Bab 1

8.8K 516 40
                                    

Sebuah realita yang aku hadapi bukan sesuatu yang mungkin aku bayangkan diumur sepuluh tahun. Impianku kala itu adalah dinikahi oleh pangeran dari Wales di mana para pengawal yang ada di kanan kirinya membawa tiara cantik dan sepatu kaca untukku. Namun kenyataan yang aku hadapi di usia dua puluh tahun jauh berbeda dari itu semua.

"Princess Cerry... " Aku tersentak dari rasa tercengang, beban berat menindihku. Kata-kata kasar, cabul sebagai pemujaan atas diriku menyapu daum telinga tanpa bisa dihentikan. Dan kedua tanganku berada di sisi kanan kiri karena pria yang kujadikan alat balas dendam menahannya di sana. Di ranjang kantor perusahaan Sasuke Uchiha, posisi kami sangat tidak layak untuk dilihat.

"Stop Daddy. Kita tidak bisa melakukan ini. Aku tidak bisa melakukan ini! " teriakku.

"Kenapa tidak? Kita tidak sedarah. Aku bahkan bukan ayah tirimu juga bukan ayah kandungmu. Aku adalah suami dari ibu tirimu. " Seringai yang sialan tampan terbit di bibirnya. Ia menjulurkan lidah untuk membasahi bibir tipisnya seksi. Jujur saja aku merasa kagum atas pahatan tegas rahangnya, ditambah kedua matanya yang dingin dan menggoda. Sungguh sesuatu yang tidak ingin kau lewatkan untuk kedua kalinya. Tapi bukan saatnya untuk mengagumi itu semua. Saat ini, sekarang ini dan detik ini, pria yang kesehariannya aku panggil Daddy menunjukkan sikap buas. Aku merasakan gairahnya yang mulai tak terkendali.

Oh ini menakutkan. Setelah terdiam oleh kenyataan yang ia ucapkan, aku justru terpesona dengan mata gelapnya yang penuh kebutuhan dan keinginan dariku.

"Kau---Sakura Haruno---tidak memiliki ikatan apa pun denganku, seorang Uchiha Sasuke. "

Perkataannya membuatku membisu.

"Tetap saja kau pria yang sudah menikah. "

"Aku bisa menceraikannya. "

"Kau gila. Dia istrimu dan, dan, a-aku menghormatinya... " ingin rasanya aku mengutuk diriku ketika mengucapkan kata hormat pada wanita ular itu. Wanita yang sudah menghancurkan satu demi satu keluargaku. Beribu makian bahkan ingin aku ucapkan padanya.

"Apa? Ahahaha, jangan membuat lelucon, Sakura. Aku bahkan bisa melihat dengan jelas kebencian yang ada di matamu. Kau membenci Mei. Sangat membencinya."

"I-itu tidak benar. Aku sangat menghormati Mei. "

"Jangan bodoh. Aku tidak akan tertipu oleh mu, Cerry. "

Yah, ternyata ada orang yang mampu membaca pikiranku dari dendam yang menggerogoti kewarasanku. Semua dendam yang kutujukkan pada wanita bernama Terumi Mei. Seseorang yang bertanggung jawab atas kematian ibuku. Kemudian ayahku. Dan aku harus dihadapkan pada kenyataan jika Mei mengendalikan semua orang di perusahaan ayahku hingga ketitik aku tak bisa bernafas. Jadi, aku memutuskan untuk menyerang di titik yang paling rawan pada dirinya sekaligus membuat dia merasakan apa yang ibuku rasakan. Persetan dengan omongan yang menganggap aku pelakor karena itu yang aku inginkan. Merebut pria yang paling ia cintai dan membuatnya merasakan rasa putus asa yang menyakitkan. Dengan begitu aku bisa membalas dendam pada Mei atas nama ibuku. Lalu Sasuke akan membuatnya mati pelan-pelan seperti yang dialami ayahku.

Semua ini bermula ketika aku berusia tiga belas tahun. Sebuah masa di mana kehidupan indah ku berubah karena peristiwa itu.

Tbc.

Dikit dl. Mulai besok baru penjelasan dari konflik di atas.

Le Meilleur Gagne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang