Situasi lebih gawat dari yang aku pikirkan. Punggungku serasa mendingin usai mengetahui dalang di balik hancurnya keluargaku. Ini bearti aku memiliki musuh yang jauh lebih kuat dari pada yang kuperkirakan. Otakku harus bekerja lebih keras dari sebelumnya. Untuk itu aku harus menemui Yahiko sekarang.
Pertama yang harus kulakukan adalah memastikan tidak ada yang tau jika aku keluar dari rumah. Jadi memastikan mereka bergelung di kamar harus dilakukan.
Di layar Mei tertidur lelap usai klimaks yang ia dapatkan dari berkencan dengan benda-benda penghasil kenikmatan itu. Itu bagus, terlebih para pelayan juga tidak ada yang berseliweran di koridor dan tidur.
Aku menutup laptop dan berpakaian seperti gadis yang terkesan mencari pria. Wig merah bata aku kenakan untuk menyamarkan identitas. Sepatu high heels bertali yang dihias berlian menghias kakiku sehingga terlihat mewah. Rok kulit mini dipadukan blazer berwarna wine membuatku mencolok tapi tidak murahan. Ada tali kecil yang disemati berlian kecil.
"Oh aku sangat menyukai fashion. "
Usai berdandan, aku melangkah ke lorong yang terhubung dengan bagasi mobil di rumah kosong yang berada di sebelah mansion Haruno. Ruang rahasia yang bahkan ayahku tidak tau keberadaannya. Dan ini kutemukan sebulan yang lalu ketika Mei menghilang setelah pemakaman ayahku. Suatu keberuntungan yang tak terduga.
Berjalan menyelusuri lorong bawah tanah yang berada di balik dinding ruangan kerja rahasia ayahku, akhirnya aku sampai di rumah kosong yang kumaksud. Rumah ini tidak terlalu besar dan bercat kuning. Tidak ada yang istimewa dari dekorasi atau furniture yang melengkapi rumah. Hanya saja, aku menyukai hiasan dinding kepala rusa atau bulu harimau yang melapisi kursi di depan perapian. Mungkin saja ini bahan penyimpanan benda hasil buruan kakek moyangku.
Usai mengagumi benda tak biasa yang tak pernah membuatku bosan. Aku menuju ke garasi dan memilih mobil Audi untuk menuju ke tempat Yahiko. Sebelum mobil melaju aku menghubunginya agar menungguku di club.
"Hello, Angel? "
"Masalahku jauh lebih buruk dari yang aku duga. "
"Apa itu? Dengan senang hati aku akan menghancurkan masalahmu. Ya ampun, seharusnya kau membiarkan Mei aku habisi agar senyummu tidak luntur. "
"Rudolf T-Rama. Kartel narkoba terkutuk itu ternyata ada di balik semua ini. "
Hening. Yahiko seperti tau seberapa besar masalah ini.
"Kita perlu bicara langsung Angel. Ada kata-kata tabu yang tidak boleh kita sebutkan jika kita tidak ingin dilacak agen pemerintah. "
"Oh, maafkan aku. "
Mobilku pun melaju meninggalkan rumah unik temuanku. Dan sekarang, aku bukan Sakura Haruno putri manis dari keluarga Haruno. Melainkan wanita yang memburu mangsanya untuk dendam.
Melewati jalanan Avenue street, aku berhasil sampai kelap malam. Dua penjaga bertubuh tinggi, besar, gempal dan berotot menyambutku di depan pintu masuk kelap. Mereka mengamati penampilanku dari ujung kaki hingga kepala sebelum menyuruhku masuk. Yahiko pasti sudah mewanti-wanti mereka.
Ruangan berkedip karena cahaya lampu menyambutku. Aku mengedarkan pandangan menuju ke sekeliling meja-meja di mana kursinya terpenuhi. Dan pencarianku terhenti pada pria bersurai orange yang memakai jaket kulit yang sedikit menutupi kaos V neck hitam yang ia kenakan. Celana jeans berhias robekan artistik menambah kesan sembrono namun berkelas pada Yahiko. Jelas semua bahan yang ia kenakan tidak murah. Aku bahkan bisa melihat merk berlabel yang harganya mampu membeli sebuah mobil.
Seolah kami tidak saling mengenal, aku mengabaikan Yahiko. Berpura-pura seolah kami bertemu secara tidak sengaja. Meja bar tempat terbaik untuk berpura-pura berkenalan.
"Satu tequila untuk gadis cantik ini. "
Yahiko secara natural duduk di sebelahku seolah ingin berkenalan.
"Terima kasih. "
Mata Yahiko berkilat, "Kau cocok dengan rambut merah bata. "
"Kau juga cocok dengan jaket kulit. "
Beberapa menit kemudian dia mendekat ke arahku. Menempelkan sikunya ke meja dan seolah mengurungku dengan tubuhnya. Mendekatkan wajahnya ke telingaku. Posisi kami nampak intim, romantis. Tidak ada yang tau jika pembicaraan kami jauh dari kata romantis.
"Di mana aku bisa mendapatkan Rudolf? Aku butuh informasi untuk menghancurkan bajingan itu. "
"Dia terlalu berbahaya, Sakura. Aku tidak bisa membiarkanmu berhubungan dengan pria berbahaya seperti itu. "
"Tapi aku tidak bisa membiarkan bajingan yang memporak-porandakan keluargaku lolos, " desisku pada Yahiko. Tentu saja dengan wajah yang tersenyum.
"Dengar Angel. Tidak ada celah sedikit pun untuk mendekatinya. Dia tidak pernah menanggalkan pertahanannya meski sejenak. Yah, kecuali saat sedang bercinta dengan jalang. "
Aku terdiam. Menyamar untuk membunuh bajingan itu dengan menyamar menjadi jalang sangat berbahaya. Terlebih aku tidak menguasai ilmu bela diri.
"Jangan bilang kau akan menyamar menjadi jalang, Sakura. "
"Aku bisa melakukannya jika berlatih ilmu bela diri terlebih dahulu."
"Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu. " Yahiko menatap tajam ke arahku.
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Bahkan FB* kesulitan menangkap pria itu karena kurangnya bukti. " Senyumku semakin indah.
"Ada, dekati pria ini maka kau bisa mendapatkan akses berhubungan dengan Rudolf. Namanya Leonardo Collpa. " Yahiko menyodorkan foto pria di mejaku.
Mau tak mau mataku melirik ke foto di meja yang sedikit bersembunyi dari balik lenganku. Aku hampir terjungkal ketika melihat wajah siapa yang ada di foto itu.
Sasuke Uchiha!
"Aku tak menyangka jika kau sangat nakal, Sweety. "
Dan sekarang aku bahkan mendengar suara baritonnya yang menghanyutkan. Yahiko bahkan hampir melompat dari kursinya saat tau pria yang ia bicarakan muncul di belakang tubuhku. Aku tau jika kami hampir mengalami serangan jantung bersama.
Untung saja Yahiko mengambil foto itu.
"Kau kekasihnya? " tanya Yahiko yang langsung bersikap seperti cassanova.
Dan Sasuke pun membalas dengan dingin. "Enyahlah. "
Sasuke tidak tau jika pengusiran yang ia lakukan pada Yahiko membuatku lega.
Yahiko mengangkat kedua tangan seperti orang menyerah dan pergi. Aku pun terpaksa memerankan kembali gadis malaikat polos yang penasaran terhadap dunia malam.
"Daddy... "
Sasuke mengangkat satu alis seksi. Penampilannya bahkan sangat seksi hingga membuatku terkejut.
"Rupanya nasib tidak membiarkan kita berpisah, Sweety. "
Sayangnya seringai di bibirnya membuatku merinding.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Meilleur Gagne
FanfictionBalas dendam, ambisi, hasrat semua bersatu membentuk sebuah karakter baru pada diri Sakura. Demi balas dendam ia memiliki ambisi gelap yang menakutkan. Semua menyeretnya dalam hasrat gelap yang semestinya tak kan pernah ada. Namun ia terjatuh begitu...