18 - Kakek

492 94 6
                                    

VOTE ✨COMENT✨FOLLOW ME✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨

•••

"kalo aku nanti bawa kalian ke rumah ayah boleh nggak?" tanya Daniel lalu duduk disamping Jihyo yang sedang meminum kopinya.

"terserah kamu, tapi jujur aku masih takut sama ibu tiri kamu" ucap Jihyo lalu meletakan kopinya dengan pelan.

"cuma sama ayah kok, lagian ibu tiriku lagi tour eropa kemarin aku kasih tiketnya biar ga ganggu" ucap Daniel tenang.

Jihyo liatin Daniel, otaknya berputar memikirkan berapa mahalnya tiket tour eropa yg dibeli Daniel buat ibu tirinya, jangan sampai Jihyo merepotkan Daniel.

"yaudah ayah kamu suruh kesini aja" ucap Jihyo kembali menyesap kopinya.

"nanti besok sore ya, paling kosong jadwalnya" ucap Daniel lalu merebut kopi dari tangan Jihyo.

"jangan kebanyakan hyo, bunuh diri kamu?" tanya daniel lalu berjalan kearah wastafel.

"apaan si, hari ini baru segelas daniel" ucap Jihyo kesal lalu meringkukkan badanya diatas selimut yang dibawakan Daniel dari kamarnya, sebenarnya dia malu Daniel mengkhawatirkan dirinya.

"udah ya kan kemarin kamu sama aku minum banyak" ucap Daniel membuang lalu mencuci gelasnya secara cepat.

Jihyo kesal, tanganya meraih remote untuk menggantinya menjadi saluran bola yang memang akan ditontonnya bersama Daniel untuk malam ini.

"hyo," Daniel duduk di samping Jihyo merebahkan tubuhnya lalu memeluk pelan Jihyo.

"gamau, mau kopi lagi" ucap Jihyo kesal menolak uluran tangan Daniel yang minta memeluk Jihyo.

"jangan makasaain kamu kalo ngantuk udah tidur aja jangan minum kopi" jawaban Daniel benar, Jihyo sengaja meminum kopi agar matanya tetap terbuka, bagaimanapun juga dia yang paling lelah kan?.

Setelah menjemput si kembar, Jihyo akan mengambil pesanan makanannya untuk si kembar, lalu dirinya mengajak sikembar mengulang apa yang diajarkan di Tk sebentar sebelum mereka berdua bermain sendiri, karena Jihyo harus menyelesaikan tugasnya di ruangan kerja.

Lalu di sore hari dia akan mengawasi les musik Seora dan les Renang Seojun yang memang dilakukan di dalam komplek dimana dia tempati, malam harinya harus membereskan rumah lalu menyiapkan makan malam, tidak ada waktu bersama Daniel kalau bukan malam kan?

"yaudah aku tidur di Kamar" ucap Jihyo lalu berdiri.

Tangan Daniel menarik tangan Jihyo untuk kembali disampingnya, memeluk Jihyo seperti biasa.

"sini aku kasih tau" ucap Daniel di telinga Jihyo.

"aku tau kok kamu pengen punya waktu buat aku, tapi kalo kamu capek tuh istirahat" tangan Daniel mengelus kepala Jihyo dengan lembut.

"kamu capek udah nemenin kembar mulu dari pagi sampe sore"

"aku pindahin mbak yang dirumah aku kesini ya?" tanya Daniel pada Jihyo.

"nanti yang ngerawat rumah kamu siapa, lagian mbak tidur dimana Daniel kan kamarnya udah ngepas" ucap Jihyo.

"itu urusan gampang, liat deh kamu jadi capek gini sampe mau nemenin aku gabisa" ucap Daniel lalu memeluk Jihyo erat.

"Niel please"

"gamau, aku bisa ngerawat mereka sendiri" ucap Jihyo menolak tawaran Daniel.

"tapi kamu capek, nanti kalo sakit gimana coba?" tanya Daniel kembali.

"apaansi kaya pernah liat aku sakit, udah biasa itu daniel...." Jihyo mencubit pipi Daniel dengan keras.

"aku ke kamar dulu, tidurnya jangan kemaleman ntar kamu besok telat" ucap Jihyo.

Emang Daniel tudur di ruang tamu, kan kamarnya pas gada yang kosong jadi terpaksa dia harus tidur di ruang tamu dari pada ga satu atap sama anaknya.

"good night" ucap Daniel lalu membiarkan Jihyo pergi

•••

"permisi" orang itu mencoba mengetuk pintunya sebelum melihat bel yang tersedia.

"sebentar" Jihyo berteriak dari dalam, dia berlari dari ruang kerjanya menuju pintu luar.

"kamu pacarnya Daniel?" tanya orang itu saat Jihyo membuka pintunya.

"bukan pak, saya dari bagian manajemen marketing pak" ucap Jihyo menundukan kepalanya.

"lho kamu? Yang waktu itu diajak buat naik jabatan gak mau ya?" tanya Chanyeol sambil mengingat tulisan tangan Jihyo yang menolak untuk dijadikan ketua manajemen marketing, padahal kan gajinya besar.

"iya pak, saya memang tidak minat" ucap Jihyo lalu tersenyum.

"silahkan pak masuk, saya telepon Daniel dulu ya" ucap Jihyo mengajak Chanyeol masuk kedalam rumah lalu meninggalkannya di ruang tv, karena gak ada ruang tamu.

"ehh bentar" ucapam Chanyeol menghentikan Jihyo.

"ada yang perlu dibantu?" tanya Jihyo sekali lagi.

"cucu saya dimana?" tanya Chanyeol.

Jihyo tau, sebenarnya kakek itu juga merindukan cucunya.

[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang