Bersama pria di butik adalah pengalaman pertama. Sungguh menyedihkan ketika menyadari jika waktu sudah lama terlewat untuk bersenang-senang bersama teman dan menggila ketika belanja. Saat di bangku kuliah seharusnya aku memanjakan diri bersama Yahiko dan Konan. Membeli baju, mendaki, berjemur di pulau Karibia atau semacamnya. Namun waktu tidak mengijinkan karena beratnya masalah akibat perselingkuhan ayah dan Mey. Saat itu Mey wanita yang mampu mengontrol ayah seperti boneka. Bahkan karena cintanya yang buta, ayah tidak sadar jika Mey meracuninya dengan sangat rapi. Mana mungkin aku bersenang-senang sementara ada wanita yang bersenang-senang di atas penderitaan ibu tanpa rasa bersalah.
"Hei, mengapa kau melamun. " Sasuke berhasil membuat penghuni butik Gucci menangis haru karena bertemu dengan pria setampan dirinya.
Aku menatap pakaian yang berada di tangan dan yang dipegang oleh pelayan toko. Sasuke nampaknya memiliki tekad memborong seluruh isi toko karena menginginkan mereka singgah di tubuhku satu demi satu. Sejujurnya yang pakaian yang ia pilih adalah lusinan pakaian menerawang yang bahkan tidak bisa aku pakai keluar kamar.
"Ini... Pertama kali aku belanja ditemani seseorang."
Rupanya terjadi kesalahpahaman di sini. Kalimatku jelas tidak bermaksud memprovikasinya untuk mendapatkan simpati atau sebuah pelukan. Sayangnya dia menganggap niatku demikian. "Ugh... Kau semakin menggemaskan jika berwajah muram seperti itu. Tolong jangan bunuh aku dengan pesonamu, Saku." Dia kembali berbisik dengan senyum miring yang seksi. Tubuhnya bahkan mampu menutupi tubuhku seutuhnya dari pandangan seseorang.
"Sasuke, kendalikan dirimu. "
"Aku tidak tau caranya, ajari aku Saku. "
"Sasuke..."
Aku tidak tau apa yang ada di pikiran pria ini. Padahal dia tau jika ada banyak karyawan di sini. Mereka siap merekam apapun yang bisa mereka liat untuk dijadikan khayalam malam ini.
Akhirnya dia membawaku pergi dari tempat-tempat yang membuat wanita kalap sehingga menghabiskan uang belanjanya. Tidak ada wanita bohemia yang mampu menolak daya tarik gaun-gaun yang mempercantik mereka. Bahkan jika itu artinya mereka menguras kartu kreditnya sampai batasnya.
Akhirnya dia menghentikan Axton martin-nya di sebuah klub malam yang berada di bawah tanah. Kerlip-kerlip cahaya mulai terlihat di jalan yang melewati jalan bawah tanah. Aku bahkan tidak bisa melihat dengan benar bagaimana jalan ini dibingkai dengan tiang beton sebab hanya jalan yang disorot oleh deretan lampu - lampu yang berdiri.
Saat Sasuke memarkirkan mobilnya, sekumpulan pria berseragam mengesankan menyambutnya. Mereka membungkuk hormat saat pria yang ketampanannya melanggar hukum itu keluar dari mobil dan memutarinya untuk membukakan mobil untukku.
"Ayo. ''
Uluran tangannya jelas aku sambut karena yakin jika sedang berada di wilayah yang sama sekali tidak bisa aku jangkau. Jalan bawah tanah yang kami lewati tadi seolah menjadi batas pemisah antara dunia luar dan tempat yang aku pijak sekarang.
"Apa kau takut? " tanya Sasuke, kali ini dia tampil dengan senyum kekanakan yang justru menakutkan. Dia sangat berbeda dengan orang yang bersamaku beberapa saat yang lalu.
"Tidak, aku masih ingin melihat wanita itu menderita. "
"Itu baru semangat. "
Telapak tangan Sasuke berada di pinggang bawahku dan mendorong lembut tubuhku untuk mengokutinya. Kami pun melewati pria-pria tanpa ekspresi yang berjajar rapi.
Samar-samar alunan musik mulai terdengar. Aku semakin penasaran dengan apa yang tersaji diantara pintu lengkung ganda yang siap di buka. Dan memang pemandangan menakjubkan. Ini adalah hiburan terbesar yang menyerupai Las Vegas. Sungguh luar biasa.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Meilleur Gagne
Hayran KurguBalas dendam, ambisi, hasrat semua bersatu membentuk sebuah karakter baru pada diri Sakura. Demi balas dendam ia memiliki ambisi gelap yang menakutkan. Semua menyeretnya dalam hasrat gelap yang semestinya tak kan pernah ada. Namun ia terjatuh begitu...