VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨•••
"Seokjin tolong siapkan berkas lengkapku hari ini, aku akan mengunjungi perusahan warisanku" ucap Daniel agak keras di Telepon.
"Sudah ku siapkan, kujemput kau lima belas menit lagi" jawab Seokjin cepat lalu mematuskan panggilnya.
Jihyo memotong apel dengan cepat, menyajikannya diatas piring dengan cepat.
"sarapan dulu" Jihyo menarik tangan Daniel duduk di meja makan.
"belum pake dasi" tangan Daniel mau meraih Dasi diatas sofa televisi.
"udah sana dimakan" Jihyo mendorong Daniel dan meraih dasinya dengan cepat.
"Mommy abang ambil roti coklat kakak" Seora menghampiri Jihyo lalu merengek di kakinya.
"ambil lagi yuk di kulkas" Jihyo menggandeng Seora sambil memegangi dasi milik Daniel.
Nayeon yang sudah siap dengan pakaian kerjanya turun dengan cepat, meraih segelas susu yang sudah pasti Jihyo siapkan untuknya.
"bang, mau ke perusahaan hari ini?" tanya Nayeon lalu duduk dimeja makan.
"iya, yuk bareng aja" ucap Daniel.
"sana sama ka Jihyo, aku dijemput Jinyoung aja" Daniel mengangguk lalu menelpon Jin untuk tidak menjemputnya karena dia akan datang sendiri, dengan Jihyo hehe.
"kalo udah makan pake sepatu ya, Mommy keatas dulu mau siap siap" ucap Jihyo lalu berlalri perlahan meuju kamarnya.
Dalam waktu singkat Jihyo kembali dengan setelan Kerjanya yang sederhana, rok span putih sepanjang 3/4 dengan kemeja modis berwarna biru tua sangat cocok dipakainya.
"Ayooo berangkat" ucap Jihyo lalu memberikan tas Seora dan Seojun.
"nih dimakan dulu rotinya" Daniel menarik Jihyo untuk duduk.
"ayo sambil jalan, nanti kamu telat" Jihyo membalutnya segera dengan Tisue.
Daniel tersenyum lalu jalan di belakang Jihyo, ternyata wanita ini lebih kuat dari apa yang dia bayangkan semalam.
Semalam mereka tidak tidur dan lebih memilih menonton sebuah film sampai mereka ketiduran, membahas beberapa hal yang akan menjadi petunjuk di kemudian hari.
Perlahan Daniel tahu pasti, kalau boleh mencintai tanpa pernah bertemu, Daniel sangat mencintai Jihyo sekarang.
"ayo naik" Daniel menggandeng Jihyo, keduanya tertawa lagi.
"Daddy jemput Seora ya nanti siang" tanya Seora di perjalanan.
"kalau udah selesai acaranya ya sayang soalnya ga pasti" jawab Daniel damgan nada sedih.
"yaudah, tapi kalo bisa jemput ya" Seora tersenyum, mungkin besok bisa.
"siap tuan putri, kalo bisa nanti Daddy jemput" Daniel hormat.
Setelah sampai mereka berdua diantar oleh Jihyo dan Daniel masuk kedalam TK mereka, awalnya guru mengira itu pamannya, ternyata ayahnya.
"kaya gini kalo pagi, siapin semuanya?" tanya Daniel di perjalanan menuju kantor perusahaan.
"iya lah, kan Seora Seojun masih kecil eh ditambah kamu, jadi Banyak hehe" Jihyo bercanda.
"udah siap berati kalo ngerawat aku juga" ucap Daniel mencubit pipi Jihyo.
"apasih kak" Jihyo membalikkan badanya sambil tersenyum malu.
"becanda heh" Daniel tertawa keras.
Didalam mobil menuju kantor perusahaan sudah tidak hening, keduanya lebih banyak bicara tidak seperti biasanya.
"aku turun duluan ya, kamu dua menit lagi hitung" ucap Jihyo lalu menutup mobil Daniel.
Faedahnya apa coba, daniel gak sampe kepikiran kaya gitu biar gak ada rumor bertebaran walaupun dia belum resmi dikenalin sama ayahnya.
Belum ada dua menit, Jin udah ngetuk jendela mobil Daniel, keliatan gitu dari dalam kalo Jin pasti misuh misuh gara gara Daniel yang dateng telat.
"pagi pagi jangan bikin gue kesel ya Kudanil, cepetan lo keluarrrrr" itu kalimat pertama yang dia denger setelah dia ngebuka sedikit jendelannya.
"iya santai santai, bentar" Daniel mematikan mesin dan keluar dari mobilnya.
Jin langsung menarik kuncinya dan memberikannya kepada Valet parkir yang disediakan untuk perusahaan.
"ayahmu akan mengenalkan dirimu sekarang ke publik" Jin panik segera menarik Daniel kearah mobil yang dibawanya.
"really? I wait for this so fucking long" Daniel tersenyum sinis.
"ya, ada beberapa naskah pidato yang harus dihapalkan, makanya ayo cepat" Jin berteriak dan memukul bahu Daniel pelan.
"okay, this is gonna be a big deal" Daniel langsung ngacir duluan buat masuk kedalam mobil yang dibuka Jin.
•••
"anak pertamamu?" tanya Sehun rekan kerja Chanyeol.
Chanyeol mengangguk, lalu mencari dimana keberadaan anaknya sekarang, pulang ke negara asal tanpa pemberitahuan apapun.
"dimana anak itu" Chanyeol mengeluarkan handphone dari sakunya dan menelepon seseorang.
Seseorang datang dengan mengetuk pintu masuk ruangan Chanyeol, Daniel masuk dengan santai disampingnya Kim Seokjin berjalan sambil membawa tas kerja di tangan kanannya.
"ayah" Daniel menghampiri Chanyeol dan memeluknya.
"beraninya kau datang tanpa mengabariku huh?" Chanyeol menepuk pundak Daniel.
"aku mengganggu ayah nanti" ucap Daniel.
Daniel menunduk di depan para rekan kerja ayahnya yang sebagian sudah dia ketahui, dia menyapa beberapa orang lalu ikut bergabung perlahan.
"kalo yang sambung Daniel mah saya setuju aja, orang ganteng gini gak kaya bapaknya" ucap Sehun menepuk bahu Daniel.
"mulutmu hun, minta dipecat" kicep dan tu si sehun tersindir keras oleh Chanyeol.
"iya gakpapa mas Daniel aja, kamu wes tua toh Chan, anakmu ini masih seger wes gak kaya kamu" ucap Baekhyun sepihak dengan Sehun.
"emang mau gue kasikan ke dia, cuma tunggu dia sukses dulu ya nggak?" Chanyeol bangit dari duduknyd dan langsung duduk disebelah Daniel.
"wohh bapak kurang ajar" Baekhyun memilih pergi dari ruangan ini.
"loh dia pergi, yaudah Daniel aja" Kai menyetujuinya dengan cepat.
"Siplah, kuy makan" Chanyeol merangkul temannya untuk keluar dari ruangannya.
Terlalu santai, Daniel sampe gatahan pengen ngerubah sitemnya buat lebih kerja bagus, walaupun temen tapi harus tetep profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo
RandomJihyo galak banget, tapi sama twins udah bersahabat, apa karena itu anaknya Daniel? Apa harusnya jihyo gak usah nerima twaran Nayeon waktu itu buat ngerawat dua bayi? Terlanjur Kang Seora sama Kang Seojung terlanjur panggil Park Jihyo dengan sebutan...