9 - Kebun Binatang

641 106 4
                                    

VOTE ✨COMENT✨FOLLOW ME✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨

•••

"beneran gak ikut Nay?" tanya Jihyo sekali lagi.

"kak aku mau kerja, mau ketemu Jinyoung juga hehe" Jihyo mewek lalu masuk kedalam mobil lelaki sipit itu.

"gimana Nayeon jadi?" Jihyo menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"anak Daddy semangat engga ke kebun binatangnya?" Teriak Daniel lalu mengangkat tanganya yang terkepal.

"SEMANGAT" jawab mereka ikut mengepalkan tanganya.

"Mommy engga nih, apa enaknya gajadi aja ya" tanya Daniel.

"jangan dong" jawab Jihyo tak sengaja memegang lengan Daniel.

Daniel emasang wajah datarnya, telinganya memerah sempurna sempurna karena ulah Jihyo yang memasang wajahnya tepat di depan wajahnya.

"sori, ga sengaja" ucap Jihyo lalu kembali duduk tenang.

"SEMANGAT YUK" ucap Jihyo mengepalkan tanganya diatas.

"ayo Daddy nyalain mobilnya" Seora tepuk tangan.

Karena kesalahan yang Jihyo buat sendiri, Daniel masih dengan telinga Merahnya sambil fokus menyetir, akhirnya dia memilih untuk menyalakan lagu anak anak untuk mengajak Seora dan Seojun bernyanyi.

Daniel berbaur kembali dalam hitungan menit, ikut bernyanyi walaupun tidak tahu dan hanya berkata na na na na, Seora saja ketawa mendengarnya.

"Kakak liat itu" Daniel menunjuk poster besar yang bergambar harimau.

"Seora mau liat, cepetan Daddy" Seora antusias lalu menepuk kedua tangangannya sambil tersenyum.

"kakak sabar ya, ini bentar lagi sampai" Daniel menunjuk palang besar yang bertuliskan kebun binatang.

"Seojun mau liat jerapah yang tinggi mom biar Seojun juga ikutan tinggi" Seojun bilang sama Jihyo.

"wah Mom ikut ya biar Mommy juga tinggi" jawab Jihyo antusias.

"iya, Seora mau kaya mommy jadi tinggi" Seora mengatakan dengan lantang.

"kenapa nggak kaya Daddy aja sih? kan lebih tinggi" Daniel cemburu ceritanya, Jihyo mana sempat.

"Daddy jelek, mommy kan cantik kaya Seora" Seora mengibaskan rambutnya.

"heh kalo Daddy jelek kamu juga ikutan jelek tau" Daniel tak terima.

"engga lah, kan aku anaknya Mommy cantik" jawab Seora lalu membuat wajah tersenyum dan menaruh kedua tanganya di dagu.

"kan Mommy sama Daddy yang bikin kamu, kalo Daddy jelek berati kamu juga" jawab Daniel menggoda anaknya.

"Engga, Seora cantiknya kaya Mommy aja" jawab Seora membela lalu mengibaskan rambutnya kembali.

"Seojun juga mau kaya Mommy, Daddy jahat ninggalin Seojun" Jawab Seojung lalu memeluk jihyo dari belakang.

"gak boleh gitu dong, kalo Daddy waktu itu kerja buat Seojun nanti Seojun gak bisa ke kebun binatang" Jawab Jihyo lalu mengelus kepala Seojun.

"tetep aja Daddy gak pernah pulang" ucap Seojun santai lalu mengalihkan pandanganya ke jendela.

Jihyo memberhentikan Daniel yang mau berbicara, Jihyo tahu jika Seojun sedang marah maka dia akan melawan besar ucapan sesuatu yang sangat dia tidak suka, harusnya Daniel tahu itu, batin jihyo.

Setelah sampai di dalam Kebun binatang mereka turun dengan bahagia, tangan Jihyo yang menggandeng Seojun dan tangan Daniel yang menggandeng Seora tampak seperti keluarga kecil bahagia.

"Liat Mommy, kelincinya lucu!" Seora menujuk kelinci putih yang sedang mengendus rumput disampingnya.

Daniel mendatangi toko yang menjual wortel untuk memberikannya kepada kelinci yang ada disana, Seora antusias dan Seojun yang terus mengelus kelinci berwarna oranye disampingnya.

"kasih makan bang itu kelincinya" Daniel duduk di rumput persis dihadapan Seojun.

Mereka nikmatin banget suasana kebun binatang yang lumayan rame itu, pasalnya ini hari Sabtu yang bisa orang libur bisa orang tidak, tapi mereka memutuskan untuk menunjungi kebun binatang.

"mom, Seojun pusing" ucap Seojun pada Jihyo yang sedang mengantri membeli makanan.

"Loh kenapa?" jawab Jihyo lalu menyamakan dirinya dengan Seojun.

"gak tau, pusing" Seojun memeluk jihyo dan menenggelamkan dirinya di bahu Jihyo.

"abang ke dokter ya?" Jihyo berdiri lalu mengelus kepala Seojun.

"gamau mom, ntar disuntik" Seojun menggeleng keras.

"Yaudah ini mau makan atau enggak?" tanya Jihyo sambil menunjuk kepiting bumbu kesukaan Seojun.

"iya mau" Seojun mengangguk.

Setelah membeli makan untuk Seojun Jihyo kembali ke meja makan menghampiri Daniel dan Seora yang sudah memakan makanannya.

"Abang kenapa kok gendong Mommy?" tanya Seora sedikit tak terima.

"sstt, Abang pusing katanya" jawab Jihyo.

"yaudah pulang kita ke dokter sekarang" ucap Daniel berdiri lalu mengambil alih Seojun dari gendongan Jihyo.

"gausah, nanti aku panggil dokter ke rumah aja, dia gak terlalu suka rumah sakit" jawab Jihyo tersenyum, dia mengambil alih Seojun dari gendongan Daniel.

"yaudah ayo pulang" dengan wajah sepenuhnya khawatir Daniel merebut kembali Seojun dalam gendongan Jihyo.

"aku aja yang gendong, kamu jagain Seora" Daniel panik langsung berjalan cepat menuju parkiran.

Seora dan Jihyo hanya mengikutinya dari belakang, kalau menurut Jihyo Daniel itu baru pertamakalinya berlebihan sebagai ayah, tidak tahu apa alasannya.

"aku dokter pribadi mereka Daniel" ucap Jihyo dalam hati.

[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang