VOTE ✨
COMENT✨
FOLLOW ME✨•••
"tuan silahkan suapi Seojun" Jihyo menunduk sebentar lalu keluar dari kamar anaknya.Daniel tersenyum kecut, bukan karena apa apa kecuali Jihyo memanggilnya dengan kata 'tuan' seperti membatasi dirinya sendiri.
"Mommy, Seora laper" ucap Seora dibawah yang sedang menonton televisi.
"masih laper ya mau makan apa?" Jihyo melepas jas hitamnya lalu melampirkannya di kursi meja makan.
"terserah Mommy" jawab Seora lalu kembali fokus kepada kartun.
Jihyo perlahan terseyum, mungkin dia harusnya tidak disini bersama dua anak dan lelaki dewasa yang tidak memiliki hubungan dekat apapun, sebenarnya tadi Jihyo cukup sakit hati.
Jihyo memilih untuk tidak memikirkannya, mengambil kembali ayam tadi sempat dia potong lalu mengolahnya untuk makan siang Seora dan Daniel yang tidak sama sekali terlihat kelaparan.
Daniel tersenyum memandangi anak lelakinya yang memiliki mata persis dengannya, Seojun yang tadi marah karena Daniel meninggalkan dirinya sejak kecil, Daniel tahu itu akan terjadi, mengingat Jihyo juga tidak kenal sama sekali dengan Daniel.
"daddy" Seojun memegang tangan Daniel.
"abang mau apa, pipis, mau makan lagi atau minum lagi?" Daniel terburu buru mengambil air di sampingnya.
"engga dad, mau minta maaf" Seojun mengalihkan padangannya.
"oh, kirain apa" Daniel sedikit tertawa, lalu merasa canggung.
"maafin abang ya dad kalo jahat tadi sama daddy" Seojun pegang tangan daddynya.
"iya gapapa, maafin daddy ya tinggalin Seojun lama lama" Daniel mengelus rambut Seojun.
"sekarang Seojun tidur biar cepet sembuh, kalo Seojun sakit kaya gini siapa yang sembuhin?" tanya Daniel menaikan selimut Seojun.
"Mommy lah, udah sana Seojun mau tidur" usir Seojun lalu mematikan lampu kamarnya sendiri.
Daniel keluar dari kamar Seojun, dia mencium wangi ayam yang berasal dari bawah, dia ingin segera turun dan meminta maaf kepada Jihyo tentang semuanya, tapi bagaimana caranya.
"Daddy!" Seora berteriak melihat Daniel yang turun dari tangga.
Jihyo yang sedang meminum ice Americano menemani Seora yang sedang memakan makan siangnnya, Jihyo hanya tersenyum tipis seperti biasanya, padahal Daniel tahu dia sakit hati.
"kakak mau makan?" tanya Jihyo saat Daniel sudah duduk di samping Seora.
Daniel tersenyum, Jihyo sudah mengganti nama panggilannya lagi, mungkin wanita itu semakin menyembunyikan rasa sakitnya.
"boleh, masakan kamu ya?" Daniel mengangguk.
Jihyo tersenyum lalu bangun untuk mengambilkan Daniel makanan yang tadi sudah dibuat olehnya, memasukan sayuran yang sudah menjadi salad kedalam mangkok, satu cup nasi lalu potongan ayam panggang tepat diatas piring.
Jihyo menyajikan makannannya kehdapan Daniel, Daniel yang melihantnya saja sudah ingin memakan semuanya, tangan Jihyo meraih piring kotor Seora dicucinya diwastafel lalu segera beranjak dari meja makan.
"Jihyo" ucap Daniel pelan
"kenapa?" Jihyo berbalik, melihat Daniel yang sedang memakan makanannya.
"nanti sore kamu siap siap ya, saya mau ajak kamu keluar" ucap Daniel.
"sama si kembar?" tanya Jihyo sekali lagi
"enggak, saya sama kamu aja" Daniel tersenyum.
Jihyo tersenyum lalu masuk kedalam ruang kerjannya untuk mengerjakan beberapa tugas yang dia tinggalkan tadi pagi, menyalakan komputernya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi Total] (Bu)kan Mommy twins - Daniel • Jihyo
RandomJihyo galak banget, tapi sama twins udah bersahabat, apa karena itu anaknya Daniel? Apa harusnya jihyo gak usah nerima twaran Nayeon waktu itu buat ngerawat dua bayi? Terlanjur Kang Seora sama Kang Seojung terlanjur panggil Park Jihyo dengan sebutan...