersenyum ramah, untuk pertama kalinya ada orang yang menyewa jasanya tetapi memanggilnya dengan sebutan Eoni.

"Panggil Ajhuma saja kalau terbebani" ucap Roah lembut.

"Baiklah, Ajhuma" Senyum Jihyo lalu segera duduk diatas meja makan.

Roah kembali memasak tanpa halangan, kini tangannya disibukan dengan banyak hidangan yang akan disajikan disini.

"Ajhuma, perlu bantuanku?" Tanya Jihyo setelah menenggak segelas air putih.

"Tidak usah repot repot, duduk dan tunggu saja" Roah menolak tawaran Jihyo dengan halus.

Akhirnyaa meja makan pun tertata rapih, Seora dan Seojun yang sedang menonton kartun segera berlari untuk mengisi perut di pagi hari.

Sedangkan Jihyo kembali keatas untuk mengajak Daniel sarapan bersama, saat mengetuk pintu Daniel sedang memakai setelannya di depan kaca.

"Kakak berangkat kerja hari ini?" Tanya Jihyo.

"Iya, kerjaan Kakak numpuk" jawab Daniel sedih.

Daniel memberikan Dasi pilihannya kepada Jihyo, tersenyum seperti orang bodoh dan meminta tolong dengan aksi menggemaskan.

"Sinikan" Jihyo menerima Dasinya dengan tertawa.

Memasangkan dasi di leher Daniel dengan matanya yang teliti, Daniel tersenyum lalu tangannya dilingkarkan ke putaran pinggang Jihyo.

"Kau suka?" Tanya daniel dengan perasaan bangga.

Jihyo tersenyum, menyembunyikan kekhawatirannya dengan mengangguk pasrah.

[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang