VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨•••
Jihyo membuka matanya, karena terlalu terbiasa bangun pagi tanpa harus ada yang membangunkan dia bangun paling pagi diantara mereka berempat.Benar, semalan saat Jihyo mengusir Daniel dari kasurnya gagal dan Seojun Seora masuk ketakutan karena dering telepon Nayeon, mereka berempat tidur diatas king zize milik Jihyo.
Kalo dilihat dari dekat, mata Seojun sangat mirip dengan Daniel yang sipit, tetapi wajah Seora lebih mirip Daniel karena hidung bibir dan semuanya yang mirip dengan Daniel.
"kau terbangun tanpa membangunkanku?" Daniel berbicara namun tetap menutup matanya.
"pergilah, Nayeon akan curiga" Jawab jihyo lalu meninggalkan semua orang di kamar itu.
Daniel tersenyum, entah bagaimana bisa ini belum ada sehari bertemu dengan Jihyo secara langsung, tetapi dia merasa sudah mengenalnya, sudah dekat.
Nayeon sudah duduk diatas kursi sambil menyesap teh, baju kerja sudah dipakainya dan tab berada di tangannya, seperti pagi biasanya di hari jumat.
"Seora dan Seojun nggak ada dikamar tuh, tidur sama kakak?" tanya Nayeon, Jihyo hanya mengangguk.
"kak kak, liat ini deh rapat pemegang saham bakal diambil ulang lagi buat tahun ini minggu depan" ucap Nayeon sambil menunjukan tabnya yang berisi undangan.
"oh yaudah, nanti perginya bareng ya" jawab Jihyo enteng.
Iya bener uang gaji pertama mereka sengaja Daniel Investasiin ke perusahaan papanya buat ngedukung dia juga sebenranya, karena gimanapun nanti kalo gak ada yang dukung di rapat pemegang saham dia bakal kalah telak kecuali bapaknya udah mati, kan dia pewaris.
"gila sih Abang, tau bener perhitungan saham perusahaan ayah" Nayeon geleng geleng, Abangnya memang hebat dalam urusan bisnis.
"pagi pagi udah muji aja" Daniel keluar dari kamar Jihyo, Nayeon kaget.
"what the fucking are you doing in Jihyo room" Nayeon melirik kearah Jihyo lalu kearah Daniel.
"berisik, nanti anak anak bangun" Jawab Daniel lalu menonyor kepala Nayeon dengan santai
"Gila kalian, kalo bunda tau dijadiin ayam geprek loh bang" Nayeon kaget lalu duduk kembali di kursinya.
"ini semua juga gara gara lo, stop pasang alarm lingsir wengi biar lo tidur, mereka ketakutan" Daniel dengan santai menuju arah dapur dan mengambil segelas air putih.
"ya namanya juga lupa"
Jihyo bangkit dari duduknya, melihat Daniel yang meminum air putih dengan segarnya membuatnya rindu pada Caffein yang dia koleksi, dia segera mengngambil cangkir putih kesayangannya dan menaruh beberapa bubuk coffee.
"Jihyo, saya mau satu ya" ucap Daniel menepuk punggungnya lalu beranjak pergi kembali ke kamar.
Ohya, dia meminta seuatu dengan benar seperti ini?, jantung Jihyo bahkan yang lebih tidak bisa Dikendalikan karena wajah lelaki itu di pagi ini, beserta tanganya di punggungnya.
"Hwaaaaaaaa" tangisan Seora terdengar dari kamar Jihyo, Jihyo yang panik langsung berlari memasuki kamarnya.
"MOMMY DADDY BOHONG" Seora menangis sambil menunjuk kasur kosong disampingnya.
"Loh engga sayang, Daddy lagi di itu" jawab Jihyo lalu menggendong Seora.
"MANA!, KATANYA MAU JALAN JALAN SAMA SEORA" Seora benar benar menangis di pundak Jihyo.
"Iya kakak itu Daddy lagi mandi, diem deh biar denger airnya" Jihyo menaruh jari telunjuknya di bibir Seora.
Suara derasnya shower terdengar dari dalam kamar mandi, Seora semakin kebingungan karena Daddynya sama sekali tidak buka suara di dalam kamar mandi.
"Daddy, ni Seora cari ni nangis nangis" ucap Jihyo mengetuk pintu kamar mandi.
"iya sebentar kakak, Daddy lagi mandi" Jawab Daniel dari dalam kamar mandi.
"JADI JALAN JALAN YA" Seora berteriak di depan pintu kamar mandi.
"iya kakak, sana Abang dibangunin dulu" Jawab Daniel lalu mematikan showernya.
Seora turun dari gendongan Jihyo lalu lari menuju kasur berusaha membangunkan Seojun yang masih nyaman memeluk bantal guling yang biasa dipakai Jihyo.
"Jihyo, boleh minta tolong?" Daniel berbicara dengan memunculkan kepalanya di sela pintu kamar mandi.
Jihyo refleks menutup matanya, dia tak yakin Daniel membawa sesuatu untuk digunakan sebagai ganti baju.
"aku pakai handuk" Jawab daniel dan meraih tangan Jihyo di yang menutupi matanya.
"eh iya apa kak" Jihyo memutar badannya.
"tolong telponin asisten saya suruh ambil baju ya" ucap Daniel lalu menunjuk meja yang terdapat handphonenya.
"kata sandinya tanggal lahir si kembar" jawab Daniel teriak lalu menutup pintu kamarnya.
Jihyo menyalakan handphone Daniel secara perlahan, dia kaget melihat fotonya bersama si kembar yang diambil oleh Nayeon saat merayakan ulang tahun Jihyo yang ke dua puluh tujuh, dijadikan walpaper oleh Daniel.
Memasukan pin yang dimaksudkan Daniel untuk membuka Handphonenya yaitu tanggal ulang tahun si kembar, membuka kontak dan panggilan terakhir.
"oh iya, namanya Kim Seokjin" teriak Daniel dari kamar mandi.
Jihyo mencarinya lalu menekan telepon untuk Kim Seokjin, walaupun agak lama tapi tetap diangkat.
"Halo, lo kenapasih niel pagi pagi ganggu banget woi" jawab seseorang lalu segera memutuskan panggilnya.
"Dimatiin kak sama Kak Seokjin" jawab Jihyo pelan.
"telpon lagi sambil teriak, GAJI KAMU SAYA POTONG" eh, Jihyo kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo
RandomJihyo galak banget, tapi sama twins udah bersahabat, apa karena itu anaknya Daniel? Apa harusnya jihyo gak usah nerima twaran Nayeon waktu itu buat ngerawat dua bayi? Terlanjur Kang Seora sama Kang Seojung terlanjur panggil Park Jihyo dengan sebutan...