Twenty Six

3.4K 292 84
                                    

Sakura terbangun pada tengah malam, secara spontan menyentuh dadanya yang biasa sesak. Namun malam ini, dia tidak merasakannya. Seolah ada beban yang terlepas darinya, begitu ringan sampai Sakura ingin sekali tersenyum.

"Tidur lagi, ini masih belum pagi, " gerutu seseorang di sampingnya.

Sakura hampir menjerit karena suara yang kurang ajar itu berasal dari selimutnya yang bergerak-gerak di sisinya.

"Sasuke!" Pekik Sakura. Sakura bisa menebak dengan jelas Sasuke yang mana---yang bisa dengan seenak jidatnya masuk ke kamar gadis dan tidur tanpa merasa berdosa.

"Apa yang kau lakukan di ranjangku?" Tanya Sakura yang tadinya tersenyum manis sekarang tersenyum mengerikan.

"Tidur, apa lagi. Aku sudah membereskan masalahmu, jadi badanku agak lelah. Zzz..."

Sasuke melanjutkan tidurnya seolah enggan untuk bangun.

'Membereskan masalahku? Apa itu artinya Rudolf sudah---' Sakura tidak percaya jika pria ini begitu mudah membereskan seseorang. Entah dia harus bersyukur atau takut pada pria ini. Yang pasti Sakura merasakan hujan perhatian dari Sasuke yang gila ini.

Yah, Sasuke yang dingin sangat mempesona, tapi dia tidak meringankan beban apapun darinya. Dia terlalu pemikir dan banyak memiliki pertimbangan. Sangat berbeda dengan Sasuke yang tengil ini, kemunculannya beberapa hari yang lalu justru menyelesaikan masalahnya bahkan tanpa ia sadari.

Dari sinilah Sakura memutuskan jika Sasuke yang ini tidak berbahaya untuknya. Gadis itu pun ikut merebahkan tubuhnya di sisi Sasuke yang sudah tertidur. Mungkin saja ada hal mengejutkan yang pria ini sampaikan esok hari.

Pagi hari tiba membangunkan Sasuke yang kemarin tidur seperti orang mati. Saat matanya terbuka, dia teringat jika menyusup ke kamar Sakura. Sasuke pun menoleh ke arah gadia yang terlelap di sisinya.

"Kebetulan, pagi-pagi aku mendapatkan sarapan yang bagus."

Sasuke yang dalam posisi bergairah di pagi hari tidak bisa menahan diri. Dia membuka gaun tidur Sakura yang masih terlelap.

"Wow aku suka ini. Ahaha fu*k me."

Sikap bar-bar Sasuke tidak akan mau memikirkan bagaimana reaksi Sakura ketika ia perkosa dengan kurang ajar untuk kedua kalinya.

"Mh..."

Sakura melenguh tanpa sadar jika tubuhnya sedang dinikmati oleh pria nakal yang pernah memperkosanya. Dalam tidurnya dia merasa tubuhnya sangat geli karena disuap benda licin dan elastis.

"Oh!" Pekik Sakura saat kehangat mulut Sasuke berada tepat di puncak dadanya. Lidah pria itu memainkan buah Cerry yang ia miliki.

"Sasuke apa yang kau lakukan!"

"Aku hanya mengambil hakku." Sasuke menjawab acuh tak acuh sembari melebarkan kaki Sakura.

Sakura terkejut dengan tindakan tanpa basa basi Sasuke. "Eh... Sasuke...Hak apanya!? Oh!"

"Aku sudah membunuh Rudolf. Jadi kau tidak lagi memiliki beban kan?"

Tubuh Sakura membeku. Dia tak percaya jika pria yang sedang menenggelamkan wajahnya pada bagian intimnya, membunuh seseorang untuknya. Ini adalah hal paling romantis yang pernah ia rasakan. Nyatanya Sasuke yang ini benar-benar memikirkan perasaannya yang terbebani dendam.

Mendapati perlawanan Sakura yang berhenti, Sasuke tidak melewatkan kesempatan. Dia melepas pakaian yang sedari tadi mengganggunya.

"Aku akan memilikimu. "

Sakura yang kepalanya kosong bahkan tidak bisa bereaksi atas apa yang Sasuke tengil katakan. Di otaknya hanya memikirkan beban yang hilang dari pundaknya selama bertahun-tahun. Hingga tak terasa buliran bening menetes di pipi tak kala Sasuke sudah bersatu dengannya.

Tbc.

Happy birth day Momy bersurai pink, Sakura Uchiha. The Queen of Uchiha hearts.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Le Meilleur Gagne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang