VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨•••
"harusnya ayah menghubungiku sebelum menemui anaku" ucap Daniel.
Chanyeol menunduk, menyesal rasanya dulu ucapan Seulgi masuk kedalam dirinya yang membuatnya selalu ingin merebut cucunya untuk membuat Daniel pulang.
"aku menuruti apa kata Seulgi, hanya itu" Chanyeol mencoba membujuk Daniel.
"ayah tau, Seulgi bahkan hampir melukai anaku dan Jihyo" ucap Daniel kembali kedalam emosinya.
"dia menabrak Jihyo dengan mobil berplat atas namamu dan pergi kerumahku untuk mengambil anakku, bahkan aku tidak melaporkannya karena itu plat atas namamu" ucap Daniel.
Hanya Seulgi yang berani melakukan ini dengan tangan sendiri, Daniel gak bisa bayangin gimana Jihyo harus was was pindah dari Apartmen Daniel ke rumah barunya.
"istrimu keterlaluan, aku kemarin sengaja memberikannya tiket ke eropa sejujurnya bukan tanda terimakasih, tapi aku tidak ingin dia selalu mengganggu keluargaku" ucap Daniel terakhir lalu keluar dari mobil Chanyeol.
Dia berlari masuk lalu menutup pagar rumahnya dengan rapat, Chanyeol menyesal telah melakukan hal bodoh seperti ini, anaknya terluka, cucunya terluka, bahkan Jihyo terluka.
Daniel masuk kedalam rumah, Jihyo sedang duduk di meja makan sambil melamun, entah apa yang sedang dipikirkan Daniel tidak tahu pasti, tapi Jihyo terlihat sangat lelah.
"jangan dipikirin" Daniel meraih kursi disamping Jihyo.
"gak gitu, padahal kalo mereka datang baik baik pake pesan suara yang kakak tulis di perjanjian aku bakalan percaya kok" ucap Jihyo pelan.
"aku ga ngizinin ayahku masuk dulu, apalagi mama tiriku, gila apa yang ada anakku nanti kenapa kenapa" Daniel bercerocos panjang.
"tapi aku udah sering ketemu bunda kakak dulu, terakhir setengah tahun yg lalu bunda kesini buat ambil barang" ucap Jihyo.
"iya aku tahu, bunda kemarin sebelun aku pulang dia yg kasih tau alamatmu" ucap Daniel santai.
"jadi kangen bunda kakak, dulu sering banget aku dibantuin ngerawat" ucap Jihyo.
"mau ke Italy?" tanya Daniel.
"gak mau ngerepotin kakak, gamau ngerepotin bunda, kakak fokus kerja, ke Italy nanti masih bisa" jawab Jihyo lalu segera bangkit dari tempat duduknya.
"kemana? Aku kangen loh malah pergi" ucap Daniel seraya melihat Jihyo yang mulai melangkah menuju lantai dua.
"anakmu belum pada mandi, mommynya juga kekeke" ucap Jihyo tertawa.
"ikutaaaan" teriak Daniel lalu membuntuti langkah Jihyo.
Sebenarnya Daniel mamasang hal tepat, Jihyo bisa melewati ini semua sendirian tanpa bantuan tangannya, pasti lelah rasanya harus menjadi orang tua ditambah beberapa kecaman.
"Mommy Seora mau makan pizza buatan oma boleh engga?" tanya seora saat Jihyo baru keluar dari kamar mandi.
"boleh, tapi mommy telepon oma dulu ya" jawab Jihyo lalu segera meraih ponsel diatas meja makan.
"ibu kamu?" tanya Daniel membuka kulkas dan mengambil sekaleng soda.
"iya" Jawab Jihyo sedikit ragu, mengingat Daniel belum sama sekali mengenal ibunya.
"halo mah" ucap Jihyo didalam telepon.
"Seora minta dibikinin pizza sama mama, aku kerumah atau mama kesini?" tanya Jihyo.
"yaudah bentar aku siap siap ya" ucap Jihyo.
"um, mah" Jihyo belum mengakhiri panggilannya.
"aku kesana bareng ayahnya anak anak" ucap Jihyo pelan
"APA!" Teriakan itu mengejutkan Daniel yang sedang meminum sodanya.
Sudah saatnya kan bertemu dengan orangtua Jihyo, Daniel berdoa ini tidak akan sulit, mengingat Daniel meninggalkan anaknya pada Jihyo.
Cobaan selanjutnya, bertemu calon mertua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo
De TodoJihyo galak banget, tapi sama twins udah bersahabat, apa karena itu anaknya Daniel? Apa harusnya jihyo gak usah nerima twaran Nayeon waktu itu buat ngerawat dua bayi? Terlanjur Kang Seora sama Kang Seojung terlanjur panggil Park Jihyo dengan sebutan...