Ini masih flashback ya tp aq nulis dengan sudut pandang Sakura pov.
Pernahkah kau merasakan ingin melakukan sesuatu dengan begitu butuk tapi tidak bisa melakukannya. Juga tidak mampu membayangkan bagaimana pengaruhnya dalam hidupmu jika benar-benar tidak mampu melakukannya.
Aku menghabiskan waktu remaja di Cambrige dengan berkutat pada bidang pendidikan sebagai langkah awal menuju tujuan besar yang harus aku capai. Memasang wajah dengan tersenyum manis, mengikuti kegiatan sosial serta memupuk imej bak malaikat aku lakukan hanya untuk mempermudah sesuatu yang menjadi tujuan hidupku---meski tujuan hidupku sangat tidak mudah. Tujuan utama dengan melihat Mei hancur seperti yang ia lakukan pada ibu.
Sebuah tujuan mengerikan yang berasal dari kegelapan dendam dan terus menggerogotiku hingga aku kesulitan menjaga otakku tetap waras. Lalu memaksaku bersandiwara menjadi malaikat dan mendapatkan julukan American sweetheart bersama sosialita lainnya.
Empat tahun sudah berlalu sejak kematian ibuku. Dari yang aku dengar dari para pelayan, ayahku sudah sepenuhnya jatuh pada kekuatan pesona Mei. Wanita licik yang memiliki identitas dari dunia hitam.
Fakta yang lebih mengejutkan mengenai jati diri seorang Mei adalah, ia berhubungan langsung dengan Roussian Mafia. Mafia yang menjadi baking beberapa pengusaha demi memperlancar menyelundupan senjata dan kartel narkoba mereka. Aku menebak jika mereka menginginkan perusahaan ekspedisi ayahku untuk memperlancar penyelundupan ilegal. Dan Mei adalah salah satu pion yang mereka keluarkan untuk menguasai perusahaan HA express.
Informasi ini aku ketahui dari Yahiko dan Konan yang merupakan pemimpin dari salah satu cabang Yakuza Tokyo---Gamakuchi-Gumi. Dalam beberapa tahun ini, ternyata dua orang gangster yang dekat denganku mampu menjadi anggota kehormatan Yakuza terkaya yang pernah aku ketahui. Tak pernah kubayangkan jika kehidupan keluarga baik-baik kami diusik oleh mafia.
Aku mengalihkan tatapanku pada taman mawar. Bunga yang sama yang tumbuh di taman kediaman Haruno. Itu mengingatkanku pada ayah yang selalu menyukai keindahan mawar. Mungkin saja saat ini ia mengibaratkan Mei seperti yang ia rawat.
"Astaga, apa ayah tidak tau hal ini sama sekali atau menutup mata karena tergila-gila pada jalang itu?" geruruku tak sabar.
Tak.
Tak.Bunyi yang timbul akibat ketukan kukuku di meja. Menghabiskan waktu untuk berpikir sebelum memutuskan sesuatu.
Drrrt.
Suara telepon yang berbunyi menyentakku dari ribuan rencana yang aku lamunkan. Itu berasal dari kepala pelayan. Sesaat kemudian aku berlari dan menuju mobil menuju bandara. Aku memesan penerbangan tercepat agar aku tiba di kediaman Haruno secepatnya.
Ayah nona dalam kondisi terlemah. Tolong segera pulang.
<<>>
Akhirnya aku berada di pesawat. Dan akhirnya pesawat ini terbang. Meski sangat aneh mendapatkan tiket pesawat VIP dengan harga murah, tapi aku cukup bersyukur.
Keheningan membuatku mengerutkan alis. Kenyataan jika kondisi yang berlebihan untuk pesawat komersil memukul kepalaku seperti kejutan listrik. Aku hampir melonjak dari kursi penumpang ketika menyadari jika sedang berada dalam situasi buruk.
'Mengapa aku tidak sadar jika sedang berada di pesawat pribadi orang lain!'
Ketenagangan beberapa saat lalu memudar. Aku mulai meremas-remas rok sutra yang aku kenakan. Menunggu siapa pemangsa yang menggiringku datang ke pesawatnya.
"Ku harap kau menikmati penerbangannya, " sebuah sapaan seksi menggetarkan daun telingaku. Dia muncul dari balik ruang pilot pesawat.
Oh Tuhan. Dia adalah pria itu. Orang yang terakhir kutemui di Manhattan sebelum mengasingkan diri ke Cambrige. Dengan kaos V-neck biru tua yang dipadu dengan celana berwarna lebih gelap. Dia nampak seperti pria sukses.
Aku tidak menghindari tatapannya. Justru mengamati dengan tegas pria di depanku. Berusaha menemukan bagian mana yang harus kupukul untuk melumpuhkannya. Sayangnya itu tidak berhasil. Pria di depanku terlihat keras karena ototnya yang tersembunyi di balik kaos itu.
"Apa yang sudah anda lakukan, Sir? " tanyaku lirih. Dengan perpaduan rasa takut dan terpesona berhasil menggetarkan suaraku dengan sukses.
"Jangan takut, Nona. Aku hanya memberi bantuan pada gadis yang terlihat kebingungan dan putus asa untuk mencari tiket ke Manhattan secepatnya. "
Demi Tuhan, suaranya bahkan selezat penampilannya.
"Pertolongan yang tidak diinginkan adalah Jenderal yang tidak diharapkan. "
Aku menjawab dengan sebuah istilah untuk mengungkapkan betapa aku merasa tidak nyaman dengan kebaikannya dan segala sesuatu yang pria itu miliki. Semua karena penampil fisiknya yang terlalu sempurna hingga hampir terasa tidak nyata. Otakku terancam gagal berpikir rasional karena dihadapkan pada pria pertama yang mampu membuatku berpikir tentang seks. Semua yang berhubungan dengan perasaan, hormon dan seks akan membuat bodoh. Maka hal tersebut adalah hal terakhir yang aku butuhkan sebelum membuat Mei hancur.
"Tolong jangan menolaknya Miss Cerry. "
"Cerry? "
"Rambutmu seperti buah itu. Aku suka memanggilmu Cerry. "
"Sekali lagi tuan. Aku khawatir karena kebaikanmu membebani ku, lalu aku tidak menyukai panggilan itu. A-aku tidak semanis itu. "
Aku adalah pendendam."Baiklah, maafkan aku karena membebani mu. Tapi aku sangat ingin mengenal gadis yang berkutat pada kegiatan sosial bersama wanita sosialita berbibir merah tanpa merasa risih sedikit pun."
"Apa kau mengenalku? "
"Miss Sakura Haruno. Camb-Sweet heart karena acara amalnya dan tidak segan-segan menggendong nenek yang terjatuh ke rumah sakit. "
Aku menatap pria ini ngeri. "Jadi ada orang asing yang menguntitku. Katakan apa kau menguntitku? "
"Aku Sasuke Uchiha. Dan perkenalan ini membuat kita bukan orang asing. Satu lagi, kejadian tadi bukan karena aku menguntit tapi karena secara kebetulan aku berada di sana saat kau melakukan aksi luar biasa dengan bokong indah dan kuku akrilik paris mu. "
Dia membuatku terdiam. Segala balasan yang ia ucapkan tidak mampu untuk kubalas. Dasar pengusaha. Mereka terlalu keras kepala dan tidak mau mengalah.
Tbc.
Vote 300 lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Meilleur Gagne
FanfictionBalas dendam, ambisi, hasrat semua bersatu membentuk sebuah karakter baru pada diri Sakura. Demi balas dendam ia memiliki ambisi gelap yang menakutkan. Semua menyeretnya dalam hasrat gelap yang semestinya tak kan pernah ada. Namun ia terjatuh begitu...