Ternyata melihat hal yang mengerikan yang terjadi pada Mey tidak membuatku merasa lebih baik. Seharusnya perasaanku puas, senang dan bahagia dengan apa yang menimpanya. Pembalasan yang setimpal atas apa yang terjadi pada ibu dan ayahku. Anehnya semua itu tidak terjadi. Aku malah merasakan sebuah kekosongan yang belum pernah terjadi padaku.
Selama ini aku hanya berkutat pada balas dendam menghancurkan Mey. Segala upaya yang aku lakukan agar mempermulus jalan mengusir wanita itu tanpa ada skandal yang terjadi di antara kalangan atas yang bisa mempengaruhi perusahaan. Menjadi gadis baik hati yang memiliki jiwa sosial.
Ya, itu rencana demi kelangsungan perusahaan. Bagaimana orang akan percaya pada gadis yang tiba-tiba mengusir ibu tirinya padahal tidak ada masalah yang terjadi. Itulah mengapa aku menghabiskan waktu bergaul dengan pemilik yayasan sosial yang juga berteman dengan para pengusaha. Semua bertambah sempurna karena ayah dan Mey tidak curiga, justru mendukungku. Padahal itu adalah pijakan yang aku gunakan untuk mewaspadai hari ketika orang-orang yang pernah bergaul denganku dan Mey, melihat Mey dalam kondisi menyedihkan. Tidak akan ada yang tidak percaya jika aku menyebarkan berita dia kabur setelah membawa banyak uang lalu berakhir menjadi tukang bersih-bersih. Siapa yang akan mencurigai gadis berhati malaikat?
Anehnya, sekarang setelah Mey dalam kondisi buruk aku merasa kehilangan sebagian tujuan hidupku. Ada rasa hampa yang menyadarkanku jika aku membuang energi percuma hanya karena balas dendam. Sayangnya aku tidak mau berhenti. Masih ada T-rama yang harus bernasib sama seperti Mey.
Tidak seperti Mey yang mudah disingkirkan, T-rama juga memiliki koneksi dunia hitam yang memiliki sejarah panjang. Aku harus memutar otak untuk menekannya, dan disinilah peran Sasuke. Aku ingin memanfaatkan sebaik-baiknya pria yang tidak aku ketahui kedalaman kekuasaannya.
"Ayo kesana. "
Sasuke mengandengku ke tempat pria-pria berjas mempertaruhkan uangnya. Mereka diapit wanita berbody seksi di kanan dan kirinya. Berharap jika pria itu akan menjadi salah satu yang disetujui untuk menghabiskan malam.
"Kita bermain blackjack? " tanyaku. Jika orang jenius atau mampu mengingat kartu-kartu yang dikeluarkan bandar maka pemainan ini tidak sulit di menangkan. Ini tentang hanya mengingat kartu dan menggunakan probabilitas matematika. Bukan trik seperti film-film yang terkenal.
"Kau mau bermain, Sasuke? " Rudolf atau T-rama datang. Dia menyeringai sambil mendekat. Yang membuatku khawatir, Rudolf tidak mengalihkan pandangannya dariku meski sebentar. Sebuah tindakan konfrontasi langsung pada Sasuke.
"Ya, " jawab Sasuke singkat. Kemudian aku merasakan tarikan lembut tali kuat pada pinggangku sehingga aku sepenuhnya menempel pada dada Sasuke.
Kini aku tidak tau ekspresi mereka berdua. Dada Sasuke menahanku sehingga tidak bisa menoleh.
'Ugh, mengapa pria ini memiliki dada sekeras ini. '
"Apa yang ingin kau taruhkan T- Rama? "
"Sakura. "
"...!?" Enak aja aku bukan taruhan.
Namun aku tidak bisa bicara karena lengan Sasuke masih memblokirku.
"Dia milikku, tidak ada yang---"
Eh, mengapa Sasuke terdiam? Pengangan yang melilitku juga mengendur. Aku segera memutar dan hampir melabrak T-Rama jika tidak melihat wajah menyeringai lebar Sasuke yang mengerikan. Lalu mata membunuhnya yang kuat. Aku bahkan hampir terjungkal karena melihat Sasuke yang mengerikan.
"Setuju, tapi kau harus kehilangan anggota tubuhmu jika kalah, " desis Sasuke.
"Jeack Dead... " Rudolf bahkan ikut mundur. Dia pergi dengan tergesa-gesa.
'Siapa itu Jeack Dead?! '
"Ahaha mengapa pergi. Ayo kita bersenang-senang Rudolf. "
Ya ampun, apa yang sebenarnya terjadi? Sekarang para tamu di ruang ini juga tergopoh-gopoh pergi ke ruang kedua. Bahkan para bandar juga melakukannya.
"Huh, mereka masih sayang nyawa rupanya. "
Sasuke kemudian menuju ke arahku yang membeku. Aku bingung dengan apa yang terjadi. Dia terlihat bukan Sasuke yang kukenal.
"Oh, ya lihat dirimu. Aku begitu merindukanmu setelah malam itu. "
Deg.
"Malam itu? "
Sasuke menarik tubuhku menempel ke tubuhnya jauh lebih erat dari yang dia lakukan tadi. Seluruh tangannya bahkan sudah menjalar kemana-mana.
"Ya, malam di mana aku menikmati pengalaman pertamamu. Kau menakjubkan. "
Kini dua tangannya berada di bokongku.
Plak!
"Jadi kau yang memperkosaku!? " pekikku jengkel, marah dan ribuan emosi kebencian lainnya. "
"Hey, jika bukan aku pasti Rudolf yang akan melakukannya. Jadi lebih baik aku saja kan? "
"Sasuke kau gila! "
Aku pergi meninggalkan manusia aneh itu. Tapi dia mengikuti ku sampai ke pintu.
"Kalau kau keluar dari sini tanpa aku, kau bisa berakhir menjadi wanita penghibur. Di sini para mafia berkumpul untuk bersenang-senang. "
"Mengapa kau semakin aneh Sasuke! Kau sudah menperkosaku tapi pura-pura tidak tau. Dan sekarang kau menggila sekaligus liar. "
''Karena aku bukan Sasuke. Sasuke sedang tidur sekarang. "
Tbc
Aaaahhhh bingung alurnya. Pengin nyerah ma cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Meilleur Gagne
أدب الهواةBalas dendam, ambisi, hasrat semua bersatu membentuk sebuah karakter baru pada diri Sakura. Demi balas dendam ia memiliki ambisi gelap yang menakutkan. Semua menyeretnya dalam hasrat gelap yang semestinya tak kan pernah ada. Namun ia terjatuh begitu...